Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Politik Adu Domba yang Mulai Dikenal di Era Kolonial Belanda, Simak Contohnya di Indonesia

Berikut ini penjelasan arti kata politik adu domba atau devide et impera yang mulai dikenal masyarakata Indonesia di era kolonial Belanda.

Editor: Elma Gloria Stevani
Wikimedia Commons
Lukisan penyerahan diri Pangeran Diponegoro kepada Jenderal de Kock pada 1830, yang menandai akhir Perang Diponegoro. 

TRIBUNJATIM.COM - Politik adu domba kini lebih sering kita temui di bahan bacaan seperti literatur, buku dan media online.

Namun, politik adu domba ini ternyata memiliki makna yang tidak semua orang tahu, termasuk asal usulnya.

Lalu apa arti kata politik adu domba sebenarnya?

Simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Politik adu domba atau devide et impera mulai dikenal masyarakat Indonesia di era kolonial Belanda.

Apa itu politik adu domba

Artikel ini akan menjelaskan pengertian politik adu domba serta contohnya di Indonesia.

Pengertian politik adu domba

Dilansir dari buku Mamonisme: Doridungga hingga BJ. Habibie dalam Diksi Bermada Cinta (2020), berikut pengertian politik adu domba:

"Politik adu domba adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapat kekuasaan dengan memecah kelompok besar menjadi kelompok kecil."

Nama lain politik adu domba adalah politik devide et impera atau politik pecah belah.

Dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, di era kolonial, pemerintah Belanda menggunakan devide et impera untuk memecah belah bangsa Indonesia.

Mereka juga menggunakan sistem politik ini untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruh penjajahan di Tanah Air.

Politik adu domba adalah upaya memecah belah kelompok besar menjadi kelompok kecil, dan mencegah mereka bersatu kembali.

Intinya, politik adu domba bertujuan menghancurkan atau memecah belah persatuan kelompok, sehingga mereka saling menyerang satu sama lain.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved