Ledakan di Sumenep
BREAKING NEWS Ledakan Diduga Bom Molotov Gegerkan Warga Sumenep, Getarannya Sampai ke Rumah Tetangga
Ledakan keras diduga dari bom molotov terjadi di sebuah rumah di Desa Bates, Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep, Madura, Selasa (2/1/2024) malam.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Ledakan keras diduga dari bom molotov terjadi di sebuah rumah di Desa Bates, Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep, Madura, Selasa (2/1/2024) malam.
Informasi yang diterima TribunJatim.com, peristiwa ledakan yang diduga bom molotov itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.
Tris, salah satu warga desa setempat membenarkan informasi tersebut. Bahkan, getaran ledakan yang diduga bom molotov itu sangat terasa ke rumahnya.
"Iya benar, getarannya sampai ke rumah. Lokasinya tidak terlalu jauh," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Ledakan Mortir di Gudang Rongsokan Besi di Bangkalan, Digergaji Keluar Asap Lalu Meledak
Baca juga: Putus Cinta, Pria Banyuwangi Lempar Molotov ke Rumah Mantan, Terinspirasi dari Perang Rusia-Ukraina
Dikonfirmasi Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas belum bisa memberikan keterangan meskipun sudah dihubungi melalui pesan WhatsAppnya.
Media ini akan terus melakukan informasi terkait ledakan dugaan bom molotov di rumah warga Sumenep tersebut
Baca juga: Polisi Tetapkan 7 Tersangka atas Kasus Ledakan di Bangkalan, Satu Mortir Dibeli Senilai Rp 600 Ribu

Ledakan Mortir di Gudang Rongsokan Bangkalan
Sementara itu insiden ledakan juga sempat menggegerkan warga Bangkalan Madura. Tepatnya terjadi pada Jumat (29/12/2023) lalu di Desa Dusun Bedak Barat, Banyuajuh, Kamal, Bangkalan.
Lokasi ledakan yang berlokasi di alamat tersebut merupakan gudang atau tempat penyimpanan barang bekas atau rongsokan.
Si pemilik gudang diduga hendak melakukan aktivitas pemotongan besi tidak diketahui sebelumnya berisi mortir atau peledak aktif kategori berdaya ledak tinggi (high explosive).
"Iya ledakan mortir, bengkel tempat pengumpul besi besi bekas itu. Kemudian, pemilik bengkelnya itu, pada saat menggergaji, itu kan mortirnya di dalam besi," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto di Ruang Rapat Utama Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Jumat (29/12/2023).
Kemudian, ditengah proses permotongan tersebut, lanjut Imam, permukaan selongsong besi tersebut mendadak mengeluarkan asap.
Setelah berusaha disiram menggunakan air, ternyata asap dari celah potongan gergaji tersebut tak kunjung hilang.
Baca juga: Sisa Cerita Korban Ledakan Mortir di Bangkalan, Rifqa Terselamatkan Kolong Reruntuhan Rumah
Baca juga: Ledakan di Bangkalan Madura Sebabkan 1 Orang Tewas, Sejumlah Rumah Rusak, Diduga Akibat Mortir
Tak lama kemudian, terjadilah ledakan hebat hingga membuat serpihan mortir tersebut terlempar sejauh 500 meter dari ceruk kawah (cave) titik ledakan utama mortir.
"Kemudian digergaji, mungkin mau dipotong potong. Tiba-tiba muncul percikan, dan ada asap. Disitu disiram, tapi asap itu masih mengepul, tiba-tiba kemudian, pemiliknya melihat; lho kok masih mengepul lari," katanya.
"Begitu lari, meledak. Kalau gak salah temuan serpihannya itu sampai jarak 500 meter," tambahnya.
Menurut Imam, mortir tersebut berbentuk lonjong menyerupai buah mentimun yang khas seperti komponen peledak pada peperangan puluhan tahun lalu.
"Termasuk high explosive. Sepertinya zaman perang (karakter asal mortir) masih bentuk yang kayak timun itu," jelasnya.

Oleh karena itu, Imam menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, jika menemukan benda mencurigakan sebagai bahan peledak mortir, granat dan sejenisnya untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian setempat.
"Makanya, saya mengimbau pada masyarakat mudah mudahan kalau ada temuan motir, itu kan bahan peledak masih aktif, kita gak tahu apakah sudah dilemahkan atau belum," pungkasnya.
Kemudian, Tim Balistik dan Metalurgi (Balmet) Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim dikerahkan untuk menyelidiki insiden ledakan diduga akibat mortir di gudang rongsokan di lokasi tersebut.
Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo mengungkapkan, pihaknya telah menerjunkan Tim Balmet Bidlabfor Polda Jatim untuk menyelidiki insiden ledakan tersebut.
Tim Balmet itu berisi empat orang personel kepolisian Bidlabfor Polda Jatim, yang dikomandoi langsung oleh Kasubdit Balmet Bidlabfor Polda Jatim AKBP Agus Santosa.
"Satu Tim Balmet terdiri 4 orang (dikerahkan ke lokasi)," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (29/12/2023).
Berdasarkan catatan kepolisian yang dilansir Bidang Humas Polda Jatim, ledakan tersebut menyebabkan satu orang korban dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian, dua orang korban mengalami luka berat, dan tiga orang korban lainnya mengalami luka ringan.
Rincian data korban akibat ledakan tersebut diantaranya sebagai berikut, korban tewas tersebut, bernama Gugus (55) jenazah berada di Puskesmas Kamal.
Kemudian, dua orang korban luka berat Suryanto (46) dirawat di Puskesmas Kamal dan RA (17) dirujuk ke RSUD Bangkalan.
Dan, tiga orang korban luka ringan, Ika (35) dirawat di Puskesmas Kamal, Endang dirujuk ke RSUD Bangkalan, dan Siti Hamamah (36).
Selain korban tewas dan luka-luka. Ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan bangunan sebuah bengkel motor, rumah milik Rasidi, dan rumah milik Saidi.
Lalu, mengenai bangunan gudang rongsokan yang meledak itu, ternyata milik Hori, warga Dusun Dumarah, Desa Banyuajih, Kamal, Bangkalan. Dan, pekerjanya, Solihin (21).
Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, tujuh orang telah diamankan untuk dimintai keterangan dalam sesi pemeriksaan atas penyelidikan insiden ledakan tersebut.
“Kami mengamankan sebanyak 7 orang, terdiri dari 4 orang penyelam, pembeli, dan pemotong (besi). Korban 6 orang dengan rincian satu orang meninggal dunia dan korban lainnya menderita luka-luka,” ujarnya, pada awak media di lokasi.
Penyelidikan atas insiden tersebut dilakukan di Ruang Unit Tindak Pidana Ekonomi Satreskrim Polres Bangkalan.
Ketujuh orang itu diduga bertanggung jawab atas keberadaan tiga buah mortir hingga terjadinya tragedi meledak.
“Kami amankan sebanyak tujuh orang, empat orang yang menyelam, membeli, terus yang memotong,” jelas Febri.
Selain mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dua orang luka berat, dan tiga orang lainnya menderita luka ringan, tragedi meledaknya tiga buah mortir yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB itu juga mengakibatkan sedikitnya 5 buah rumah mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat.
“Kami nanti akan sampaikan karena tim masih melaksanakan olah TKP di sana. Nanti bisa kami pastikan barang (mortir) nya seperti apa. Tetapi sejenis mortir, seperti itu lah," pungkas Febri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.