Berita Lifestyle
Masih Muda Sering Ngeluh Lemah dan Lesu, Praktisi Yoga Bagikan Tips Atasi Fenomena Remaja Jompo
Jompo yang sebelumnya hanya diperuntukan untuk para lanjut usia, tetapi kini anak remaja pun membuat tren penyebutan diri ‘jompo’.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Jompo yang sebelumnya hanya diperuntukan untuk para lanjut usia, tetapi kini anak remaja pun membuat tren penyebutan diri ‘jompo’.
Remaja jompo bukan lah istilah biasa, tetapi hal ini menjadi fenomena yang sudah terjadi saat ini. Banyak remaja terutama di media sosial saat ini, yang mengeluhkan bahwa dirinya mengalami kejompoan.
Gambaran kondisi anak muda gampang lelah, lesu seakan tidak memiliki kekuatan untuk melakukan kegiatan.
Praktisi Yoga Indah Aromatika Mangestuti mengatakan, fenomena remaja ‘jompo’ yang merasa mudah lelah ini bisa terjadi karena aktivitas minim gerak.
Remaja yang kurang beraktivitas fisik dapat merasa mudah lelah. Sebab, otot maupun bagian tubuh tidak terbiasa dilatih untuk bergerak aktif.
Agar tidak cepat mengalami kejompoan, solusi yang diberikan, adalah mulai aktif bergerak dan berolahraga.
“Menurutku kejompoan itu awalnya karena tidak bergerak. Padahal saat kita tidak bergerak, sendi, otot, peredaran darah sirkulasinya tidak selayaknya. Sebenarnya harus dilatih,” ungkap Indah Aromatika Mangestuti dihubungi Tribun Jatim, Rabu (3/1/2024).
Perempuan yang aktif yoga sejak 2002 ini menilai, fenomena kejompoan pada anak muda juga dilatarbelakangi oleh kemudahan akses teknologi serta sistem kerja work from home selama Pandemi Covid-19.
Hal tersebut lantas menjadi zona nyaman bagi anak muda maupun pekerja usia muda, yang enggan beranjak dari tempat duduknya.
Indah menyebut, sempat ada kebiasaan seperti bersepeda yang juga marak digemari anak muda namun tidak menjamin hal tersebut dilakukan secara rutin oleh banyak anak muda.
Selebihnya, lanjut Indah, masih banyak remaja yang condong pada sikap malas bergerak ‘mager’ maupun malas berjalan. Apalagi didukung dengan teknologi dalam genggaman.
“Versi ku dengan segala kemajuan teknologi dan keenakan saat ini membuat anak muda jarang gerak. Nyaris anak muda sekarang susah diajak gerak dengan adanya teknologi di genggaman. Sekarang beli apapun, barangnya bisa datang langsung ke kita. Tanpa harus melakukan usaha berlebih, pergi ke luar jarak berapa ratus meter dilakukan naik motor” ucapnya.
Baca juga: Melepas Stres Lewat Yoga Sound Healing Dipadu Musik Plantasia, Cocok untuk Kesehatan Fisik & Mental
Kedua, masalah ‘kejompoan’ pada anak muda disebut dapat terjadi akibat terlalu banyak berada di posisi yang sama dalam waktu yang lama.
Hal ini dinilai terjadi sejak pandemi Covid-19, pembatasan aktivitas di luar rumah mengharuskan remaja menghabiskan waktu di dalam rumah termasuk saat bekerja.
Namun, banyak dari anak muda yang kurang menyadari bahwa penting untuk tetap berolahraga meski di rumah saja.
ISIK Ajak Ibu-Ibu Olah Kain Limbah Hotel Lewat Shibori dan Ecoprint, Membuatnya Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Buka Gerai di Ciputra World Surabaya, Staccato Kenalkan Koleksi Sepatu Tahun Baru Imlek |
![]() |
---|
Arumi Bachsin Tekankan Pentingnya Peran Ayah Dalam Pola Asuh Gen Z |
![]() |
---|
Nastar dan Spikoe Imlek Jadi Hantaran untuk Rayakan Tahun Baru Ular Kayu |
![]() |
---|
Menilik The Unstage Vol 2, Pameran Foto Hitam Putih Dibalik Panggung Fashion Show |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.