Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

SOSOK Arya Wedakarna, Anggota DPD yang Tepis Rumor Rasis Soal Hijab, Kini Bersikap Ramah Pada Siswa

Simak inilah sosok Arya Wedakarna, anggota DPD RI Provinsi Bali yang menepis rumor rasis soal hijab. Kini bersikap ramah pada siswa.

Editor: Elma Gloria Stevani
Instagram/aryawedakarna
Anggota DPD RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna, sudah minta maaf usai diduga rasis tentang hijab. 

TRIBUNJATIM.COM - Arya Wedakarna jadi sorotan setelah videonya ketika memberikan teguran keras tentang penampilan itu viral di sosial media.

Dalam video itu, Arya Wedakarna melontarkan kritik soal penampilan staf penyambut tamu atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Arya Wedakarna mengingatkan petugas bandara untuk lebih mengutamakan budaya Bali.

Sosok mantan model yang kini jadi anggota DPD RI utusan Provinsi Bali, Arya Wedakarna, lantas menjadi trending topik di sosial media.

Mantan model majalah Aneka tersebut dikritik masyarakat setelah dirumorkan bersikap rasis terkait ucapannya soal penutup kepala diduga hijab.

Setelah kehebohan itu, Arya Wedakarna seolah berusaha menunjukkan perubahan sikapnya.

Eks partner Indra Bekti di boyband FBI tersebut tampak bersikap jauh lebih ramah ketika mendatangi sebuah sekolah di Bali pada 3 Januari.

Dalam video via live di Instagramnya, Arya Wedakarna tampak menyalami salah satu siswa.

Ia kemudian memberikan saran agar pihak sekolah menambah fasilitas kipas angin agar para siswa tidak kepanasan.

Arya Wedakarna juga menasihati para siswa untuk fokus belajar dan bersikap sopan pada guru.

Mantan model dan juga eks partner Indra Bekti di boyband FBI, Arya Wedakarna tampak memperlihatkan sikap lebih ramah kala berkunjung ke sebuah sekolah.
Mantan model dan juga eks partner Indra Bekti di boyband FBI, Arya Wedakarna tampak memperlihatkan sikap lebih ramah kala berkunjung ke sebuah sekolah. (Instagram/aryawedakarna)

Siapa sebenarnya Senator Bali, Arya Wedakarna yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian setelah unggahan video marah-marahnya viral di lini masa media sosial.

Arya, dalam video itu, terlihat kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan pengelola bandara.

Namun bukan itu yang kemudian menjadi kontroversi, melainkan ucapan Arya yang menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan oleh Muslimah menjadi sorotan utama.

Dalam pernyataannya yang bernada keras, Arya meminta agar wanita berhijab tidak ditaruh di posisi penyambut tamu atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Arya Wedakarna kemudian juga dianggap mendiskreditkan hijab dengan menyebutnya sebagai penutup tidak jelas.

"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka," demikian perkataan Arya dalam penggalan video yang viral di sosial media.

"Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East. Enak aja di Bali. Pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pake."

Pernah jadi model

Ternyata sebelum terjun ke dunia politik, Anggota DPD RI itu merupakan seorang selebriti.

Arya Wedakarna pernah tergabung dalam grup vokal FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy.

Selain itu, di dunia hiburan era 1990an Arya pernah terjun di dunia modeling dan menjadi cover boy majalah Aneka.

Pria kelahiran 23 Agustus 1980 itu sempat menjadi anggota DPD Bali dengan perolehan suara sebesar 178.934 suara pada tahun 2014-2019.

Selain itu, Arya juga dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia saat berusia 27 tahun.

Ia juga meraih predikat Rektor Universitas Termuda di Indonesia saat berusia 28 tahun oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Namun bukan kali ini saja Arya pernah bersinggungan dengan isu SARA. Pada 7 Agustus 2014, melalui akun facebooknya, Arya Wedakarna, menulis status yang menyatakan penolakannya terhadap perbankan syariah di Bali.

Pun dia dituduh sebagai provokator penolakan Ustaz Abdul Somad yang akan melakukan dakwah di Bali pada bulan Desember 2017.

Arya juga pernah dilaporkan masyarakat Muslim di Bali seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bukan hanya bersinggungan dengan umat muslim, Arya juga pernah bersinggungan dengan umat Hindu Bali.

Arya Wedakarna dilaporkan ke Dit Krimsus Polda Bali, Jumat (30/10/2020) oleh perguruan Sandhi Murti dan kelompok masyarakat Nusa Penida.

Arya dilaporkan atas dugaan melecehkan simbol agama Hindu Bali.

Saat itu umat Hindu Bali tersinggung dengan Arya yang menyebut bahwa semua pujaan orang Bali itu adalah makhluk.

Klarifikasi Arya

Dikutip dari akun Instagram resminya, Arya mengklarifikasi video yang beredar.

Ia menjelaskan pada masa reses ia bertemu dengan stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali.

Setelah kegaduhan itu, Arya mengungkap permintaan maaf secara langsung. Ia juga menyangkal tudingan menghina agama atau suku manapun.

"Mengenai video viral yang beredar di masyarakat, bahwa video yang beredar adalah video yang telah dipotong oleh sejumlah media maupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab," terang Arya. "Kami tak ada menyebutkan nama agama apapun, nama suku apapun, dan juga kepercayaan apapun, bahwa hal tersebut sudah selaras dengan peraturan Perda Bali, Nomor 2 Tahun 2012 yakni tentang pariwisata Bali yang berlandaskan kebudayaan dan dijiwai agama Hindu. Saya menyampaikan klarifikasi dan juga seandainya jika ada pihak-pihak komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan juga merasa keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam saya selaku wakil rakyat Bali di DPD memohon maaf dengan tulus."

"AWK ngamuk dan menegur kepala Bea Cukai Bali Nusra, Ngurah Rai, dan GM Bali Airport," begitu keterangan tersebut.

Arya menuding, ada dua oknum staf terdepan Bea Cukai atas nama Nia dan Pangeran asal Jakarta dan Jawa Timur yang diduga melaksanakan tugas tanpa standar operasional prosedur (SOP) kepada warga Bali yang baru mendarat.

Arya menyebut, kedua pegawai itu terindikasi tidak ramah, jutek, dan sinis.

Arya pun meminta dua pegawai itu untuk segera dimutasi keluar Bali.

"Atau kepala Bea Cukai yang akan dipindah keluar Bali, silakan pilih," kata Arya mengancam.

Selain itu, Arya juga mempertanyakan gelar predikat terburuk di dunia untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kasus operasi tangkap tangan (OTT) pejabat imigrasi akibat korupsi fast track.

Senator atau anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas pernyataannya yang dianggap menyinggung kelompok lain.

"Jika ada kelompok lain merasa tersinggung dan keberatan, saya memohon maaf dengan tulus," jelas Arya Wedakarna dalam klarifikasinya di @Dr. Arya Wedakarna, Selasa (2/1/2024).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved