Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan KA Turangga vs KA Commuter

SOSOK Julian Masinis KA Bandung Raya Dikenal Sholeh, Kini Wafat di Hari Jumat, Rail Fans 'Menangis'

Kematian masinis Julian Dwi Setiono dalam tabrakan KA Turangga dengan KA Bandung Raya menimbulkan duka di hati banyak orang.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram
SOSOK Julian Masinis KA Bandung Raya Dikenal Sholeh, Kini Wafat di Hari Jumat, Rail Fans 'Menangis' 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian Julian Dwi Setiono dalam tabrakan KA Turangga dengan KA Bandung Raya menimbulkan duka di hati banyak orang.

Julian Dwi Setiono adalah masinis KA Bandung Raya yang tewas dalam kecelakaan pada Jumat (5/1/2024).

Sosok Julian masinis KA Bandung Raya semasa hidup terungkap.

Rupanya ia dikenal baik dan sholeh.

Julian Dwi Setiono merupakan masinis dari KA Bandung Raya jurusan Padalarang - Cicalengka.

Dia menjadi masinisi kereta dengan nomor KA 350.

Dilihat dari akun Facebooknya, Julian Dwi Setiono tinggal di Cimahi.

Ia pernah sekolah di SMP Negeri 1 Padalarang.

Julian Dwi Setiono juga duduk di SMK Pusdikhubad.

Julian pernah bekerja sebagai Drafter di Wethco Indonesia.

Baca juga: FIRASAT Masinis KA Lokal Sebelum Tewas Tabrakan, Bahas Hidup Mati, Penumpang Lihat Gelagat Tak Biasa

Pengalaman bekerjanya juga pernah sebagai staf di PT. Sari Enesis Indah.

"Allahuma Firlahu Warhamhu Waafinhu Wafuanhu, Husnul Khotimah buat Kang @zuliands Rahimahullah.

Beliau Orang Sholeh dalam keadaan Mencari Nafkah untuk Istri dan Anak-anaknya dan Meninggal di Hari Jumat Mubarak yang Penuh Berkah, Rahmat dan Ampunan.

Semoga Keluarga yang di Tinggalkan mendapat Ketabahan dan Kesabaran atas Apa yang Sudah Terjadi. Aamiin," tulis akun Instagram Abu Rakha Saleh Hernández, dikutip TribunJatim.com dari TribunBogor.

Baca juga: Kondisi Terakhir Gerbong Sebelum KA Turangga vs KA Lokal Tabrakan, Saksi Selamat: Banyak Terlempar

Bahkan sebelum menjadi korban tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya, Julian sempat memposting video ceramah tentang kematian.

Julian Dwi Setiono merupakan satu dari tiga korban tewas akibat tabrakan KA Turangga dengan KA Bandung Raya di Kampung Babakan, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menerangkan tiga korban tewas merupakan kru kereta.

Mereka adalah :

Masinis KA Kereta Rel Diesel (KRD) Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi setiono
Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan
Pramugara KA Turangga atas nama Andrian.
Selain tiga korban tewas, 28 orang lainnya mengalami luka.

Korban luka kini dievakuasi ke RSUD Cicalengka.

Tabrakan tersebut terjadi terjadi tepatnya di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2024) pagi.

Melansir dari TribunJakarta, di mata Rail Fans atau penggemar kereta, Julian Dwi Setiono adalah sosok yang sangat ramah.

Melalui akun TikToknya, salah satu rail fans mengaku sangat kehilangan Julian Dwi Setiono.

"Selamat jalan Mas Ponisan & Mas Julian, bakti mu akan selalu terkenang di kalangan railfans," tulisnya.

Sejumlah netizen mengaku sampai menangis dan gemetar saat mengetahui Julian Dwi Setiono meninggal dunia.

Baca juga: DAMPAK Tabrakan Adu Banteng KA Turangga vs Commuter, 2 Kereta Api Rute Surabaya-Bandung Dialihkan

Sementara itu dikutip TribunJakarta dari TribunnewsBogor, di media sosial Instagramnya Julian Dwi Setiono terlihat kerap mengunggah kebersamaan dengan anak dan istrinya.

Lalu di Instagramnya Julian Dwi Setiono terlihat terakhir membuat postingan pada tanggal 20 Desember 2023.

Dalam postingan berisi ceramah tentang kematian.

"Dan banyak orang yang hidup jasadnya tapi mati hatinya.

Para ulama mengatakan orang yang paling buruk adalah orang yang mati hatinya sebelum mati fisiknya"

Begitulah potongan dari video postingan terakhir masinis korban tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya di Cicalengka.

Kesaksian Warga

Elis bersama Sofyah, warga yang rumahnya berada dekat dengan lokasi kejadian kecelakaan tabrakan dua kereta di antara Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur, menuturkan kesaksiannya, Jumat (5/1/2024).

Elis menyampaikan, sebelum terjadinya tabrakan adu banteng itu, dia sempat mendengar seperti suara ban meletus pada pukul 06.03 WIB.

"Tadi saya sedang berada di luar rumah dan mendengar seperti suara ban meletus. Saya melihat penumpang dari KA Turangga 65A berhamburan dan meloncat ke bagian kanan juga kiri," katanya.

Dia pun mengaku sempat melihat di lokasi kejadian seperti daun-daun beterbangan.

Elis dan Sofyah mengaku sangat terkejut dengan kejadian tersebut, bahkan para penumpang yang selamat sempat dia ungsikan di rumahnya yang dekat sekali dengan kejadian

"Penumpang pada turun. Saya kaget banget."

"Baru kali ini ada kejadian dekat rumah. Tadi juga banyak penumpang yang saya suruh istirahat sebentar di rumah," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: KA Turangga Jurusan Surabaya-Bandung Tabrakan dengan KA Commuter, 3 Korban Meninggal

Sementara itu imbas kecelakaan ini, akan ada keterlambatan kedatangan KA jarak jauh keberangkatan dari Bandung tujuan akhir di Stasiun Surabaya Gubeng pada Jumat (5/1/2024).

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, kelambatan ini dikarenakan adanya perubahan pola operasi perjalanan KA yang dikarenakan proses evakuasi dan normalisasi jalur, yang dilakukan oleh petugas.

"KA jarak jauh dengan tujuan akhir Daop 8 Surabaya, yang mengalami keterlambatan kedatangan KA pada sore hari nanti ada tiga, meliputi KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng, KA Pasundan relasi Kiaracondong-Bandung, KA Pasundan Tambahan relasi Kiaracondong-Bandung," ujar Luqman Arif saat ditemui TribunJatim.com, di Stasiun Gubeng Surabaya, Jumat (5/1/2024).

Ia menjelaskan, KA jarak jauh yang mengalami keterlambatan tersebut, seharusnya melalui petak jalan Kroya, Banjar, Cicalengka, dan Bandung, namun dialihkan melalui petak jalan Kroya menuju Purwokerto, Cirebon, Cikampek, dan Bandung.

"Adapun keterlambatan diperkirakan terjadi 1-2 jam dari jadwal yang seharusnya. Jika sesuai jadwal, KA Argo Wilis seharusnya tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 17.35 WIB, KA Pasundan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 23.54 WIB, serta KA Pasundan Tambahan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 22.55 WIB," terang dia.

Saat ini, lanjutnya, KAI mendatangkan rangkaian alat berat berupa crane dari Solo dan juga Cirebon serta lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak, serta mengerahkan tim prasarana untuk menormalisasi jalur KA.

Sementara sebagai bentuk kompensasi atas keterlambatan kedatangan KA kepada pelanggan, KAI juga memberikan service recovery berupa minuman, makan ringan hingga makanan berat bagi pelanggan KA yang terdampak.

"KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved