SDN di Kediri Bangun Rumah Ibadah untuk 3 Agama, Ajarkan Toleransi sejak Dini

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Guna mengajarkan toleransi sejak dini pada anak-anak sekolah dasar, SDN Besowo 2 Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, membangun rumah ibadah untuk tiga agama sekaligus.

Ketiga rumah ibadah tersebut, adalah musala untuk yang beragama Islam, gereja bagi yang beragama Kristen, dan pura untuk yang beragama Hindu.

Menariknya, pembangunan rumah ibadah ini diinisiasi oleh para wali murid.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala SDN Besowo 2 Kediri, Yunus Priyambodo.

"Pembangunan rumah ibadah ini salah satunya diinisiasi oleh dorongan wali murid, tokoh agama dan warga Besowo sekitar sekolah," kata Yunus, Kamis (11/1/2024).

Pembangunannya, lanjut Yunus, berlangsung selama enam bulan.

Ketiga rumah ibadah itupun didirikan berdampingan di sisi timur halaman sekolah. 

Dalam proses pembangunan, Yunus mengatakan, ada sumbangsih dari warga Besowo dan donatur dari luar. Di samping sumbangan komite.

Harapannya, rumah ibadah ini bisa menjadi fondasi pembentukan karakter bagi murid di SDN Besowo 2.

Baca juga: Sekolah Usia Dini Kurikulum Finlandia Hadir di Surabaya, Bawa Pendekatan Belajar Berbasis Permainan

Dari jumlah murid yang ada, kata Yunus sebanyak 70 persen adalah beragama Islam.

Sementara 20 persen adalah Hindu dan sisanya beragam Kristen.

Meski begitu, warga sekitar juga bisa memanfaatkan rumah ibadah tersebut, tidak hanya diperuntukkan kepada murid semata. 

"Kami juga biasakan salat dhuha berjamaah bagi yang beragama Islam, doa pagi bagi yang beragama Kristen, dan doa sebelum belajar bari yang beragama Hindu," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin mengaku sangat mengapresiasi adanya tiga rumah ibadah di lingkup SDN 2 Besowo. 

Menurutnya, bangunan ini adalah pertama kali di wilayah Kabupaten Kediri.

Diharapkan ke depan, para guru bisa istiqomah dalam proses pengawasan ibadah kepada murid. Sehingga, pendidikan karakter bisa terbentuk sejak dini pada diri murid. 

"Ini menggambarkan bentuk toleransi sesama umat beragama, dalam jangka dekat di wilayah Kandangan juga akan dibangun, tapi jenjang SMP. Semoga bentuk toleransi di wilayah Kabupaten Kediri semakin solid," ungkapnya.