Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Gelaran Sub PIN Polio, Masyarakat Kota Pendidikan Malang Masih Miliki Stigma Halal-Haram Imunisasi

Gelaran Sub PIN Polio, Masyarakat Kota Pendidikan Malang Masih Miliki Stigma Halal-Haram Imunisasi

Penulis: Benni Indo | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Benni Indo
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menggendong Balita yang baru saja menerima imunisasi di Balai RW Kayutangan, Senin (15/1/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kota Malang melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio per 15 Januari 2024.

Kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari ke depan hingga 21 Januari 2024.

Semua sekolah tingkat SD di Kota Malang menjadi tempat pelaksanaan Sub PIN Polio. Selain sekolah, juga ada tempat-tempat lain.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Dinas Kesehatan Kota Malang, Miefta Eti Winandar menjelaskan sasaran anak yang menerima imunisasi sesuai sasaran proyeksi di Kota Malang mencapai 93.187 anak.

Sedangkan sasaran yang sesuai dengan pendataan lapangan, ada 100 ribu anak yang perlu mendapatkan imunisasi.

Baca juga: 33.272 Anak di Kota Kediri Jadi Sasaran Imunisasi Polio, Pj Walikota Ingatkan Pola Hidup Sehat

"Jadi untuk kebutuhan vaksinasi, logistiknya ada peningkatan dan sudah kami usulkan ke Dinkes Provinsi Jatim," ujarnya saat ditemui di tempat imunisasi kawasan Kayutangan, Senin (15/1/2024).

Miefta berharap semua anak yang ada di Kota Malang bisa mengakses imunisasi. Imunisasi tidak sekadar upaya pencegahan dini, tetapi juga merupakan pemberian hak kepada anak agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Oleh karena itu, Miefta mengajak para orangtua memiliki kesadaran mengantarkan anak-anaknya menerima fasilitas imunisasi.

"Kami berharap semua anak bisa imunisasi. Berdasarkan informasin dari Komisi Daerah Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, pelaksanaan imunisasi Polio tidak memberikan risiko serius sehingga kami berharap semuanya bisa. Kecuali anak yang sedang sakit, harus ada pemeriksaan," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Malang memanfaatkan momentum imunisasi serentak ini sebagai sarana edukasi juga. Pada 2023, capaian imunisasi secara keseluruhan telah tercatat hampir 87 persen.

Persentase capaian itu ditargetkan naik pada 2024. Banyak kendala yang dihadapi petugas di lapangan berkaitan dengan persentase capaian tersebut.

"Selain jadwal rutin hingga 21 Januari 2024, kami juga akan lakukan penyisiran bagi yang belum bisa hadir imunisasi. Kami berharap pada tahun ini ditingkatkan capaian persentasenya. Kami juga mohon dilengkapi imunisasi sesuai kelompok usianya," papar Miefta.

Di lapangan, petugas kesehatan kerap berhadapan dengan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai imunisasi.

Disebutkan Miefta, belum semua warga di Kota Malang menyadari betapa pentingnya imunisasi bagi anak. Masih ada kelompok masyarakat yang melihat imunisasi dari sudut pandang haram dan halal.

Meski jumlahnya tidak banyak, kondisi temuan itu cukup menyulitkan petugas di lapangan. Petugas kesehatan juga sering mengajak tokoh agama atau masyarakat untuk menyosialisasikan pentingnya imunisasi kepada para orangtua.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved