Berita Blitar
Berburu Entung di Hutan Jati Lodoyo Blitar, Warga Panen Cuan: Harga Jual Rp 125.000 Per Kg
Sejumlah warga berburu entung atau kepompong ulat jati di Hutan Jati Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, memasuki musim hujan, Selasa
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sejumlah warga berburu entung atau kepompong ulat jati di Hutan Jati Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, memasuki musim hujan, Selasa (16/1/2024).
Sejumlah warga rela jongkok berjam-jam untuk mengumpulkan entung yang sembunyi di balik daun kering pohon jati yang jatuh di tanah.
Seperti yang dilakukan, Supiah (42), warga Desa Kaligrenjeng, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.
Supiah bersama beberapa tetangganya harus menempuh jarak sejauh 18 kilometer dari rumahnya untuk mencari entung di Hutan Jati Lodoyo di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
"Tadi sampai sini (Hutan Jati Lodoyo) sekitar pukul 08.00 WIB. Berangkat rombongan naik sepeda motor. Dari Wonotirto ada 25 orang yang berangkat cari entung di sini," kata Supiah.
Baca juga: Kepastian Angkutan Khusus dari Blitar ke Bandara Dhoho Kediri Tunggu Kajian Dishub Jatim
Ibu dua anak itu bersama tetangganya sudah tiga hari ini mencari entung di Hutan Jati Lodoyo.
Biasanya, mereka mencari entung mulai pukul 08.00 WIB sampai menjelang sore pukul 14.00 WIB.
"Dapatnya tidak tentu, setengah hari kadang dapat tujuh ons sampai satu kilogram," ujarnya.
Tiap masuk musim hujan, Supiah memang rutin mencari entung di Hutan Jati Lodoyo. Ibu rumah tangga itu mencari penghasilan tambahan dengan menjual entung jati.
Harga entung jati mencapai Rp 100.000 sampai Rp 125.000 per kilogram. Harga itu setara dengan harga daging sapi.
Biasanya, kata Supiah, sudah ada pemesan entung jati saat memasuki musim hujan. Pemesan mengolah entung jati untuk lauk makan.
Baca juga: Ribuan Pemilih Ajukan Pindah Memilih pada Pemilu 2024 di Kabupaten Blitar
"Kalau dijual harga satu kilogram entung jati mencapai Rp 100.000 sampai Rp 125.000. Tapi carinya harus telaten, harus jongkok membuka-buka daun jati yang jatuh di tanah," ujarnya.
Entung jati sembunyi di sela-sela lipatan daun jati kering yang jatuh di tanah. Warga harus mengais daun jati lalu membolak-balik untuk mencari entung jati.
Misidi (60), juga warga Wonotirto rela meninggalkan sementara pekerjaan sebagai buruh tani untuk ikut mencari entung di Hutan Jati Lodoyo.
Mulai pagi hingga menjelang sore, bapak tiga anak itu bisa mendapatkan satu kilogram entung.
"Kalau dijual, harga entung jati lebih Rp 100.000 per kilogramnya. Biasanya, entung jati dimasak oseng atau digoreng untuk lauk makan," kata Misidi.
Menurutnya, momen mencari entung jati tidak lama. Biasanya, dalam waktu seminggu, kondisi entung jati sudah kopong.
"Sekarang, warga Wonotirto mencari entung jati di Lodoyo. Karena hutan jati di wilayah Wonotirto, sekarang sudah ganti tanaman tebu," katanya.
Wiwik (39), warga Desa Bumiayu, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, juga mencari entung di Hutan Jati Lodoyo, Kecamatan Sutojayan.
Jarak rumah Wiwik ke Hutan Jati Lodoyo sekitar 20 kilometer. Ia naik sepeda motor untuk mencari entung di Hutan Jati Lodoyo, Kecamatan Sutojayan.
"Saya sudah dua hari ini cari entung di sini (Hutan Jati Lodoyo). Kemarin hanya dapat setengah kilogram. Entungnya saya jual, sudah ada yang pesan. Harga per kilonya lebih Rp 100.000," katanya.
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.