Berita Viral
Guru SMK Hukum 1,5 Jam Siswa yang Telat 3 Menit Diprotes, Kelewat Batas, Anggota DPD: Paling Hebat?
Anggota DPD RI Arya Wedakarna mendatangi SMKN 5 Denpasar karena tidak setuju dengan tindakan guru hukum siswa telat 3 menit.
TRIBUNJATIM.COM - Media sosial dihebohkan dengan guru SMK hukum siswa telat 3 menit dengan memberikan tugas menulis 1,2 jam.
Aksi guru SMKN 5 Denpasar inipun viral di media sosial.
Guru tersebut diketahui sebagai guru BK atau Bimbingan Konseling,
Ia menghukum siswa telat masuk dengan memberikan tugas sebanyak dua lembar selama satu setengah jam.
Akibatnya, siswa tersebut tidak dapat mengikuti dua mata pelajaran.
Kejadian ini memicu perdebatan tentang metode disiplin yang tepat di sekolah.
Baca juga: Walikota Turun Tangani Guru Viral Paksa Murid Berinfaq, Kini 1 Sekolah Kena, Tujuan Asli Diungkap
Anggota DPD RI Arya Wedakarna lantas mendatangi SMKN 5 Denpasar karena tidak setuju dengan tindakan guru tersebut.
Kini nasib guru itupun disoroti.
Diketahui jika sang guru dianggap memberi hukuman yang dianggap kelewat batas .
Arya Wedakarna bahkan dengan tegas meminta agar guru SMKN 5 Denpasar datang ke kantornya menjelaskan tujuan dari aturan hukuman siswa telat.
"Saya akan undang anda menghadap saya jelaskan apa maksud dan tujuannya, kalau perlu kita depan aparat," ujarnya, dikutip dari Tribun Sumsel pada Rabu (17/1/2024).
Bahkan Arya Wedakarna menolak adanya ketentuan handphone dikumpulkan di ruang BK.
"Siswa terlambat hanya 3 menit, tp diberi tugas jingga 1,5 jam menulis tugas yg tdk ada hubungan. Dengan alasan tugas literasi, siswa sampai ketinggalan 2 Mata Pelajaran. Menurut DPD RI AWK Siswa terlambat sedikit tidak apa2 asal selamat dijalan, apalagi kondisi DPS macet. DPD RI menolak juga HP siswa dikumpulkan diruang BK karena BK "curiga" siswa main HP saat dpt tugas. Lokasi SMK Negeri 5 Denpasar ( admin ) @jokowi #wedakarna #wedakarnasmkn5denpasar," bunyi keterangan caption @aryawedakarnasuyasa.
Arya Wedakarna melontarkan protes dan menyarankan agar hukuman yang diberikan tidak kelewatan.

"Saya mengeluarkan uang APBN ini agar mereka masuk kelas bukan untuk dihukum, hukuman tuh yang humanis aja ibu jangan begitu," tambahnya.
"Ibu merasa paling hebat? terus anak-anak gimana, mereka mungkin macet, kami aja telat 5 menit gak masalah karena situasional," terangnya lagi.
Bukan tanpa sebab, Arya Wedakarna menganggap jika tindakan itu termasuk pembullyan terhadap siswa.
"Apa dasarnya buat sebanyak ini, nanti anak kalau cepet-cepet dia tabrakan itu gimana ya, toleransi tuh ada, ini kan termasuk pembullyan loh," ujar Arya Wedakarna.
Sementara itu, aksi oknum guru permalukan siswa tak berinfak viral di media sosial.
Ia juga sengaja merekam saat mempermalukan siswanya sendiri.
Sang guru sengaja mengambil video agar nantinya orang tua siswa tahu apakah anak infak atau tidak.
"Ayo, ayo, yang infaknya masukkan disitu, ketauan yang tidak berinfak, malu yang tidak berinfak," sebut oknum guru itu dalam video beredar, Senin (15/1/2024), dikutip dari Tribun Jateng.
"Ibu videokan biar tahu orangtuanya kalo anaknya tidak mau infak, ibu videokan, malu tidak, ayo, ayo," katanya.
Video tersebut di antaranya dibagikan akun TikTok @prabumulihngehitsnew.
Baca juga: 7 Tahun Tak Malu Nyambi Jadi Badut, Guru SMA Semarang Sebulan Terima 60 Orderan, Karyawan 15 Orang
Dalam video berdurasi 56 detik tersebut seorang guru sengaja merekam para siswa yang memberikan sumbangan ke kotak amal yang telah disiapkan.
Oknum guru yang merekam bahkan menyebut dirinya sengaja memvideokan anak-anak yang memberikan infak dan yang tidak sehingga orangtuanya tau serta malu.
Adapun insiden ini diketahui terjadi di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Si guru merekam momen tersebut agar orangtua murid mengetahui kelakuan anaknya.
Ia juga memperingatkan siswa yang tidak berinfak tapi ketahuan jajan.
Lebih lanjut oknum itu menyebutkan jika kala itu dirinya memvideokan untuk mengetahui anak yang tidak berinfak padahal hanya Rp 500 hingga Rp 1000.
"Sekali ini kito videokan anak yang tidak berinfaq padahal hanya 500 rupiah atau 1000 rupiah," katanya.
Bahkan oknum yang belum diketahui identitasnya itu sedikit mengancam anak-anak yang tidak berinfaq jika ketahuan jajan.
"Awaslah kalo nanti kamu ketahuan jajan ya, berinfaq 500 atau 1000 tidak mau," katanya.
Sementara dalam postingan itu juga terlihat pesan diduga orang tua murid yang meminta ke admin sosial media agar memviralkan video tersebut.
"Nah min kejadian di SD Prabumulih Timur, apo pantas seorang oknum guru kelas ngomong cak itu sampai anak muridnya berlari maluan dengan niat sadar dan di sengajo nak malukan murid samo uwong tuonyo," tulis pesan orang tua itu.
"Di share ke grup kelas padahal bukan biat dak halak bayar tapi anak kelas 1 kadang-kadang lupo umaknyo karena sibuk, kalo dak dimintak dak teringat, dio ni (guru-red) sudah sering dilaporkan ke diknas karena kasar tapi karena ada kawanya makanya makin besak kepala," lanjutnya.
Video tersebut mendapat respons dari banyak warganet yang mengecam tindakan oknum guru tersebut.
Video itu juga belum diketahui pasti di sekolah dasar mana.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
guru SMK hukum siswa telat 3 menit
viral di media sosial
Denpasar
Arya Wedakarna
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Pilu Bocah SD Ngotot Minta Nikah, Pengadilan Agama Kuak Fakta Pernikahan Anak |
![]() |
---|
Lari 3 KM dalam 12 Menit, Anak Tukang Sayur Lolos Akpol, Raih Peringkat 1 |
![]() |
---|
Ulah Selebgram Aniaya Manajer Showroom Mobil Bekas usai Cekcok, Dugaan Miras Jadi Sebab |
![]() |
---|
Kata Ketua RT Bukan Warga yang Laporkan Komplotan Kuras Bandar Judol, Beda Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Rekan Tak Mau Gantian Tempat Mangkal, Pak Ogah Bawa Batu saat Atur Lalu Lintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.