Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Stres Gaji Kecil, Dosen Nekat Jadi Petugas Kebersihan, Kaya Raya saat Pulang Kampung: Tak Menyesal

Seorang dosen banting setir jadi petugas kebersihan. Itu karena si dosen stres gajinya kecil saat mengajar.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
mStar
Stres Gaji Kecil, Dosen Nekat Jadi Petugas Kebersihan, Kaya Raya saat Pulang Kampung: Tak Menyesal 

Kini ia sudah bisa bernapas lega hanya dengan gaji pertama yang diterimanya sebagai petugas kebersihan.

“Di mana tidak ada cara untuk membayar utang, terjebak dalam utang puluhan ribu dan inilah jalan pintasnya. Bahkan gaji pertama sudah bisa membayar segala macam. Kamu tidak akan menyesalinya".

“Kalau orang lain bilang kemacetan di Singapura itu buruk. Percayalah, jika kamu sudah bekerja, kamu bisa menghadapinya karena kamu merasa sepadan dengan apa yang kamu dapatkan,” ujarnya.

Pria tersebut juga berbagi tips bermanfaat bagi mereka yang masih mencari pekerjaan agar bisa terus bertahan hidup.

“Lamarlah pekerjaan, mintalah doa (izin) orang tuamu dan teruslah mencari pekerjaan sampai kamu mendapatkannya. Yang paling penting adalah percaya pada diri sendiri".

“Anda tidak perlu orang lain untuk percaya bahwa Anda bisa bekerja di Singapura. Ibarat mimpi dapat gaji besar, lalu menjadi kenyataan,” jelasnya.

Namun postingan tersebut telah dihapus dari grup Facebook, karena sharing itu mempengaruhi masyarakat untuk bekerja di Singapura, dan tidak bisa menemukan solusi untuk mengatasi masalah utang dan kebangkrutan.

Sementara itu di Indonesia, seorang guru SMA di Semarang sukses jadi badut penghibur dan punya karyawan.

Guru itu bernama Shoni Suprayoga.

Usaha badut hiburan bagi anak-anak ini telah digeluti Shoni sejak tujuh tahun lalu.

Peluang ini didapat Shoni sebelum dirinya menjadi seorang guru.

Saat itu dirinya pernah bekerja ikut saudaranya di Jakarta sebagai badut di kawasan Ancol.

Kini setelah dirinya menjadi seorang guru di Kota Semarang keinginannya untuk memiliki pekerjaan sampingan sebagai badut hiburan ia wujudkan.

Dengan dibantu sang istri yang juga seorang guru, Shoni secara bertahap mengumpulkan aksesoris badut, badut karakter, alat make up, hingga alat sulap sebagai modal untuk menghibur anak-anak di acara ulang tahun.

Baca juga: Pesan Kepsek ke Wali Murid seusai Beri Siswa SMK Rp 350 Ribu saat Menang Lomba Rp 10 Juta: ini Ujian

Kini buah dari kerja keras Shoni mulai menampakkan hasilnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved