Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Debat Capres Cawapres di Pilpres 2024

Pantas Dikutip Mahfud MD, Pilu Cerita Lagu Berita Kepada Kawan Karya Ebiet G Ade: 1 Desa Hilang

Pantas Mahfud MD mengutip lagu karya Ebiet G Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan. Ternyata, menyimpan kisah pilu di balik pembuatan lagu itu

Penulis: Ignatia | Editor: Torik Aqua
Youtube dan Dok. Shutterstock/Akhmad Dody Firmansyah
Ilustrasi Kawah Sikidang, Dieng - Mahfud MD memberikan statemen penutup sambil menyanyikan sepenggal lagu Berita Kepada Kawan karya Ebiet G Ade 

TRIBUNJATIM.COM - Pantas Mahfud MD mengutip lagu karya Ebiet G Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan.

Ternyata, menyimpan kisah pilu di balik pembuatan lagu Berita Kepada Kawan.

Ebiet G Ade mengakui tak menyangka jika lagu Berita Kepada Kawan bisa abadi sampai saat ini.

Sebab, lagu tersebut adalah lagu yang ditulis saat dirinya sedang suka menulis lagu.

Diketahui, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD pada Debat Keempat Pilpres 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024), sempat menyanyikan sepenggal lagu dari Ebiet G Ade tersebut.

Hal itu diungkap saat Mahfud MD memberikan closing statement mengutip lagu Ebiet G Ade bersama dengan pesan Gus Dur.

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Berita Kepada Kawan yang Dinyanyikan Mahfud MD, Ciptaan Ebiet G Ade

Mahfud kembali teringat kutipan surat Ar-Rum ayat 41 “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia….” yang dilanjutkan dengan lagu Ebiet G. Ade.

“Saya teringat lagu Ebiet G. Ade yang berbunyi begini: Barangkali disana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkat kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, dan seterusnya. Itu bukti kerusakan lingkungan pesan kepada kawan,” ujar Mahfud.

Ditambahkannya, masalah-masalah yang telah diperdebatkan sangat penting untuk masa depan bangsa. Masalah utamanya lanjut Mahfud, adalah pedang hukum kita tumpul.

“Apabila pedang hukum kita tidak tumpul, kita bisa tabrak habis-habisan dan program pembangunan akan berjalan dengan baik,” tegasnya.

Mahfud manyampaikan permohonan maafnya kepada para ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat, atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam yang ibu dan para cucu huni.

“Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada para ibu dan cucu,” katanya.

Ganjar dan Mahfud, tambah dia, berjanji bahwa mereka akan mengembalikan secara bertahap hak rakyat, dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu.

Demikian halnya, Ganjar-Mahfud akan menagih kepada dunia internasional untuk membayar utang-utang yang telah merusak pembangunan.

“Sebagai santri NU, saya ingin mengutip dalil Gus Dur, Tasarruf al Imam manutun bil maslahah, tugas pemerintah terhadap rakyatnya adalah kesejahterannya, selesai,” pungkas Mahfud.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved