Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Debat Capres Cawapres di Pilpres 2024

Pantas Dikutip Mahfud MD, Pilu Cerita Lagu Berita Kepada Kawan Karya Ebiet G Ade: 1 Desa Hilang

Pantas Mahfud MD mengutip lagu karya Ebiet G Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan. Ternyata, menyimpan kisah pilu di balik pembuatan lagu itu

Penulis: Ignatia | Editor: Torik Aqua
Youtube dan Dok. Shutterstock/Akhmad Dody Firmansyah
Ilustrasi Kawah Sikidang, Dieng - Mahfud MD memberikan statemen penutup sambil menyanyikan sepenggal lagu Berita Kepada Kawan karya Ebiet G Ade 

Selain Kawah Sinila, ada juga Kawah Timbang, dan Kawah Sikendang.

Kawah Sinila memiliki diameter kurang lebih 100 meter dan merupakan sebuah bekas letusan gunung berapi. Kawah ini pernah membawa petaka saat meletus pada sekitar tahun 1979.

Bencana letusan yang disertai keluarnya gas beracun ini juga dikenal sebagai Tragedi Kawah Sinila Dieng 1979.

Tragedi tersebut memakan banyak korban jiwa yang sebagian besar meninggal setelah menghirup gas beracun.

Kronologi Tragedi Kawah Sinila Dieng 1979


Dilansir dari publikasi Rencana Kontijensi Gas Beracun Erupsi Gunung Api Dieng yang dirilis BPBD Jateng pada 2019, letusan tersebut terjadi pada 20 Februari 1979 tengah malam pukul 01.55 WIB.

Saat itu terdengar suara ledakan yang berasal dari Kawah Sinila disertai guncangan gempa bumi.

Sebelum erupsi tersebut terjadi, temperatur Kawah Sinila dinyatakan normal dan tidak ada tanda-tanda tremor atau getaran.

Sementara arsip pemberitaan Harian Kompas, 22 Februari 1979 memberitakan bahwa pada Selasa dini hari (20/2/1979), penduduk Desa Kepucukan dikejutkan dengan adanya serangkaian gempa.

Saat itu, Desa Kepucukan diketahui merupakan salah satu wilayah dengan posisi paling dekat dengan kawah tersebut.

Pemda tingkat I Semarang mencatat bahwa gempa mulai terjadi pada pukul 01.55 WIB yang membuat seluruh penduduk desa terbangun dan berlarian keluar rumah.

Saat itu, udara terasa sangat panas dan bau belerang tercium dan menyesakkan nafas.

Tiba-tiba terdengar dentuman keras yang menggemuruh dan kegelapan malam terkuak oleh kobaran api dari sebuah bukit.

Rangkaian letusan itu juga dibarengi hujan abu, sehingga warga menyadari yang dihadapinya adalah sebuah letusan gunung berapi.

Diungkap pula bahwa warga yang berusaha lari menemukan bahwa desa mereka sudah terkepung lahar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved