Berita Viral
WNI Pamer Slip Gaji Kuli Bangunan Korsel, Sebulan Dibayar Setara Rp38 Juta, Bandingkan di Indo
Seorang WNI pamer slip gaji kuli bangunan di Korea Selatan. Dalam sebulan, ia dibayar sebesar 3,2 juta won atau setara Rp38 juta.
TRIBUNJATIM.COM - Potret slip gaji kuli bangunan asal Indonesia di Korea Selatan viral di media sosial.
Dalam slip gaji tersebut, tertera bahwa kuli bangunan digaji sebesar 3,2 juta won atau setara Rp38 juta.
Adapun WNI pamer slip gaji kuli bangunan di Korea Selatan ini mulanya dibagikan oleh akun TikTok @Rizall_kim.
Pemilik akun tersebut merupakan WNI yang bekerja sebagai kuli di Korea Selatan.
Tak sedikit warganet yang penasaran dengan besaran gaji pria tersebut.
Sebelumnya, ada seorang warganet yang berkomentar menyebut gaji di Korea Selatan sama dengan di Indonesia.
Baca juga: Pantas Pegawai Resign Meski Gaji 40 Juta, Stres Grup Chat Kantor 600, Kini Nyaman Jual Sosis di Desa
Dia lantas memperlihatkan slip gaji pada Desember 2023.
"Kebetulan udah dibagi slip gaji nih. 2024 Korea udah naik gaji," tulisnya, dikutip dari Tribun Trends pada Kamis (25/1/2024).
Ternyata kisaran gaji yang dia dapat mencapai puluhan juta.
"Kebetulan gajian anak-anak. Gajinya iya sama 3 juta. Sama kayak di Indonesia, 3,2 juta," katanya.
Dia juga memperlihatkan slip gaji dari rekan WNI lainnya.
Sama seperti dirinya, gaji yang diterima WNI lainnya juga berkisar 3 jutaan.

Namun, gaji tersebut bukan dalam mata uang rupiah, melainkan won.
Jika 3,2 juta won dikonversikan ke rupiah, berarti pria tersebut mendapat gaji sekitar Rp 38 juta per bulan.
Gaji tersebut setara dengan biaya hidup yang tinggi di Korea Selatan.
Di kesempatan itu, Rizal juga mengungkapkan alasannya memilih bekerja di Korea Selatan.
"Katanya kalau di Indo cari kerja harus berpengalaman terus syaratnya ribet. Kalau di sini tanpa pengalaman bisa kerja meskipun kuli, tapi gajinya sama 3 jutaan," tuturnya.
Video tersebut ramai jadi sorotan warganet.
Warganet pun meninggalkan beragam komentar di video tersebut.
Baca juga: Kelakuan Guru Lulusan D2 Dipecat Lewat WA Diungkap Kepsek, Bolos 4 Bulan usai Terima Gaji: Malas
Sementara itu kisah lainnya, seorang karyawan resign dan memilih jualan sosis di desa meski gaji Rp40 juta viral di media sosial.
Ia resign karena dipicu stres.
Bagaimana tidak, kantornya memiliki lebih dari 600 grup chat.
Hal ini membuatnya merasa tertekan hingga akhirnya memutuskan hengkang dari tempat kerjanya dan memilih kembali ke desanya.
Ini dialami oleh wanita asal China.
Kisah karyawan perempuan bernama Tang Ying ini sempat viral di media sosial pada Desember 2023 lalu.
Saat itu, dikutip dari China Daily via Kompas.com pada Rabu (24/1/2024), Tang Ying bekerja sebagai seorang desainer di salah satu perusahaan real estate di Beijing, China.
Tang Ying merasa tidak bahagia selama menjalankan pekerjaannya itu.
Sebab terlalu banyak tekanan yang diberikan padanya.
Salah satu tekanan itu berasal dari banyaknya pesan dari sekitar 600 grup dalam aplikasi chat yang ia gunakan.

Tang Ying lalu memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan kembali pulang ke kampungnya.
Wanita berusia 33 tahun itu mengaku telah bekerja sebagai desainer toko di sebuah perusahaannya selama empat tahun.
Dan kantornya memiliki lebih dari 600 grup chat kelompok kerja.
"Kalau sedang sibuk, dulu ada lebih dari 10 grup chat yang akan bunyi."
"Sampai-sampai saya harus membawa komputer sambil makan siang, cuma untuk meladeni grup chat itu saja," kata Tang Ying.
Menurut Tang, hal tersulit yang pernah ia temui dalam pekerjaannya adalah bertanggung jawab mendekorasi toko di 7-8 department store.
Setiap department store memiliki ratusan toko, dan untuk setiap toko, perusahaan mewajibkannya untuk masuk ke dalam grup chat untuk masing-masing toko tersebut.
Kebisingan yang terus-menerus ia dengar di aplikasi chatting juga membuat Tang Ying merasa ketakutan.
Di sisi lain, dia tidak berani mematikan teleponnya atau bahkan berhenti memeriksa grup.
Dia takut akan melewatkan hal penting jika tidak memeriksa grup chat tersebut.
Baca juga: Terungkap Gaji TKI yang Menolak Warisan dari Majikan di Arab, Haru Pertemuan dengan Kakek Tajir
Bahkan risiko terburuknya jika dia sampai tak membuka grup chat adalah dapat mempengaruhi pembukaan toko baru.
“Pergi makan atau makan saja masih harus buka grup," kata Tang Ying.
Selain itu, dia juga selalu membawa laptopnya dan selalu memeriksa pesan grup setiap waktu.
Banyaknya pesan di grup masih membuat Tang Ying selalu khawatir dan membuatnya merasa tertekan.
Bahkan, butuh waktu sekitar seminggu sebelum akhirnya ia benar-benar bisa tenang keluar dari pekerjaannya.
Selama bekerja di perusahaan tersebut, Tang Ying diketahui mendapat gaji bulanan sekitar 20.000-30.000 Yuan atau sekitar Rp 40 juta per bulan.
Akan tetapi, besaran gaji itu tidak menjamin Tang merasa sejahtera dan bahagia dalam menjalankan pekerjaannya sebagai seorang desainer.
Dikutip dari ECSN, Tang bertanggung jawab mengawasi desain interior sejumlah properti komersial dan mengelola beberapa pusat perbelanjaan.
Banyaknya desain toko yang harus diawasi itu berdampak buruk pada kesehatannya.
Tidak berhenti di situ, Tang juga setiap hari dibombardir oleh banyaknya pesan dari lebih dari 600 grup kerjanya.
Tang mengatakan, ia merasa seperti robot karena tidak bisa memikirkan dirinya sendiri dan hanya terpaku pada pekerjaan dan grup kerjanya saja.
Biasanya ketika ada pembukaan toko baru, akan dibuat sebuah grup kerja yang isinya adalah Tang sendiri, karyawan toko, karyawan manajemen properti, teknisi, pemilik toko, dan pekerja dekorasi.
Terlalu banyaknya beban kerja yang harus ditanggung membuat Tang yang merasa lelah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, dan kembali ke kampung halamannya di Nanchong, Provinsi Sichuan, China.
Ia juga keluar dari lebih dari 600 grup kerjanya tersebut.
Prosesnya sendiri memakan waktu sekitar tiga setengah jam, dari pukul 03.00 hingga 06.30 pagi.
Kabarnya setelah kembali ke desanya, Tang memulai bisnis penjualan sosis buatannya sendiri dan penjualan daging yang diawetkan.
Dengan dukungan dari keluarganya, Tang berhasil mendirikan fasilitas pengolahan kecil di halaman belakang kediaman kakek dan neneknya.
Sementara itu, sang ayah membantu membangun rumah asap dengan menggunakan kayu dari pohon cedar lokal.
Tujuannya adalah agar bisa menciptakan merek untuk produk dagingnya yang diawetkan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
slip gaji kuli bangunan
Korea Selatan
viral di media sosial
kuli bangunan
WNI pamer slip gaji kuli bangunan di Korea Selatan
WNI
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Tangis Sugiyono Pulang Salat Jumat Cari Motor Digondol Maling, Apes saat Lihat Rekaman CCTV-nya |
![]() |
---|
Kades Wahyudi Syok Dana Desa Rp 1 Miliar Sisa Rp47 Ribu, Bendahara Sudah Hilang saat Rumah Digeruduk |
![]() |
---|
Gugur dalam Tugas HUT TNI, Keluarga usai Dapat Santunan Prabowo: Duitpun Tak Bisa Ditukar Nyawa |
![]() |
---|
Dulu Berseteru, Razman Ingin Damai dengan Hotman Paris usai Divonis 1,5 Tahun Penjara: Minta Maaf |
![]() |
---|
Warga Protes Bau Busuk dari Cairan Putih Limbah SPPG saat Malam, Korlap MBG: Memang Kurang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.