Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cek Fakta

CEK FAKTA: Prabowo Sebut Indonesia Cuma Punya 92 Fakultas Kedokteran, Menkes Pernah Ungkap Datanya

Prabowo Subianto juga menyebut bahwa Indonesia hanya memiliki 92 fakultas kedokteran. Lantas bagaimana faktanya?

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Najwa Shihab
CEK FAKTA: Prabowo Sebut Indonesia Cuma Punya 92 Fakultas Kedokteran, Menkes Pernah Ungkap Datanya 

TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam debat kelima Pilpres 2024 kini menjadi sorotan.

Di mana dalam debat kelima yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024), Prabowo Subianto menyebut bahwa Indonesia kekurangan dokter.

Prabowo Subianto juga menyebut bahwa Indonesia hanya memiliki 92 fakultas kedokteran.

Lantas bagaimana faktanya?

Dalam debat capres kelima, Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia kekurangan 140 ribu dokter hingga harus mengambil langkah darurat untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

Langkah yang bisa diambi, kata Prabowo Subianto adalah menyekolahkan dokter.

Yakni dengan mengirim mereka belajar ke luar negeri atau mendorong ahli untuk mengajar para calon dokter.

Lalu, Prabowo menyebut pemerintah harus menambah fakultas kedokteran di Indonesia.

"Saya setuju juga mengundang profesor-profesor mengajar di kita. Saya usulkan bahwa dari 92 fakultas kedokteran, kita tingkatkan 300 fakultas kedokteran," ucap Prabowo Subianto.

Baca juga: Prabowo Diklaim Kuasai Debat Capres Terakhir, TKD Jatim: Konsisten Bicara Program dan Gagasan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta, soal jumlah fakultas kedokteran di Indonesia ini pernah dibahas Menteri Kesehatan atau Menkes, Budi Gunadi Sadikin.

Pada tahun 2022 lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Peningkatan Kuota Penerimaan Mahasiswa Program Sarjana Kedokteran, Program Dokter Spesialis dan Penambahan Program Studi Dokter Spesialis Melalui Sistem Kesehatan Akademik/ Academic Health System (AHS).

Kerja sama dilakukan sebagai upaya mengakselerasi peningkatan kapasitas dan kualitas Fakultas Kedokteran, serta menghasilkan dokter dan dokter spesialis yang dapat memperkuat layanan kesehatan.

Baca juga: Relawan Prabowo Gibran Bekali Regenerasi Petani di Jatim, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Dalam kesempatan itu, Menteri Budi mengatakan, skema AHS dapat mengakselerasi penambahan populasi dokter di Indonesia yang saat ini masih kekurangan sebanyak 160 ribu dokter.

Dan ia menyebut, memang hanya ada 92 fakultas kedokteran di Indonesia.

“Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 1000 populasi penduduk diperlukan satu dokter. Sementara itu, menurut dinas kesehatan, Indonesia baru memiliki 110 ribu dokter sehingga butuh 160 ribu lulusan kedokteran dari 92 fakultas kedokteran. Untuk mencapai ini kita butuh 14 tahun,” kata Menteri Budi, dilansir TribunJatim.com dari laman kemdikbud.go.id, Senin (5/2/2024).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved