Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jalan Rusak, Ibu Hamil Nebeng Truk Pengangkut Teh Demi ke Bidan, Belum Sampai Lokasi Sudah Lahiran

Kisah ibu melahirkan di truk pengangkut teh viral di media sosial. Ia rela naik truk demi menuju ke tempat bidan.

Tribun Kaltim
Ilustrasi TRUK. Kisah ibu melahirkan di truk pengangkut teh viral di media sosial. Ia rela naik truk demi menuju ke tempat bidan. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah ibu melahirkan di truk pengangkut teh viral di media sosial.

Mulanya, ibu asal Bandung tersebut 'nebeng' truk pengangkut teh menuju ke tempat bidan untuk persalinan.

Namun belum sampai lokasi, ibu tersebut melahirkan di tengah perjalanan saat naik truk pengangkut teh.

Peristiwa itu terjadi di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Kondisi itu diceritakan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Sugianto, saat berada di Pasirjambu, Selasa (6/2/2024).

"Kejadian dua hari yang lalu, ada pasien yang akan melahirkan dari Dewata."

Baca juga: Wanita Menyesal Nikahi Pria Kecanduan Game, Hamil sampai Melahirkan Tak Dibantu: Rasa Single Mother

"Mereka tidak ada mobil operasional, yang ada mobil truk pengangkut teh," kata Sugianto, dikutip dari Tribun Jabar.

"Kejadian ini mereka bawa malam-malam. Tidak tahunya, sebelum sampai ke bidan yang dituju, pasien itu sudah melahirkan di jalan," sambungnya.

Untungnya, ibu dan anak itu berhasil selamat.

Meski begitu, Sugianto menyatakan pihaknya tetap merasa prihatin.

Mengingat kejadian itu, Sugianto mengungkapkan pentingnya mendorong pembangunan yang berimplikasi pada ekonomi, kesehatan, dan pendidikan masyarakat.

"Kalau seperti ini, kasihan masyarakat Kabupaten Bandung. Tingkat kesehatan mereka tidak terjamin," ujar Sugianto.

"Bisa saja berimbas pada kematian ibu dan anak akibat jalan jelek sehingga kami dorong (pembangunan)," lanjutnya.

Menurut Sugianto, dorongan terhadap pembangunan itu dilakukan demi keselamatan masyarakat.

"Kami melindungi masyarakat, sehingga mereka bisa terjamin dari berbagai aspek," ucap Sugianto.

Ilustrasi berita ibu hamil nebeng truk untuk menuju ke tempat bidan persalinan.
Ilustrasi berita ibu hamil nebeng truk untuk menuju ke tempat bidan persalinan. (via Tribun Trends)

Jalan rusak parah

Selain itu, Sugianto juga melaporkan jalanan yang rusak parah saat meninjau perkebunan Paranggong, Kecamatan Pasir Jambu.

Daerah tersebut merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur, Jabar.

"Itu jalannya sangat parah. Sudah jalan perkebunan, ditambah lagi keparahan dari kondisi," ungkap Sugianto.

"Penyebabnya, kebetulan Cianjur sedang melakukan pengecoran, material yang diangkut itu melalui Jalan Paranggong, Kabupaten Bandung, sehingga kondisinya (rusak) parah," jelasnya.

Karena itu, Sugianto menuturkan, pihaknya ingin mendorong Pemda Kabupaten Bandung untuk menggencarkan pembangunan infrastruktur. 

Selain itu, dia mengaku pihaknya akan mengawal prosesnya hingga tuntas.

"Malu kita, (jalan rusak) ada di perbatasan dengan Garut dan Cianjur. 

Ini sangat penting sehingga nanti kami akan dorong berapa besaran anggaran yang dibutuhkan, volumenya berapa, nanti kami akan dorong bersama-sama," paparnya.

Baca juga: Mengandung 4 Bulan, Ibu Hamil Syok Suami Main Gila Sama Wanita, Pilu Sosok Pelakor Keluarga Sedarah

Sugianto berharap, masyarakat di Kampung Paranggong, Cawan, Dewata, dan Patuha, nantinya bisa menikmati pembangunan yang merata dari pemerintah Kabupaten Bandung.

Sementara itu, kisah serupa dialami seorang ibu hamil di Musi Rawas Utara.

Ia melahirkan di atas perahu ketek saat kondisi banjir.

Adapun momen ibu melahirkan itu terjadi di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, Selasa (23/1/2024).

Ia melakukan persalinan di perahu ketika hendak dibawa ke puskesmas melintasi kawasan yang terendam banjir.

Informasi dihimpun, ibu hamil yang melahirkan di atas perahu ketek itu bernama Ani (30).

Sebelumnya, bencana banjir di daerah ini melanda 6 kecamatan akibat luapan sungai Rupit dan Rawas, namun 5 kecamatan lain sudah surut.

Keenam kecamatan tersebut yakni Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo, dan Rawas Ilir.

Kini tersisa Kecamatan Rawas Ilir yang masih terendam banjir di sejumlah desa dan kelurahan.

Banjir di Muratara memang cukup tinggi dan membuat ibu hamil bernama Ani harus naik di perahu untuk ke Puskesmas.

Namun bayi dalam perut tak bisa menunggu lama.

Baca juga: Malu Hamil dari Selingkuhan, Ibu di NTT Mutilasi Bayi Baru Lahir, Kepala Diseret Anjing ke Tetangga

Ani melakukan persalinan di perahu ketika hendak dibawa ke puskesmas melintasi kawasan yang terendam banjir.

Kepala Desa Pauh, Aziz membenarkan bahwa ada warganya yang melahirkan di atas perahu ketek.

Menurutnya, bayi yang lahir itu dalam kondisi selamat dengan dilahirkan secara normal.

"Ya memang benar (ada warga yang melahirkan di dalam perahu) alhamdulillah ibu dan bayinya selamat," ujarnya pada wartawan.

Ia menjelaskan yang melahirkan itu merupakan istri dari warga bernama Trisno, mereka tinggal di Dusun Translok, Desa Pauh.

Karena kondisi sedang banjir, sehingga Ani dibawa menggunakan perahu ketek dari Translok hendak menuju Puskesmas Pauh.

Namun di tengah perjalanan, Ani merasakan sudah ingin melahirkan, hingga akhirnya bayi itu lahir.

"Bayinya laki-laki, anak ketiga, alhamdulillah sehat semua," kata Aziz.

Ia menambahkan, dalam proses persalinan, Ani dibantu oleh bidan dari Puskesmas Pauh yang datang langsung ke lokasi.

"Ada dibantu oleh bidan dari Puskesmas selama proses persalinan," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved