Kiai Kampung se-Jawa Timur Masuk Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gabungan para kiai kampung dari berbagai komunitas di Jawa Timur mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo-Gibran.

Mereka siap membantu pemenangan paslon nomor urut 2 tersebut, di Pilpres 2024.

Bernama Paguyuban Keluarga Besar Kiai Kampung, mereka mengklaim memiliki jaringan komunitas yang berjejaring di Jawa Timur.

Meskipun baru deklarasi, mereka mengatakan telah turun sejak lama untuk mendukung pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini.

Berjumlah ratusan kiai, mereka berasal dari berbagai daerah.

Ada yang merupakan pemangku pesantren, pengasuh langgar atau musala, pengelola TPA (taman pendidikan Alquran), hingga kiai-kiai kampung lainnya di setiap desa.

"Kami sudah lama memiliki kesamaan pandang soal calon yang didukung. Acara deklarasi ini meneguhkan target kami untuk memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran," kata Ketua Paguyuban Kiai kampung se-Jawa Timur, Bambang Hariawan, Kamis (8/2/2024).

Mereka menilai, Prabowo-Gibran merupakan representasi kelompok tua dan muda.

Visi pembangunan berkelanjutan yang selama ini digaungkan pasangan ini juga menjadi alasan dukungan mereka.

Baca juga: Beda Sikap Anies dan Ganjar Soal Kritik Perguruan Tinggi ke Jokowi, Gerindra Pasang Badan

“Kita ketahui bersama, pembangunan Indonesia perlu berkelanjutan dan berkesinambungan. Maka, kami mendukung dan menangkan untuk Indonesia berkelanjutan,” katanya.

Brigjen Polisi (Purn) Imam Suyuti turut bergabung sebagai Dewan Pembina organisasi ini.

Dia mengatakan, jaringan kiai kampung akan bergerak di basis-basis suara hijau.

"Prabowo-Gibran juga menyiapkan banyak program yang melibatkan para kiai kampung. Kami optimistis, pesantren dan perkampungan akan semakin baik di bawah kepemimpinan nasional Prabowo-Gibran," tandasnya.

Pengasuh Ponpes Raudathul Ulum Kencong Kediri, KH Jauharul Nehru turut hadir dalam deklarasi tersebut.

Ulama yang dikenal dengan panggilan Gus Mahu ini bertindak sebagai pembina kiai.

"Di antara ketiga paslon ini, kita melihat paslon nomor urut 2 lebih merakyat dan lebih konsen memajukan kawasan desa dan kampung-kampung lebih besar," katanya.

"Kita ingin aspirasi-aspirasi dari kiai kampung ini bisa diakomodir seperti halnya sarana pendidikan maupun lainnya menuju Indonesia Emas," tandasnya.