Berita Viral
Alasan Warga Desa di Sumenep Tidur Beralas Pasir Pantai, Warisan Budaya Leluhur, Jadi Terapi Khusus
Apa sebenarnya alasan di balik warga desa di Sumenep yang tidur beralaskan pasir pantai? Ternyata sudah menjadi warisan budaya leluhur.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Sebelum digunakan, pasir tersebut pun dipilih yang berasal dari galian sedalam 1 meter.
Setelahnya, pasir akan dicuci dengan air tawar dan dijemur sampai sekarang kering.
Usai semua proses tersebut dilakukan, warga akan mulai mengayak pasir untuk menyaring kotoran tersisa dan kerikil.
Sehingga yang didapat terakhir adalah pasir yang memiliki teksur yang halus dan siap digunakan.
Baca juga: Tinggalkan Kasur, Ratusan Warga di Madura Lebih Pilih Tidur di Pasir, Ada yang Sampai Melahirkan
Selain warisan budaya di atas, ada pula warisan budaya lain yang terkenal di Madura yakni Carok.
Dalam masyarakat Madura, carok dimaknai sebagai bentuk mempertahankan harga diri terutama dalam perkara suami terhadap istrinya.
Carok menjadi lambang kekuasaan suami terhadap istrinya sehingga terbentuk budaya berumah tangga terutama pada cara menerima tamu, cara berpakaian, dan pernikahan antar keluarga.
Selain itu, carok juga menjadi pembentuk budaya pemukiman masyarakat Madura.
Baca juga: Arti Kata Allahumma Shoyyiban Nafian, Doa Ketika Hujan yang Selalu Dibaca Nabi Muhammad SAW
Dari segi status sosial, carok dijadikan alat untuk memperoleh kekuasaan dan melambangkan kekuatan bagi kerabat dan lingkungan sosial pelakunya.
Oleh karenanya, pemenang dalam carok akan menyimpan senjata yang dipakai untuk membunuh serta mengubur mayat lawannya di pekarangan rumah.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pewarisan dendam kepada keturunan dari pelaku carok.
Sejarahnya, carok dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ngonggai dan nyelep.
Ngonggai yaitu menantang lawan secara terang-terangan dengan mendatangi rumahnya.
Sedangkan nyelep yaitu menyerang lawan dari samping atau dari belakang saat dalam keadaan lengah.
Selain itu, carok juga dapat terjadi secara mendadak tanpa ada persiapan sebelumnya. Ini terjadi saat ada pelecehan harga diri secara tiba-tiba.
Baca juga: Arti Kata Nepo Baby, Julukan yang Diberikan Timnas AMIN kepada Gibran, Singkatan dari Nepotism Baby
Alasan warga desa di Sumenep tidur beralaskan pasi
Desa Legung Timur
Kecamatan Batang-Batang
Sumenep
Jawa Timur
tidur di atas tumpukan pasir pantai
Pantai Lombang
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
| Sosok Deni Apriadi MUA Pakai Hijab dan Berpenampilan Wanita, Klarifikasi Dituduh Menistakan Agama |
|
|---|
| Sumber Kekayaan Suami Boiyen Bawa Emas 15 Gram dan Mahar Rp 110 Juta, Pantas Diterima Senang Hati |
|
|---|
| Nasib Guru Honorer 10 Bulan Tak Digaji, Inisiatif Kepsek Sumbangan Dana Rp 20 Ribu Malah Dilaporkan |
|
|---|
| Sosok Anggota Suku Anak Dalam yang Rela Pakai Tabungan Sampai Ludes Demi Bilqis, Bayar Rp 85 Juta |
|
|---|
| Viralkan Atap Kelas SD Ambruk, Guru Malah Diminta Mohon Maaf ke Masyarakat, Pasrah Konsekuensinya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Warga-desa-di-Sumenep-yang-tidur-beralaskan-pasir-pantai.jpg)