Berita Bojonegoro
Beras SPHP Langka di Bojonegoro, Bulog Singgung Pengiriman Kemasan
Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Bojonegoro mengalami kelangkaan selama dua minggu terakhir.
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Bojonegoro mengalami kelangkaan selama dua minggu terakhir.
Salah satunya, kelangkaan beras yang disubsidi negara itu terjadi di Pasar Kota Bojonegoro. Menanggapi hal itu, Pemimpin Cabang Bulog Bojonegoro Ferdian Dharma angkat bicara.
Dia mengatakan, pada awal 2024 ini secara umum harga beras di pasaran mengalami kenaikan. Itu mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap beras SPHP sangat tinggi.
Tingginya permintaan beras SPHP itu, lanjut dia, juga dipengaruhi oleh banyaknya permintaan beas dimaksud dari Pemkab Bojonegoro untuk mengelar operasi pasar murah.
"Kebutuhan atau permintaan Beras SPHP pada awal 2024 ini meningkat signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya," ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com, Minggu (11/2/2024) sore.
Baca juga: Emak-emak di Tulungagung Rela Berdesakan Demi Beli Beras SPHP Bulog, Warga: Rasa Enak Harga Murah
Terkait banyaknya permintaan terhadap beras SPHP dimaksud, klaim Ferdian sapaannya, secara stok Bulog Bojonegoro sementara ini masih bisa memenuhi.
"Stok beras kami (Bulog Bojonegoro, red) sangat cukup untuk memenuhi permintaan. Di gudang, tersedia beras sekitar 3.000 ton," jelas pria asal Madura tersebut.
Yang jadi masalah pihaknya tak bisa memenuhi permintaan masyarakat dan mengurangi pengiriman Beras SPHP ke pedagang mitra Bulog sementara ini, terang dia, adalah soal kemasan.
"Selama tiga minggu terakhir, stok kemasan Beras SPHP terbatas. Khususnya kemasan lima kilogram. Penyebabnya, pengiriman kemasan dari pabrik kemasan mengalami kendala," jelasnya.
Kendala di bagian kemasan itu, lanjut dia, menyebabkan Bulog Bojonegoro mengurangi pengiriman stok Beras SPHP ukuran lima kilogram ke para pedagang beras mitra Bulog Bojonegoro.
Baca juga: Pedagang Jadi Sasaran Omel Ibu-ibu Akibat Harga Beras Naik, Puncak Kenaikan saat Februari 2024
"Pengurangan pasokan Beras SPHP kemasan lima kilogram untuk para pedagang mitra kami di pasaran itu, agar semua pedagang mitra kami menerima beras SPHP secara merata," tuturnya.
Lebih lanjut, Ferdian meneruskan, pihaknya mengharap pengiriman kemasan Beras SPHP dari pabrik kemasan Beras SPHP segera lancar kembali sebagaimana semula.
Menurut dia, lancarnya pengiriman kemasan Beras SPHP dari pabrik kemasan itu merupakan kunci yang bisa membuat pengiriman Beras SPHP kepada para pedagang mitranya normal kembali.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pantauan di Pasar Kota Bojonegoro pada Minggu (11/1/2024), lapak-lapak pedagang beras bermitra dengan Bulog tak tampak menjual Beras SPHP.
Salah satu pedagang beras SPHP di Pasar Kota Bojonegoro yakni Mochtar mengatakan, memang sejak dua minggu lalu hingga saat ini, Beras SPHP mengalami kelangkaan.
"Minat masyarakat terhadap Beras SPHP tinggi, tapi barangnya (Beras SPHP, red) sedikit," ujarnya saat ditemui Tribunjatim.com di lapaknya, Minggu (11/2/2024) siang.
Setiap kali beras yang disubsidi pemerintah itu datang di lapaknya, kata dia, beras seharga Rp 54.500 per kemasan lima kilogram tersebut langsung habis dibeli masyarakat dalam hitungan jam.
"Beras SPHP hanya tersedia saat hari pengiriman dari Bulog saja. Selain hari tersebut, Beras SPHP tidak tersedia," imbuh pria asal Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro itu.
Secara hulu, Mochtar meneruskan, kelangkaan Beras SPHP dipasaran ini disebabkan karena Bulog melakukan pengurangan pasokan Beras SPHP ke para pedagang mitranya.
"Pengurangan pasokan (Beras SPHP, red) terjadi 50 persen. Biasanya, setiap pengiriman, Bulog mengirim 1 ton Beras SPHP. Sejak dua minggu lalu, sekali kirim hanya 500 kwintal saja," tuturnya.
Anita, pedagang SPHP mitra Bulog di Pasar Kota Bojonegoro lainnya mengatakan hal serupa. Dia membenarkan memang saat ini Beras SPHP sedang mengakami kelangkaan di pasaran.
"Bulog juga mengurangi pasokan Beras SPHP hingga 50 persen. Biasanya, seminggu sekali saya dipasok Beras SPHP 2 ton. Sejak pertengahan Januari 2024, hanya dipasok 1 ton saja," ujarnya.
Dia meneruskan, langkanya Beras SPHP di pasaran ini tentu menyulitkan masyarakat. Sebab, Beras SPHP itu sesungguhnya "penolong" masyarakat di tengah mahalnya harga semua jenis beras swasta.
"Beras swasta baik yang dikemas maupun yang eceran atau curahan, semua harganya mahal saat ini. Di Pasar Kota Bojonegoro, sudah tidak ada lagi beras seharga Rp 10.000 per kilogram," ungkapnya.
Beras dengan kualitas paling jelek yang dijual di lapaknya, kata Anita, harganya kini Rp 14.000 per kilogram. Beras jenis ini, lanjut dia, normalnya seharga Rp 10.000-11.000 ribu per kilogram.
"Saat ini harga beras dapat dikatakan sudah tidak normal. Sejak Desember 2023, harga beras naik terus. Menurut saya, kenaikan harga beras paling parah ya pada awal 2024 ini," imbuhnya
Dorong Integrasi Layanan Primer dan Kesehatan, Dinkes Bojonegoro Resmikan Puskesmas Tanjungharjo |
![]() |
---|
Unigoro Kampus Terbaik Pertama di Bojonegoro Versi Edurank, Ranking 365 Nasional Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Tanggapan EMCL Terkait Demo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, Singgung Soal Menghargai |
![]() |
---|
EMCL Didemo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, ini 3 Tuntuan yang Diminta |
![]() |
---|
Lapas Bojonegoro Terima 1 Napiter Pindahan Rutan Cikeas, Eks Jaringan Jemaah Islamiyah asal Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.