Berita Malang
Pro Player Butuh Psikolog, Fakultas Psikologi UMM Rintis Laboratorium E-Sport
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan merintis lab psikologi e-Sport. Hal ini didahului dengan workshop beberapa waktu lalu.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG- Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan merintis laboratorium psikologi e-Sport. Hal ini didahului dengan workshop beberapa waktu lalu.
Menurut M Salis Yuniardi SPsi MPsi PhD, Dekan Psikologi UMM, latar belakang mengapa psikologi masuk ke dalam dunia e-sport karena pro players sangat membutuhkan seorang psikolog. Hal ini karena tingginya tekanan dari berbagai hal yang mereka alami.
"Sudah seharusnya para pengajar psikologi memanfaatkan aspek pengajaran, penelitian, dan riset untuk mulai masuk ke dunia e-sport. Dari jutaan peminat e-sport yang ada, sangat disayangkan jika psikologi tidak membagi fokus ke sana," kata Salis, Kamis (15/2/2024).
Dikatakan, psikologi tidak hahya tentang perusahaan dan gangguan mental saja. Tapi bisa mengembangkan diri melalui e-sport ini.
Meski di satu sisi banyak asumsi mengenai e-sport yang belum jelas kebenarannya. Karena itu, psikologi harus masuk untuk mempelajari dan meneliti di dalamnya.
Data riset agen komunikasi di Asia Tenggara yang bekerjasama dengan Decision Lab, jumlah penduduk Indonesia yang terlibat dalam olahraga elektronik (e-sport) pada 2021 mencapai 52 juta orang.
Dalam workshop itu, Alberta Listiyani Siegit M.Sc. selaku coach Performance Psychologist. Ia mengatakan bahwa perkembangan E-Sport perlu diperhatikan lebih lanjut.
"Masih banyak team e-sport di Indonesia yang belum mengetahui pentingnya coaches dengan background psikologi," kata Alberta. Padahal untuk meningkatkan performa dari team harus ada coach yang membimbing dari segi mental dan fisiknya.
Baca juga: Selamat! Prof Nazaruddin Malik Dilantik Jadi Rektor Baru UMM, Siapkan 10 Program Kerja
Karena itu, peluang seorang psikolog menjadi lebih besar untuk masuk ke ranah e-sport pada masa ini. Ia menyebutkan jika di dunia e-sport penuh seluk beluk.
Seperti peraturan-peraturan yang ada. Dimana ada rules yang terdiri dari tiga bagian yaitu players, manager, dan coaches. Pada bagian coaches terdapat tiga bagian lagi yaitu technical, physical dan performance.
Ia juga memaparkan perbedaan dari mobile e-sport players dengan PC e-sport Players. Mereka yang berkarir di mobile e-sport players bisa dibilang sangat singkat. Sebab hanya bisa eksis mulai umur 16-23 tahun saja.
Selain itu, mobile e-sport players juga sangat fleksibel. Pemain dapat bermain menggunakan smartphone merk apapun, asalkan mendukung aplikasi.
Kebanyakan pemain e-sport berasal dari kalangan menengah ke bawah. Terutama mereka yang kesulitan dengan biaya sekolah dan kurang dukungan dari orang tua untuk melanjutkan sekolah.
Hal itu menjadi peluang besar bagi mereka untuk mengejar karir di dunia mobile e-sport ini. Beda sengan PC esport players memiliki jenjang karir yang lebih lama yaitu mulai 17-29 tahun.
Kebanyakan mereka dari PC players juga menempuh pendidikan tinggi ataupun sudah bekerja. Peminat PC players kebanyakan berasal dari kalangan menengah, karena dari alat yang diperlukan juga tidak murah. Mulai dari PC hig end sampai alat pendukung lainnya
Universitas Muhammadiyah Malang
Psikologi UMM
TribunJatim.com
Tribun Jatim
laboratorium psikologi e-Sport
M Salis Yuniardi
e-Sport
Alberta Listiyani Siegit
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.