Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Harta Kekayaan Komeng yang Kini Perolehan Suaranya Melejit, Diprediksi Lolos ke DPD, Rumahnya Mewah

Segini harta kekayaan Komeng yang kini melejit perolehan suaranya di Pemilu 2024, diprediksi bakal lolos duduk di kursi DPD.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunStyle.com
Seberapa besar harta kekayaan Komeng komedian yang nyaleg DPD Jabar? Terungkap rumahnya mewah. 

Di puncak karirnya, Komeng pernah membintangi iklan sepeda motor bersama pebalap dunia, Valentino Rossi.

Hingga di tahun 2004, Komeng memenangkan ajang Panasonic Awards kategori pelawak terfavorit.

Tenar dan ternama, Komeng kabarnya adalah salah satu pelawak dengan biaya termahal.

Baca juga: Selain Adu Jotos Perkara Upah Kerja, Reza Rahadian Pernah Jadi Tukang Potong Rumput untuk Uang Jajan

Untuk satu kali episode syuting, konon Komeng mematok harga Rp40 juta - Rp45 juta.

Karenanya, muncul isu harta kekayaan Komeng mencapai Rp20 miliar.

Isu tersebut beredar setelah publik mengetahui rumah mewah Komeng serta kendaraan mewahnya.

Komedian kelahiran 25 Agustus 1970 itu rupanya memiliki hunian megah yang lengkap dengan fasilitas kolam renang.

Memiliki dua rumah mewah yang disatukan, Komeng memberikan sebagian huniannya untuk anak kembarnya.

Rumah mewah Komeng yang hartanya ternyata melejit sebelum diprediksi lolos ke Senayan
Rumah mewah Komeng yang hartanya ternyata melejit sebelum diprediksi lolos ke Senayan (Instagram)

Disebut-sebut sebagai pelawak dengan biaya termahal, Komeng sempat memberikan tanggapan.

Dengan gaya khasnya, Komeng mengurai candaan soal alasan mematok tarif mahal.

"Kata siapa (bayaran saya) mahal? mahal tuh apaan? 

Saya tuh orang yang males kerja, jadi kadang saya mahalin biar saya enggak kerja," ujar Komeng.

Baca juga: Hasil Hitungan Sementara di Situs KPU, PDI Perjuangan Masih Berjaya di Tulungagung

Komeng mengutarakan alasannya maju di pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) 2024.

Itu bermula dari keresahannya karena beberapa komedian, termasuk dirinya, acap kali gagal mengajukan Hari Komedi masuk kalender nasional. Proposalnya selalu dimentahkan DPR.

Padahal, menurut dia, Hari Komedi semestinya masuk di kalender nasional sebagai bentuk penghargaan kepada para komedian di Indonesia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved