Pilpres 2024
Kesaksian Warga Banyuwangi soal Caleg Angkut Paving karena Kalah Suara, Dipindah ke Desa Lain: Biasa
Inilah kesaksian warga soal caleg Banyuwangi angkut paving lagi usai kalah suara.Sosok caleg yang dimaksud pun dikulik publik.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kesaksian warga soal caleg Banyuwangi angkut paving lagi usai kalah suara.
Sosok caleg yang dimaksud pun dikulik publik.
Sementara itu, video pengangkutan paving tersebut viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di di Desa Jambesari, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di Dusun Panjen.
Disebutkan bahwa paving itu diangkut lagi diduga karena suara seorang caleg di dapil tersebut rendah.
Paving yang sebelumnya telah ditaruh di pinggir jalan diangkut menggunakan truk.
Salah seorang warga setempat menjelaskan, paving tersebut awalnya ditaruh oleh sekelompok orang.
Saat warga bertanya, mereka menyebut bahwa paving akan dipasang jika caleg yang dimaksud tebal suaranya di TPS-TPS dusun tersebut.
Menurut informasi yang diterima warga, caleg yang dimaksud diduga merupakan salah satu caleg dapil 7 dari Partai Nasdem.
Baca juga: CEK FAKTA: Caleg Stres karena Tak Dapat Suara dan Minta Uang Dikembalikan, Sosok Asli Terungkap
Di luar harapan, suara caleg tersebut rendah saat pencoblosan yang berlangsung Rabu (14/2/2024) lalu.
Dua hari kemudian atau Jumat (16/2/2024), paving-paving yang telah ditaruh itu diangkut kembali.
"Dipindahkan ke dusun lain," kata warga Jambesari yang enggan disebut namanya itu.
Saat proses pengangkutan paving, beberapa warga juga berada di lokasi.
Mereka mengabadikan momen tersebut dengan mengabadikan melalui foto dan video.
Menurutnya, kebanyakan warga tak protes dengan pengangkutan paving itu. Namun menganggap pengangkutan paving menjadi lucu jika akibat suara caleg rendah.
"Warga ya biasa-biasa saja. Ya dari awal tidak ada yang minta paving juga. Tiba-tiba dikasih," katanya.
Tribun Jatim Network telah meminta konfirmasi kepada Sekretaris DPC Nasdem Banyuwangi Zamroni. Namun hingga berita ini diunggah, permintaan wawancara belum mendapat respons
Baca juga: Sosok Caleg Masih Dapat Ribuan Suara Meski Sudah Meninggal, KPU Kuak Nasib Akhir Perolehan Suaranya
Sementara itu, sosok caleg yang angkut lagi paving tersebut diduga adalah Ratih Nur Hayati.
Ratih dikabarkan menarik kembali bantuan yang diberikan kepada warga karena perolehan suaranya tak cukup untuk mengantarkan Ratih jadi anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi, melansir dari TribunTimur.
Sebelumnya, pasa masa kampanye, Ratih disebut memberikan bantuan paving block untuk perbaikan jalan di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Namun karena target suara tak terpenuhi, Ratih menarik kembali bantuan tersebut.
Setelah ditarik kembali, paving block itu diangkut lagi menggunakan truk dua hari setelah pencoblosan.
Paving blok itu sebelumnya sudah ditumpuk di lingkungan warga.
Namun, pengakuan warga, mereka tak pernah meminta bantuan paving block itu kepada Ratih.
Ratih yang alumnus SMA di Solo itu merupakan legislator pertahana dari dapil Banyuwangi VII.
Berikut ini daftar caleg Partai Nasdem dari dapil Banyuwangi VII dan perolehan suaranya berdasarkan data dari KPU.
Terlihat Ratih menjadi peraih suara terbanyak.
1. Ratih Nur Hayati = 2.739 suara
2. Istilah Mustofa = 60 suara
3. Achmad Ridho Hadisiswoyo = 14 suara
4. Akhmad Rosidi = 15 suara
5. Muhamad Vahid Faiq = 76 suara
6. Titis Meilika Wiyono = 38.
Data perolehan suara ini bersumber dari 195 dari 576 TPS atau 33,85 persen TPS.
Kasus Lain
Simpatisan caleg DPRD Lombok Tengah Dapil IV mendadak ngamuk dan membanting meja kotak suara.
Hal itu bermula saat simpatisan itu mengetahui caleg jagoannya kalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sendiri.
Momen tersebut sempat terekam kamera dan mendadak viral di media sosial.
Dari video yang beredar Rabu (14/2/2024) malam, tampak sejumlah warga dari simpatisan caleg tersebut mengamuk dan merusak rumah salah seorang warga. Mereka melempari rumah dengan batu sampai menyebabkan kaca pecah.
Terlihat juga sejumlah aparat kepolisian dan TNI hadir mengamankan saat insiden tersebut berlangsung.
Dari penelusuran, caleg yang ngamuk tersebut merupakan caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Lalu Zulyadaini dari Desa Penujak, Lombok Tengah.
Baca juga: Fakta Sebenarnya soal Pria Teriak Diduga Stres Kalah Suara, Warga Kuak Bukan Caleg Tapi Anak Kecil
Menanggapi hal tersebut, Zulyadaini mengungkapkan aksi itu dilakukan karena simpatisannya kesal terhadap dugaan kecurangan yang dilakukan oleh salah satu tim sukses dari partai lain.
“Saya temukan ada kecurangan di TPS, yang punya rumah ini adalah tim sukses salah satu caleg, ada video saya dapatkan,” ungkap Zulyadaini saat dikonfirmasi, Jumat (16/2/2024), dilansir dari Kompas.com.
Zulyadaini mengakui, dirinya sempat memantau dugaan kecurangan timses tersebut dengan mengarahkan ibu-ibu mencoblos calon yang mereka dukung. Para ibu-ibu disebutnya dibimbing sampai ke TPS dan nyoblos
“Masa timses ini seperti dia miliki TPS dan bisa ngatur-ngatur." ujar Zulyadaini.
"Saya enggak pakai uang dan dapat suara 57 di tempat itu,” ungkap Zulyadaini.
Zulyadaini mengungkapkan, dirinya saat itu sempat meminta petugas TPS tersebut untuk menghentikan penghitungan.
Di TPS itu pula dia mengaku memberikan hak suara.
Baca juga: Istrinya Dapat 3 Suara, Suami Caleg Ngamuk Serang Pak RT dan Petugas, Saksi: Lahir di Lingkungan TPS
"Saya meminta penghitungan kabupaten dihentikan." paparnya.
"Ada kok datang Panwascam, kepolisian dari Polsek dan saya diarahkan melaporkan." lanjutnya.
"Bahkan saat itu sempat mau baku hantam, tapi dilerai,” katanya.
Namun tim Gakkumdu meminta tolong agar proses penghitungan tetap dilanjutkan.
Pihaknya kemudian malam itu sepakat melanjutkan proses penghitungan.
Situasi kembali memanas saat Zulyadaini bertemu dengan timses yang diduga melakukan kecurangan.
Sehingga hal itu memicu keributan kembali dengan sejumlah simpatisan.
Para simpatisan mendatangi rumah oknum yang dianggap melakukan kecurangan.
"Nah kembali berlanjut penghitungan Kabupaten (DPR), saya ketemu lagi sama orang-orang itu dan lagi terjadi cekcok dan menyulut simpatisan dan terjadi perusakan itu," kata Zulyadaini.
Dirinya menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan karena dirinya kalah.
Namun hal itu terjadi murni karena kekesalan melihat dugaan kecurangan.
"Perlu digarisdibawahi, peristiwa itu bukan karena saya kalah, tapi karena kesal."jelasnya.
"Karena saat itu kan masih proses penghitungan suara," katanya.
Ketua Bawaslu Lombok Tengah Fauzan Hadi mengakui sudah menerima laporan dugaan kecurangan itu dari PSI Lombok Tengah.
"Tadi pagi laporannya sudah kita terima. Saat ini masih dalam tahap pendalaman laporan." paparnya.
"Nanti kita akan sampaikan hasil perkembangannya," kata Fauzan melalui pesan singkat.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
angkut paving lagi usai kalah suara
caleg Banyuwangi
Dusun Panjen
Ratih Nur Hayati
Kabupaten Banyuwangi
Pemilu 2024
Partai NasDem
Mata Lokal Memilih
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Relawan Prabowo-Gibran Ponorogo Gelar Syukuran Potong 9 Tumpeng, Gas Pol Dukung Kang Giri di Pilkada |
![]() |
---|
Mahfud MD Akui Tak ada Tawaran dari Prabowo-Gibran, Deretan Tokoh Jatim Berpotensi Masuk Kabinet |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Berakhir, PKB dan NasDem Kini Merapat ke Prabowo-Gibran, Begini Reaksi Santai PAN |
![]() |
---|
Analisa Peta Politik Pasca Pilpres 2024, PKB Berpotensi Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PDIP Oposisi |
![]() |
---|
Pilpres 2024 Tuntas, Demokrat Jatim Ajak Semua Pihak Bersatu: Rapatkan Barisan, Songsong Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.