Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bolehkah Gabungkan Puasa Nisfu Syaban dengan Bayar Utang Puasa Ramadan? ini Penjelasan Hukumnya

Bagi yang memiliki utang puasa Ramadan wajib membayarnya. Lantas bolehkah gabungkan puasa Nisfu Syaban dengan bayar utang Ramadan?

Freepik via Kompas.com
Bagi yang memiliki utang puasa Ramadan wajib membayarnya. Lantas bolehkah gabungkan puasa Nisfu Syaban dengan bayar utang Ramadan? 

TRIBUNJATIM.COM - Dalam kalender Hijriyah, sebelum Ramadan ada bulan Syaban.

Bagi yang memiliki utang puasa pada bulan Ramadan tahun lalu masih memiliki kesempatan untuk membayar utang puasanya hingga hari terakhir Syaban atau sebelum Ramadan.

Lantas, bolehkah menggabungkan puasa Nisfu Syaban dengan niat membayar utang puasa Ramadan?

Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta Prof Syamsul Bakri berpendapat, menggabungkan puasa Nisfu Syaban dengan membayar utang puasa Ramadan itu tidak diperbolehkan.

"Tidak bisa menggabungkan niat puasa Nisfu Syaban dengan puasa bayar utang Ramadan," ujarnya, Selasa (7/3/2023), dikutip dari Kompas.com.

Syamsul mengatakan, dalam beribadah tentu ada niat masing-masing dari ibadah itu sendiri.

Baca juga: Malam Nisfu Syaban Jatuh pada 24 Februari 2024, ini 8 Amalan yang Baik Dilakukan, Baca Yasin 3 Kali

Jadi, apabila seseorang berniat melaksanakan puasa Nisfu Syaban tentu dengan niat puasa tersendiri.

Hal ini juga berlaku untuk niat puasa Ramadan dan ibadah lainnya.

"Jika mau niat puasa Nisfu Syaban, maka harus jelas niatnya," kata Syamsul.

"Ibadah itu harus disesuiakan dengan niat masing-masing. Jika digabungkan maka enak sekali bisa membayar utang sekaligus puasa Nisfu Syaban, puasa Senin-Kamis, maka agama malah seperti matematika digabung-gabung seperti itu," tambahnya.

Pendapat berbeda

Syamsul menjelaskan, jika seseorang masih memiliki utang puasa pada Nisfu Syaban, lebih baik untuk membayar utang puasa Ramadan-nya terlebih dahulu.

"Puasa Ramadan itu hukumnya wajib, sementara Nisfu Syaban adalah puasa Sunah. Jadi dahulukan yang wajibnya," jelas dia.

Namun, jika kebetulan membayar utang puasa pada waktu puasa Nisfu Syaban, hal itu diperbolehkan.

Dengan syarat, niatnya harus jelas untuk membayar utang dan tidak bisa menggabungkan niat keduanya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Fatwa Mesir Uwaidlah Usman menuturkan, umat Islam boleh menggabung utang puasa Ramadhan dan puasa sunah, termasuk puasa Nisfu Syaban.

Dikutip dari Elbalad News, dengan dua niat dalam satu puasa itu, umat Islam akan mendapat dua pahala masing-masing. Hal ini sesuai dengan mazhab Syafii dan sebagian Maliki.

Namun, niat mengganti puasa (wajib) harus didahulukan daripada puasa Syawal (sunah).

Dengan demikian, umat Islam yang ingin mengganti puasa Ramadan diperbolehkan menggabungkannya dengan puasa Nisfu Syaban.

Bolehkah gabungna puasa Nisfu Syaban dengan bayar utang puasa Ramadan?
Bolehkah gabungna puasa Nisfu Syaban dengan bayar utang puasa Ramadan? (Freepik)

Apa itu Nisfu Syakban?

Dikutip dari Kompas.com (6/3/2023), nisfu Syakban merupakan peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Syaban) pada kalender Islam.

Nisfu Syaban bisa disebut dalam berbagai nama seperti Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Syaban di dunia Arab dan sebagai Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran, dan India.

Nama-nama ini diterjemahkan menjadi "malam pengampunan dosa", "malam berdoa" dan "malam pembebasan", dan diperingati dengan beribadah sepanjang malam.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban 1445 H/2024 dengan Tulisan Arab dan Latin, Keutamaan Mendapat Ampunan

Amalan yang dianjurkan pada Nisfu Syaban

Dilansir dari laman resmi Kemenag, ada beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan saat memasuki Nisfu Syaban, seperti berikut ini:

- Memperbanyak doa sejak terbenam matahari.

- Memperbanyak baca istighfar.

- Memperbanyak baca syahadat.

- Setelah shalat Maghrib dianjurkan membaca surah yasin sebanyak tiga kali dengan niat meminta keberkahan umur, harta, kesehatan, dan ketetapan iman.

- Melakukan shalat sunah malam, seperti shalat tahajud, hajat, dan witir.

- Berpuasa pada hari Nisfu Syaban.

- Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, dijelaskan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permohonan hambanya yang bersungguh-sungguh.

"Ketika malam Nisfu Syaban tiba, maka beribadahlah di malam hari dan puasalah di siang hari. Sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari."

"Kemudian Dia berfirman; Adakah orang yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku ampuni. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku beri rezeki. Adakah orang yang meminta kesehatan kepada-Ku, maka Aku beri kesehatan. Adakah begini, Adakah begini, sehingga fajar tiba (HR Ibnu Majah)."

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved