Anggota DPR Sebut Beras Kini Langka & Mahal Imbas Kebijakan Bansos yang Ugal-ugalan: Jelang Pemilu
Anggota DPR sebut beras kini langka dan jadi mahal imbas kebijakan bansos yang ugal-ugalan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
"Tanggung jawab negara untuk menyediakan bahan pangan murah dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat."
"Segera atasi kelangkaan dan kemahalan ini dengan cara-cara efektif, seperti operasi pasar dan kontrol distribusi."
"Pastikan tidak ada kelompok yang bermain di air keruh, misalnya, adanya penimbunan guna mengeruk keuntungan," pungkas Netty.
Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Lampung menemukan penyebab kelangkaaan dan mahalnya harga beras di ritel modern di Lampung.
Kepala Kantor Wilayah II KPPU Lampung, Wahyu Bekti Anggoro mengatakan, salah satu penyebabnya, ada produsen yang sengaja menghentikan distribusi ke ritel modern.
"Hasil pemantauan, kami menemukan adanya surat pemberitahuan dari salah satu produsen bahwa distribusi ke ritel modern dihentikan sementara," kata Wahyu, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/2/2024).

Penghentian suplai ini dilakukan karena yakni harga dari produsen akan mencapai Rp14.500 per kilogram (kg).
Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) Rp13.900 per kg.
"Karena ritel modern tidak dapat menjual produk di atas HET yang ditetapkan pemerintah, maka produsen menghentikan suplai kepada ritel," kata Wahyu.
KPPU juga mendapati suplai terakhir oleh produsen ke ritel modern dilakukan pada 9 Februari 2024.
Selain itu dari hasil penelusuran ke produsen, juga didapatkan keterangan bahwa saat ini produsen hanya mendistribusikan beras ke pasar tradisional yang mau menjual sesuai HET.
Menurut Wahyu, harga beras medium di tingkat produsen mencapai Rp14.200 per kg dan beras premium Rp14.500-Rp14.700 per kg.
"Artinya, harga beras premium sudah di atas 5,75 persen dari HET dan beras medium di atas 30,27 persen dari HET," kata Wahyu.
Baca juga: Sulastri Makan Nasi Dicampur Gaplek saat Tahu Harga Beras 1 Kg Meroket, Kini Hemat Sampai 4 Hari
Dia menambahkan, kenaikan harga beras di tingkat produsen ini dipengaruhi naiknya harga bahan baku gabah kering panen (GKP) yang kini sudah mencapai Rp7.750 - Rp8.200 per kg.
Harga ini jauh di atas harga acuan pembelian (HAP) GKP di penggilingan yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp5.100 per kg.
beras
bansos
Pemilu 2024
Komisi IX DPR RI
PKS
Netty Prasetiyani Aher
kelangkaan beras
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Dewan Dukung Penuh SE Bersama, Berharap Regulasi Sound Horeg Optimal di Jawa Timur |
![]() |
---|
Pemkab dan DPRD Pastikan Tak Ada Kenaikan PBB-P2 di Banyuwangi: Jangan Mudah Terprovokasi |
![]() |
---|
64 Pemain U-23 Asal Luar Gresik Ikuti Seleksi Gresik United, Dipantau Langsung Andik Ardiansyah |
![]() |
---|
Mama Muda Panik Saldo ATM Rp 83 Juta Dikuras Mantan Pacar, Pelaku Menghilang |
![]() |
---|
Jadwal Bazar Murah Polres Malang, Ada Beras SPHP Rp 58 Ribu/5 Kg hingga Gula Rp 15 Ribu/Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.