Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Mojokerto

Pemkab Mojokerto Gerojok Rp 15 M untuk Penanganan Banjir, Prioritaskan Perbaikan Tanggul dan Irigasi

Pemkab Mojokerto gerojok Rp 15 M untuk penanganan banjir, prioritaskan perbaikan bendungan, tanggul dan irigasi.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Petugas DPUPR dan BBWS Brantas melakukan mitigasi di sejumlah titik tanggul yang rawan ambrol di Kabupaten Mojokerto, 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohamad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pemkab Mojokerto telah mengalokasikan anggaran penanganan bencana yang digunakan untuk perbaikan infrastruktur rusak terdampak banjir.

Anggaran APBD diplot senilai Rp 15 miliar yang akan terealisasi dalam 19 kegiatan pengerjaan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto di tahun 2024.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin menjelaskan, sesuai arahan dari Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati agar mengedepankan langkah antisipatif dalam penanganan bencana.

Apalagi, bencana alam yang dapat merusak infrastruktur jalan, jembatan maupun irigasi di areal persawahan, sehingga berpotensi merugikan masyarakat.

"Ibu bupati ingin Kabupaten Mojokerto ini, pemkab-nya itu menjadi selalu antisipatif dan peduli terhadap penanganan bencana. Sehingga di era Bupati Ikfina itu, PUPR mendapatkan alokasi anggaran untuk penanganan bencana, terutama banjir," jelasnya, Jumat (1/3/2024).

Ia mengungkapkan, alokasi anggaran tersebut difokuskan untuk penanganan bencana, terutama perbaikan infrastruktur di daerah langganan banjir.

"Jadi, setiap tahun kami (DPUPR) ada alokasi anggaran senilai Rp 15 miliar-Rp 20 miliar, untuk memperbaiki bendungan, tanggul, saluran drainase yang menjadi kewenangan kami," ucap Rinaldi Rizal Sabirin.

Dikatakan Rinaldi Rizal Sabirin, perbaikan infrastruktur merupakan upaya pemda dalam penanganan banjir. Tentunya, pembangunan infrastruktur sangat berdampak mengurai banjir.

Baca juga: Viral Tangis Perempuan Sadari Ijazah dan Laptopnya Terendam Banjir, Air Penuhi Ruangan: Ijazah Gue

"Banjir tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diminimalisir dampaknya. Kita memang bertekad, yang dulunya banjir bertahan berhari-hari, berminggu-minggu, itu kita berusaha dengan penanganan kita supaya dalam hitungan jam banjir sudah surut," bebernya.

Kabid Kabid Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman memaparkan, ada 19 kegiatan untuk perbaikan maupun pembangunan infrastruktur dalam penanganan banjir dengan anggaran kurang lebih senilai Rp 15 miliar.

"Dari 19 kegiatan itu, salah satunya perbaikan Dam Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, yang rusak terdampak banjir tahun lalu. Saat ini masih proses agar segera terealisasi," ungkapnya.

Menurut Rois, pihaknya juga berkolaborasi dengan BBWS Brantas terkait perbaikan tanggul sungai yang menjadi wewenang pemerintah pusat.

Sebelumnya, pemda bersama BBWS Brantas melakukan mitigasi yang hasilnya ditemukan sekitar 20 titik tanggul rawan jebol.

"Kita kerja sama dengan BBWS Brantas sudah mitigasi meninjau titik-titik tanggul yang kondisinya kritis," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved