Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Demi Tampil Keren, Remaja Bolos Sekolah Buat Konten Tawuran Tapi Takut Hujan, Janjian Lewat WA

Media sosial dihebohkan dengan gerombolan remaja batal tawuran. Mereka bolos sekolah demi bikin konten biar tampil keren.

Instagram/@radenmascemen
Tangkapan layar video segerombolan remaja batal tawuran dinarasikan gara-gara takut hujan beredar viral di media sosial. 

TRIBUNJATIM.COM - Media sosial dihebohkan dengan gerombolan remaja batal tawuran.

Dalam video yang beredar tersebut, gerombolan remaja tersebut dinarasikan takut hujan sehingga batal tawuran.

Adapun video viral salah satunya dibagikan oleh Instagram @radenmascemen.

Dalam keterangannya, akun tersebut menjelaskan video diambil di daerah Bojong Koneng, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam video, terlihat segerombolan remaja yang membawa senjata tajam berkelahi di tengah jalan raya.

Para remaja itu memakai seragam sekolah sambil membawa tas.

Baca juga: Nasib Remaja Surabaya Keluar Rumah Tak Pamit Demi Ikut Tawuran, Pulang Dapat Luka Bacok di Kepala

Pengendara yang melintas di jalanan tersebut pun menyalakan klakson saat melewati sekumpulan remaja tersebut.

Namun tiba-tiba, para remaja itu kabur sambil menaiki sepeda motor.

Salah satu di antara mereka membuka payungnya sambil melarikan diri.

"Berani tawuran tapi takut hujan," ujar salah seorang di balik kamera.

Tawuran Demi Konten

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald mengatakan, dua remaja pelajar SMP yang terekam dalam video viral itu sudah dipanggil.

Gurnald menerangkan, motif di balik tawuran tersebut itu hanyalah demi konten belaka.

"Mereka itu motifnya hanya untuk buat konten, tidak ada aksi balas dendam atau motif lain makanya tidak ada korban," kata Gurnald, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Sebelum peristiwa itu terjadi, kata Gurnald, para remaja itu sudah berjanjian terlebih dahulu melalui pesan WhatsApp.

"Mereka itu (mulanya) lewat WhatsApp grup, mereka janjian-janjian (mau tawuran)," ujar dia.

Setelah itu, mereka membuat konten tawuran dan diunggah melalui akun media sosial.

"Macam-macam (di-upload-nya) sih, ada yang TikTok, ada yang Facebook," kata Gurnald.

Bidikan layar remaja yang berani tawuran tapi takut hujan melarikan diri ke sela-sela barisan kendaraan menggunakan payung dengan tangan kirinya, sambil menenteng besi panjang di tangan kanannya di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Bidikan layar remaja yang berani tawuran tapi takut hujan melarikan diri ke sela-sela barisan kendaraan menggunakan payung dengan tangan kirinya, sambil menenteng besi panjang di tangan kanannya di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. (Instagram/@radenmascemen)

Ingin Terlihat "Keren"

Lebih lanjut, Gurnald mengatakan remaja itu ingin terlihat keren dengan membuat konten tawuran.

Akibatnya, para remaja itu nekat melanggar aturan dengan tawuran di jalan protokol saat banyak pengendara melintas.

"Mereka ini enggak ada motif balas dendam atau apa pun yang terlalu signifikan," tutur Gurnald.

"Mereka karena (ingin terlihat) keren, ingin membuat konten segala macam," tambahnya.

Bahkan, para remaja itu rela bolos sekolah demi membuat konten tawuran tersebut.

"Itu kan masih di jam sekolah seharusnya mereka berada di sekolah, belajar, menuntut ilmu. Tapi yang ada mereka bolos," ungkap Gurnald.

Polisi telah melakukan upaya preventif dengan mendatangi sekolah, memanggil guru, perangkat desa serta orang tua.

"Biar semua mengetahui apa yang diperbuat mereka. Kalau sampai ada korban, kami proses sesuai prosedur hukum yang berlaku," katanya.

Baca juga: Tawuran Kelompok Silat di Surabaya Subuh-subuh Buat Takut Warga, Dipicu Olokan, 6 Pesilat Ditangkap

Pemasok Sajam Diburu

Selain menyorot para remaja, polisi juga menaruh perhatian kepada pemasok senjata tajam yang digunakan para remaja di dalam video viral itu.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memburu pemasoknya.

Kendati para remaja itu membawa senjata dan beberapa kali mengayunkan celurit, dipastikan tidak ada korban.

Dua remaja yang ditangkap juga telah dipulangkan ke rumah masing-masing, Minggu (3/3/2023).

"Sudah kami pulangkan kemarin, kami periksa itu keduanya dari salah satu SMP di Kota Bekasi," tuturnya.

"Selama tidak ada korban, kami edukasi dengan cara seperti itu. Kalau ada korban kami tetap proses sesuai prosedur hukum yang berlaku," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved