Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jemaah di Tempat Ini Sudah Gelar Salat Tarawih Pertama Meski Belum Bulan Ramadhan: Tidak Boleh Marah

Ada ratusan jemaah yang menggelar salat tarawih pertama pada Rabu (6/3/2024) malam.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Markus Yuwono
Jemaah Masjid Aolia sudah menggelar salat tarawih pertama pada Rabu (6/3/2024) malam. 

Menurutnya, Lebaran lebih yang lebih awal itu karena keyakinan dan perjalanan spiritual.

"Sebenarnya itu karena keyakinan. Di Indonesia itu bebas mau hari raya monggo, mau puasa monggo, itu ndak masalah," ucapnya."

"Yang penting jaga persatuan dan kesatuan jangan menyalahkan yang lain," kata Mbah Benu saat ditemui di Komplek Masjid Jemaah Aolia, Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, pada Kamis (20/4/2023).

Dia mengatakan, jemaah Aolia bukan sebuah organisasi.

Sehingga dia tidak begitu hafal berapa lokasi yang melaksanakan salat Idul Fitri hari ini.

Jemaah masjid Aolia sendiri tersebar di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, India, Filipina, hingga Cina.

"Di Arab juga ada. Tapi silent tidak pernah menjelekkan yang lain."

"Kalau dijelekkan tidak boleh marah karena kami sudah tidak ada (di) kamus marah dengan orang lain," kata Mbah Benu.

Mbah Benu pun mengajak semua berperilaku baik, dan tidak saling menjelekkan sesama manusia.

Tadi dalam khotbah Idul Fitri pun dia juga mengungkapkan hal yang sama.

"Jaga kerukunan sesama kita satu rumah tangga, dengan tetangga lain."

"Jangan ada kebencian di antara kita, bersatu kita teguh, kalau bercerai hancur Indonesia," tegas Mbah Benu.

Kapolsek Panggang, AKP Anang Prastawa mengatakan, pihaknya melakukan penjagaan saat jemaah Aolia salat Idul Fitri.

"Untuk wilayah Kapanewon Panggang ada tujuh titik yang menggelar salat Idul Fitri hari ini. Semuanya berjalan lancar," kata Kapolsek Panggang.

KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu di Komplek Masjid Jemaah Aolia, Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, pada Kamis (20/4/2023). (KOMPAS.com/Markus Yuwono)
KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu di Komplek Masjid Jemaah Aolia, Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, pada Kamis (20/4/2023). (KOMPAS.com/Markus Yuwono)

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gunungkidul, Sa'ban Nuroni, juga mengetahui soal jemaah Aolia ini.

Pihaknya pun memaklumi perbedaan tersebut dan tetap berupaya memfasilitasi meski ada perbedaan.

Masyarakat, khususnya umat muslim, diharapkan menghargai perbedaan tersebut.

"Masyarakat kami persilakan melaksanakan salat Id sesuai hari yang diyakini," kata Sa'ban kepada Tribun Jogja.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved