Penganiayaan Siswa SMP di Kota Batu
UPDATE Dugaan Penganiayaan Siswa SMP Al Izzah Kota Batu, 2 Pengasuh Bakal Diperiksa Polisi
Kasus dugaan penganiayaan siswa SMP Al Izzah Kota Batu yang diduga dilakukan teman satu asramahnya F hingga kini masih bergulir.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Kasus dugaan penganiayaan siswa SMP Al Izzah Kota Batu yang diduga dilakukan teman satu asramahnya F hingga kini masih bergulir.
Sebelumnya polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Batu meminta keterangan 6 saksi yang merupakan siswa.
Mereka dimintai keterangan dalam waktu yang tak bersamaan. Ada 4 saksi dimintai keterangan pada Selasa (5/3/2024) dan 2 sisanya pada Rabu (6/3/2024) lalu.
Kini rencananya Polisi akan memintai keterangan terhadap 2 pengasuh Ponpes terkait kasus dugaan penganiayaan siswa SMP Al Izzah Kota Batu.
“Pada hari Kamis (14/3/2024) mendatang kami akan melakukan pemeriksaan pada 2 pengasuh terkait hal ini,” kata Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo, Senin (11/3/2024).
Dengan demikian nantinya setelah 2 pengasuh dimintai keterangan, total ada 8 orang yang sudah diperiksa dalam kasus dugaan penganiayaan yang terjadi lingkungan asrama Al Izzah Kota Batu.
Baca juga: UPDATE Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMP Al Izzah Kota Batu, Jumlah Saksi Bertambah
Baca juga: Dikeroyok 8 Orang, Pemuda di Ngawi Tetap Melawan Meski Luka Diserang Pakai Celurit, Pelaku Kabur
Sementara itu Rudi menambahkan, setelah nantinya 2 pengasuh diperiksa, akan dilanjutkan ke tahap gelar perkara.
“Setelah pemeriksaan saksi Kamis mendatang, akan segera kami agendakan untuk dilakukan gelar perkara,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus dugaan penganiayaan itu terjadi karena saling ejek yang dilakukan JD dan terduga pelaku F.
Baca juga: PEMICU Siswa SMP Ternama Kota Batu Dianiaya di Asrama Sekolah, Ortu Lapor Polisi: 4 Siswa Diperiksa
Menurut penuturan kakak korban JD, Agus Setyawan, kejadian bermula saat adiknya dan F beserta teman-temannya terlibat saling ejek soal Ambalan Pramuka di kamar Asrama, hingga F memukul JD beberapa kali.
Saat kejadian teman-teman satu kamar tidak berani melerai, karena F mengancam memukuli teman JD jika ikut-ikutan dan berani melerai.
“Adik saya mengeluh kalau mukanya agak sakit. Saat kejadian adik saya bilang tidak memukul. Sehingga artinya ini bukan perkelahian tapi bentuk penganiayaan karena adik saya tidak membalas sama sekali saat dipukuli,” ujar Agus Setiawan
Baca juga: Nasib Pelaku yang Aniaya Santri di Ponpes Kediri hingga Tewas, Terancam Hukuman Mati Dijerat 4 Pasal
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.