Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Lagi Mencangkul, Pria Tulungagung ini Lihat Anak Buaya di Sawahnya, Ending Dibawa ke Rumah

Seekor anak buaya ditangkap warga di area persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Selasa (12/3/2024) pagi.

|
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Petugas Dinas Damkar dan Penyelamatan Tulungagung mengevakuasi anak buaya yang ditemukan di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Rabu (13/3/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Seekor anak buaya ditangkap warga di area persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Selasa (12/3/2024) pagi.

Buaya sepanjang 87 cm meter ini diduga jenis buaya muara berjenis kelamin betina.

Buaya itu lalu diamankan di rumah Sukadi, salah satu tokoh masyarakat setempat.

Menurut Sukadi, temuan buaya ini bermula saat seorang warga bernama Muyoko hendak mencangkul di sawahnya.

"Kondisi sawah memang belum ditanami dan terendam air. Rencananya mau ditanami padi," jelas Sukadi.

Baca juga: Tidak Laku Dilelang, Aset Rampasan Koruptor di Tulungagung Kini Jadi Tempat Pembuangan Kotoran Sapi

Saat mulai masuk ke sawah, Muyoko melihat seekor anak buaya di area sawahnya.

Reptil ini berusaha kabur saat Muyoko mendekat.

Muyoko buru-buru mengambil jaring yang biasa untuk memagari sawah dari tikus, dan mengejar buaya kecil itu.

"Jadi buayanya dijerat pakai jaring tikus itu, lalu ditangkap dan diserahkan ke rumah saya," sambung Sukadi.

Lanjutnya, lokasi sawah sebenarnya jauh dari sungai besar.

Namun irigasi sawah ini langsung terhubung dengan Parit Raya, sungai besar pencegah banjir dari Kabupaten Trenggalek ke Teluk Popoh.

Sukadi menduga buaya ini datang dari Parit Raya, mengikut saluran irigasi dan masuk ke sawah.

"Yang kami takutkan, sebenarnya jumlahnya banyak. Karena satu sarang buaya kan isinya puluhan telur," ucap Sukadi.

Selama ini belum ada buaya yang sampai masuk ke sawah.

Namun warga kerap melihat buaya ukuran kecil di aliran sungai.

Baca juga: Sikap Tegas Bulog Tulungagung Putus Kerja Sama RPK, Kepala Bulog: Beras SPHP Dijual di Atas HET

Selain itu ada induk buaya yang biasa berjemur di tepi sungai.

"Semoga tidak sampai naik ke persawahan. Kalau sampai naik dan temannya banyak kan jadi susah," pungkas Sukadi.

Buaya ini lalu diserahkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Tulungagung.

Dari pengukuran yang dilakukan, buaya mempunyai berat sekitar 5 kg dan panjang moncong sampai ujung ekor 87 cm.

Melihat bentuk moncong dan ciri fisik lainnya, petugas menduga biaya ini jenis buaya muara.

Dinas Damkarmat Tulungagung akan menyerahkan buaya ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kediri.

"Kami sudah berusaha menghubungi BKSDA Kediri, nanti akan kami serahkan ke sana," ucap Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Dinas Damkarmat Tulungagung, Iwan Supriyono.

Iwan berharap warga berhati-hati karena dikhawatirkan ada buaya lain yang masih berkeliaran.

Dari ukurannya yang masih kecil, buaya ini diperkirakan masih berusia beberapa bulan sejak menetas.

Sementara dalam satu sarang biasanya berisi lebih dari 50 butir telur.

"Misalnya saja menetas 50 persen, maka setidaknya ada 25 ekor buaya yang seukuran," pungkasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved