Nasib Pria Tagih Utang ke Teman, Malah Dibacok saat Masuk Rumah, Sampai Merangkak dan Teriak
Seorang pria meninggal usai dibacok oleh pelaku yang diduga teman korban. Peristiwa nahas ini terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Nasibnya mencerminkan krisis yang lebih luas, dengan lebih dari 100.000 orang terjerat utang akibat pinjaman dengan suku bunga selangit.
Undang-undang Thailand dengan tegas melarang perdagangan organ.
Dengan hukuman ketat yang dikenakan kepada mereka yang terlibat, termasuk praktisi medis.
Baca juga: Nasib Caleg Bondowoso Rela Jual Ginjal untuk Biaya Kampanye, Habis Ratusan Juta Hanya Dapat 43 Suara
Terlebih lagi, peraturan yang ditetapkan oleh Masyarakat Palang Merah Thailand hanya mengizinkan donasi organ dari kerabat.
Sehingga menggarisbawahi betapa beratnya usulan putus asa dari para pencari buah-buahan tersebut.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai utang informal secara nasional, inisiatif pemerintah, termasuk program keringanan utang, telah diluncurkan untuk mengatasi masalah mendesak ini.
Payong Srivanich, Presiden Asosiasi Bank Thailand, memperkirakan jumlah utang informal mencapai 3,97 triliun baht.
Sehingga mendorong tindakan segera dari pihak berwenang, lapor The Nation.
Dalam tiga bulan terakhir saja, program keringanan utang ini menerima hampir 150.000 permohonan.
Hal ini menunjukkan betapa luasnya krisis ini, dengan total utang melebihi 11,09 miliar baht.
Dalam berita terkait, harapan seorang pedagang kaki lima untuk menghapus utang melalui penjualan es krimnya pupus ketika seorang pencuri licik memanfaatkan gangguan sesaatnya untuk mencuri ponselnya dan melarikan diri dengan sepeda motor.
Penjual berusia 60 tahun yang terkenal dengan Es Krim Pai Thong-nya, melapor ke Kantor Polisi Pratunam Chulalongkorn di Provinsi Pathum Thani untuk mengajukan pengaduan ke Wakil Inspektur Noppharot Saengsawang, petugas investigasi.
Baca juga: Sosok Erfin, Pria Jual Ginjal Buat Nyaleg di Bondowoso, Ingin Dikenang Masyarakat: Keseriusan Saya
Sebelumnya, viral sosok Erfin Dewi Sudanto (47) yang rela menjual ginjalnya untuk modal Kampanye Pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ini akhirnya hanya bisa pasrah, karena meraih suara yang kecil.
Erfin sudah berusaha berupaya, salah satunya dengan nekat menjual ginjalnya untuk modal kampanye.
ITS Surabaya Dorong Terbentuknya Pusat Pengembangan Teknologi Kapal Selam Pertama di Indonesia |
![]() |
---|
Hotel Protes Ditagih Royalti Padahal Pakai Suara Burung Asli, LMKN: Bilang Kalau Tak Pakai Musik |
![]() |
---|
Jasad Kenakan Kaus Bertuliskan Nama Caleg Ditemukan Mengambang di Perairan Selat Bali |
![]() |
---|
Tarif Gratis Bus Transjatim Rute Surabaya-Bangkalan Buat Jumlah Penumpang Melonjak 150 Persen |
![]() |
---|
Tukang Las Kaget Rumahnya Dihargai Pemerintah Rp 1,2 Miliar, Bikin Pajaknya Naik 500 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.