Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Heboh Pria Madiun Mendadak Ambruk Saat Pasang Galvalum di Rumah, Sempat Ngeluh Pusing, Polisi: Tanda

Suasana pemukiman warga Perumahan Segaran Permai, Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, menjadi heboh, Kamis siang (14/3/2024).

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Proses evakuasi jasad tenaga bangunan rumah, Cip Hartawan Setiadi (46), yang mendadak ambruk dan meninggal dunia, saat memasang galvalum, Perumahan Segaran Permai, Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, , Kamis siang (14/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Suasana pemukiman warga Perumahan Segaran Permai, Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, menjadi heboh, Kamis siang (14/3/2024).

Salah satu tenaga bangunan rumah, Cip Hartawan Setiadi (46), asal Desa Jogodayuh kecamatan setempat, pekerja bangunan ambruk dan pekerja meninggal dunia, ketika bekerja bersama 4 rekan rekannya.

BPBD Kabupaten Madiun, bersama Tim Inafis Polres Madiun terjun ke lokasi kejadian. Petugas kemudian melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Tadi sebelum kerja, korban sempat mengeluh sakit dan pusing. Sempat saya bilang istirahat dulu,” ujar Rekan Korban Samijo.

Baca juga: Nasib Pengungsi Banjir di Madiun, Kini Bisa Kembali ke Rumah Beraktivitas Normal, Mayoritas Lansia

Dirinya menambahkan, beberapa jam kemudian korban lantas memulai pekerjaannya, memasang galvalum di lantai atas. Seketika korban langsung jatuh pingsan.

“Saya langsung lapor pemilik rumah. Lalu diteruskan ke pihak berwajib. Kami bekerja sejak 4 minggu, kurang lebih 4 orang,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Geger AKP Afin Choirudin mengungkapkan, sekitar jam 11 korban mengeluh sakit kepada pemilik rumah Imam Nawawi. 

“Setelah mengeluh sakit, korban yang berprofesi sebagai pekerja merasa pusing, dan tiba tiba meninggal,” ungkapnya.

Baca juga: Korban Banjir Balita dan Lansia di Madiun Rentan Penyakit, BPBD Evakuasi 209 Orang ke Pengungsian

Proses evakuasi memakan waktu cukup lama. Diketahui posisi jenazah di lantai 2. Tepatnya ketinggian kurang lebih 6 meter. Sehingga, petugas harus memanjat scaffolding.

“Kami bersama BPBD dan Inafis Polres Madiun evakuasi penurunan korban. Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas geger. Korban meninggal karena sakit. Tidak ada tanda tanda penganiayaan, jenazah kami kembalikan ke keluarga korban,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved