Hikmah Ramadan
Lima Pencegah Cemas dan Sedih
Mari berpusa dengan hati damai dan tenang. Alquran memberi panduan hidup bebas dari cemas dan sedih. Jika ingin hidup tenteram, ikuti panduan Alquran.
Oleh: Nur Cholis Huda
(Ketua MUI Jawa Timur)
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mari berpusa dengan hati damai dan tenang. Alquran memberi panduan hidup bebas dari cemas dan sedih. Jika ingin hidup tenteram, ikuti panduan Alquran berikut ini.
Apa beda cemas dan sedih?
Cemas merupakan kegelisahan hati pada sesuatu yang belum terjadi. Sedangkan sedih, pada sesuatu yang telah terjadi.
Perusahaan mengumumkan akan ada pengurangn tenaga.
Sebagian karyawan terpaksa akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Maka banyak karyawan yang cemas, jangan-jangan dia nanti termasuk yang terkena PHK. Belum terjadi PHK, tetapi hati sudah gelisah. Itulah kecemasan atau ketakutan.
Akhirnya PHK itu benar-benar terjadi.
Sebagian karyawan harus dirumahkan. Mereka telah menerima musibah. Maka mereka sedih pada sesuatu yang sudah terjadi. Sudah menimpa mereka.
Itulah bedanya cemas dan sedih. Cemas itu pada sesuatu yang belum terjadi. Sedangkan sadih itu sesuatu yang sudah terjadi.
Hidup sering berjalan tidak terduga.
Baca juga: Marhaban ya Ramadan, Merajut Ukhuwah Menyambut Datangnya Bulan Penuh Berkah
Ibarat cuaca, dikira panas sampai sore hari, ternyata hujan lebat pada tengah hari. Demikianlah irama hidup. Sering terjadi peristiwa yang tidak terduga. Namun ada orang-orang yang tahan banting. Berkali-kali ujian datang, tetapi dia tetap tegar.
Perlu diketahui, setiap orang akan diuji dengan berbagai ujian. Itu sudah ketetapan Allah.
Tidak ada orang yang bebas dari ujian.
Bagaimana agar kita tidak cemas dan takut ketika ujian itu tiba? Berikut ini tips dari Alquran agar orang tidak mudah camas dan sedih.
Ada beberapa ayat dalam Alquran yang pada akhir ayat ditutup dengan 'la khaufun alaihim wala hum yahzanun.' Artinya mereka tidak ada rasa cemas dan tidak ada rasa sedih.
1. Hobi Sedekah
"Orang-orang yang menginfakkan hartanya waktu malam atau siang, dengan diam-diam atau terang-terangan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya. Bagi mereka tidak ada rasa cemas dan tidak ada rasa takut." (Al Baqarah 274).
Ada orang yang sering bersedekah. Ada yang senang bersedekah. Dan paling atas, adalah orang yang hobi bersedekah.
Ada orang yang senang kalau bisa bersedekah. Karena itu, dia tidak pernah menolak pada orang-orang yang minta bantuan.
Dia mendapatkan kesenangan dengan memberi.
Tetapi di atas itu, ada yang hobi sedekah. Kita tahu hobi itu bukan saja kegemaran, tetapi juga tidak enak kalau tidak melakukan hobinya.
Kalau orang hobi main tennis, maka tidak enak kalau tidak main tennis. Hobi sepak bola selalu ingin main bola. Hobi menyanyi tidak enak kalau sehari saja tidak menyanyi.
Demikian juga orang yang hobi sedekah. Tidak enak kalau tidak bersedakah. Dia tidak hanya suka sedekah tetapi hobi. Sesuatu yang dirindukan dan ingin selalu dilakukan.
Namun ada perbuatan yang bisa menghapus sedekah. Dia telah besedekah tetapi nanti di akirat tidak menemukan pahala sedekahnya. Hilang musnah diterbangkan angin. Perbuatan yang menghanguskan pahala itu seperti yang dinyatakan Alquran:
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu batalkan sedekahmu dengan menyebut-nyebut (undat-undat) dan menyakiti (si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia. Dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya seperti batu licin yang di atasnya ada debu kemudian ditimpa hujan lebat lalu menjadi bersih. Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." (QS. Al Baqarah 264)
2. Istiqamah
Istiqamah artinya: 1. Teguh pendirian. 2. Amal salehnya berkelanjutan. 3. Tidak mudah berubah. 4. Sesuainya antara kata dan perbuatan.
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami Allah, lalu mereka istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan tidak ada rasa sedih." (Al Afqaf/46: 13).
"Sesunguhnya orang-orang yang berkata: 'Tuhan kami Allah' kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka seraya berkata: 'Jangan kamu merasa takut dan jangan merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya kamu peroleh apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta.'" (QS Fusilat/41:30-31)
Agar orang bisa istiqamah, perlu latihan disertai niat yang kuat. Tidak mudah orang bisa teguh pendirian karena godaan kehidupan amat besar.
Juga tidak mudah orang bisa melakukan kebiasaan baik yang berkelanjutan. Kontinuitas itu menunjukkan kesungguhan.
Hanya orang yang bersungguh-sungguh yang sanggup melakukan suatu kebaikan secara terus menerus. Tidak hanya sekali-sekali. Perlu tekad dan perencanaan. Bukan sekadar asal ingat dan asal mau.
3. Menjadi Inisiator Perbaikan (Islah)
Dunia ini berkembang karena ada gagasan dan inisiatif. Tanpa ada gagasan dan inisiatif, dunia akan statis, dunia akan berhenti.
Karena itu, penggerak perbaikan (inisiator), orang yang membuat nilai tambah, hidupnya akan bebas dari cemas dan sedih.
Dia selalu berpikir positif dan meyakini tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan. Hidup ini tidak ada jalan buntu. Selalu ada jalan keluar.
"Maka siapa yang beriman dan melakukan perbaikan, maka bagi mereka tidak ada rasa cemas dan tidak ada rasa sedih." (QS.Al An’am/6: 48)
Mereka selalu menciptakan perdamaian dan mencarikan jalan keluar atas problem yang terjadi. Karena selalu berpikir positif, maka dia tidak pernah menghadapi sesuatu dengan pesimistis. Mereka selalu optimistis bahwa masalah yang dihadapi akan bisa diselesaikan. Maka wajar jika mereka tidak merasa cemas dan sedih dalam hidup.
4. Ikhlas
Inilah roh dari semua perbuatan baik. Jika tidak ada ikhlas, seperti benda tidak ada roh, benda itu mati. Sama sekali tidak menarik. Bahkan bisa bau tidak sedap. Ini belaku dalam segala perbuatan.
"Dan mereka tidak diperintah keculi untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketataan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus." (QS al Bayynah/98:5)
Ikhlas artinya tidak bercampur. Niat yang ikhlas artinya niatnya tidak bercampur dengan kepentingan lain. Seperti disertai hawa nafsu, ambisi tertentu atau kepentingan yang tersembunyi. Tidak semata-mata murni untuk mengabdi kepada Allah.
Tanda Ikhlas:
1. Gembira
2. Cinta
3. Syukur
4. Sabar
Orang yang mengeluh dalam melakukan sesuatu, tandanya tidak ikhlas. Orang yang ikhlas selalu mengerjakan sesuatu dengan gembira. Contoh orang ikhlas adalah ibu hamil. Dia mengalami kondisi yang tidak enak. Namun dia tetap gembira. Dia rela minum obat demi kersehatan bayi di kandungannya. Itu karena seorang ibu cinta pada bayinya. Tanpa rasa cinta tidak mungkin dia rela berkorban sedemikian rupa.
Seorang ibu hamil selalu bersyukur karena dia mendapat karunia berupa titipan bayi dalam rahimnya. Tidak ada ibu hamil yang mengumpat karena dalam rahimnya ada janin. Kita bicara dalam situasi yang nomal. Bukan dalam darurat kecelakaan.
Ibu hamil juga sabar. Besedia menunggu lahirnya bayi selama sembilan bulan. Tidak ada ibu hamil yang ingin anaknya lahir dalam empat bulan karena hamil itu tidak enak.
5. Mengikuti Petunjuk Allah
"Kami berfirman: 'Turunlah kamu semua dari surga itu. Kemudian ketika datang petunjuk Ku kepadamu, maka siapa yang mengikuti petunjuk Ku niscaya tidak ada rasa khawatir atas mereka dan tidak ada rasa sedih.'” (QS Al Baqaah 38).
Ayat ini berkaitan dengan peristiwa ketika Nabi Adam AS dikeluarkan Allah dari surga dan pindah ke Bumi.
Tentu saja akan banyak problem.
Dari kehidupan yang serba ada dan serba mudah menjadi kehidupan yang harus penuh perjuangan. Tentu tidak mudah. Tetapi Allah telah menjamin jika Adam AS mengikuti petunjuk-petunjuk Allah, maka hidupnya akan mudah. Tidak ada yang perlu dicemaskan dan ditakutkan.
Demikian kita. Jika kita ingin hidup bebas dari rasa cemas dan sedih, maka kuncinya ikutilah petunjuk yang telah ditetapkan Allah. Maka Allah menjamin hidup kita akan tenteram. Tidak ada kecemasan dan tidak ada tasa takut. Rezeki juga akan dimudahkan Allah.
Selamat beribadah puasa dengan hati tenteram dan damai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.