Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perampokan di Gresik

Nasib Anak Korban Perampokan Gresik, Lihat Ibu Berlumur Darah, Ayah di Ruang Tamu Tak Tahu Kejadian

Kondisi anak korban perampokan di Gresik jadi sorotan. Saksikan nyawa ibunya berlumur darah di kamar. Ayah tak tahu karena tidur di ruang tamu.

Editor: Hefty Suud
Istimewa/TribunJatim.com
Istri korban perampokan di Gresik. Suami baru tahu penyebab kematian saat lihat uang senilai hampir Rp 160 juta di dalam laci kamar dan handphone raib. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus perampokan di Gresik yang menewaskan seorang ibu kini jadi sorotan.

Balita berusia 2,5 tahun inisial NZ disebut menjadi saksi kunci kasus perampokan tersebut.

Korban diketahui bernama Wardatun Toyyibah. Ia ditemukan tewas diduga karena menjadi korban perampokan dan pembunuhan di Gresik, kini mengalami ketakutan, Senin (18/3/2024).

Suami Wardatun Toyyibah, Mahfud, mengaku tak tahu saat istrinya menjadi korban perampokan sebab saat itu ia tidur di ruang tamu.

NZ menjadi satu-satunya saksi mata saat ibunya, Wardatun Toyyibah menjadi korban perampokan sadis.

Namun kondisi NZ kini jadi sorotan.

Satreskrim Polres Gresik bersama Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik mendatangi kediaman korban, di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, untuk melihat langsung kondisi NZ.

Kepala Dinas KBPPPA Gresik, dr Titik Ernawati mengatakan, pihaknya mendampingi secara integratif holistik.

Diapun memfasilitasi dan terus mendampingi melalui psikolog dan psikiater.

"Untuk psikologis, kami sudah melakukan assessment awal, terlihat ada ketakutan," ujarnya, Senin (18/3/2024).

Titik menyampaikan, pemeriksaan anak-anak memang tidak mudah.

Tak hanya saat penyelidikan dan penyidikan, pihaknya juga akan mendampingi saat persidangan.

"Jadi kami akan dampingi terus sampai anak ini bisa beradaptasi dan menyembuhkan dirinya sendiri dari trauma ini. Apabila nanti di persidangan juga harus dalam pendampingan kami," ungkapnya.

Baca juga: Sosok Wanita yang Jadi Korban Perampokan Sadis di Gresik, Baru Merayakan Ulang Tahun : Terakhir

Baca juga: Fakta Baru Kasus Dugaan Perampokan di Gresik, Kesaksian Mertua hingga Anak Tidur saat Ibu Terbunuh

Diberitakan TribunJatim.com sebelumnya, Mahfud, suami korban mengaku awalnya  tak tahu Wardatun Toyyibah meninggal dunia karena aksi kejam perampok.

Saat kejadian, korban bersama anaknya di dalam kamar. Sedangkan suaminya sedang istirahat di ruang tamu.

Saat itu, Mahfud sedang tidur di ruang tamu. Dia baru tahu istrinya tewas pada pukul 05.00 WIB. Dia meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya, lalu dimandikan dan ditutup jarik.

"Pertama tahu sekitar jam 5 lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya," ujarnya.

Dalam benak Mahfud, mengira istrinya itu meninggal dunia karena bunuh diri.

"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.

Mahfud mengaku, bahwa atas kejadian tersebut, uang miliknya yang berada di kamar istrinya hilang.

Jasad Wardatun Toyyibah tiba di rumah duka di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik, Sabtu (16/3/2024). Wardatun Toyyibah sebelumnya ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Sementara anak balitanya yang masih berusia 2,5 tahun, ditemukan selamat namun mengalami luka di kaki.
Jasad Wardatun Toyyibah tiba di rumah duka di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik, Sabtu (16/3/2024). Wardatun Toyyibah sebelumnya ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Sementara anak balitanya yang masih berusia 2,5 tahun, ditemukan selamat namun mengalami luka di kaki. (Tribun Jatim Network/Willy Abraham)

"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.

Mahfud berasumsi, bahwa saat kejadian, istrinya sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.

"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," imbuhnya.

Mahfud merupakan orang pertama yang mengetahui jasad istrinya. Dia tidak tidur dalam satu kamar saat kejadian, juga tidak mengetahui apa-apa, termasuk ciri-ciri pelakunya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Wanita Gresik Tewas Mengenaskan di Sebelah Balita, Uang Ratusan Juta Dirampok

Mertua Heran

Wardatun Toyyibah (28) meninggal dunia, ia menjadi korban Kasus Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik.

Peristiwa berdarah itu, terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun.

Sabtu (16/3/2024), menjadi hari terakhir Wardatun Toyyibah tidur memeluk anaknya yang masih berusia 2,5 tahun.

Menjelang sahur, petaka tiba, pelaku masuk ke dalam rumah korban, sedangkan suami korban, Mahfud (42) diketahui tidur di ruang tamu.

Baca juga: Perampokan Sadis di Gresik, Istri Tewas di Kamar, Suami Tidur di Ruang Tamu Ngaku Tak Tahu Kejadian

Keluarga korban, sempat dibangunkan oleh Khuzaini (65), ibu dari Mahfud atau mertua korban untuk makan sahur.

Khuzaini mengatakan, sekitar pukul 03.00 WIB sempat mengetok pintu rumah Mahfud untuk membangunkan makan sahur. Namun, tidak ada respons, sehingga ditinggal kembali ke rumahnya yang jaraknya hanya berdampingan.

Kecurigaan pencurian tersebut juga tidak kelihatan, sebab diduga pencuri masuk lewat pintu belakang, sehingga Khuzaini melanjutkan ke masjid untuk salat subuh.

Seusai salat, Khuzaini kembali pulang ke rumah dan melanjutkan bersih-bersih piring.

Jasad Wardatun Toyyibah tiba di rumah duka di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik, Sabtu (16/3/2024). Wardatun Toyyibah sebelumnya ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Sementara anak balitanya yang masih berusia 2,5 tahun, ditemukan selamat namun mengalami luka di kaki.
Jasad Wardatun Toyyibah tiba di rumah duka di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Gresik, Sabtu (16/3/2024). Wardatun Toyyibah sebelumnya ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Sementara anak balitanya yang masih berusia 2,5 tahun, ditemukan selamat namun mengalami luka di kaki. (Tribun Jatim Network/Willy Abraham)

"Kemudian tertidur, tahu-tahu dibangunkan Mahfud sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (panggilan akrab Wardatun Thoyyibah) tertelungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini.

Setelah melihat Datun tertelungkup di lantai, Khuzaini mengaku langsung mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur.

Kemudian, Khuzaini mengambil anak korban yang masih tidur. Setelah itu, ia membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan.

"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfud), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," ungkapnya.

Menurut Khuzaini, setelah itu, tetangga ramai dan perangkat desa datang. Perangkat desa ada yang lapor ke Polisi.

Dari kejadian tersebut, Khuzaini juga mengaku heran.

"Baru kali ini ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," tuturnya.

Setiap hari, lanjut Khuzaini, Mahfud selalu tidur larut malam, di atas pukul 01.00 WIB.

Sebab, sebut Khuzaini, Mahfud menghitung laporan keuangan selesai hasil penjualan pulsa, penarikan uang dan pembayaran token listrik.

"Kemungkinan saat terlelap tidur, di atas pukul satu pagi, pencuri masuk rumah. Sehingga, saat sahur saya mengetok pintu pukul 03.00 WIB sudah tidak ada respons," tandasnya.

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved