Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Punya Diabetes, Driver Ojol Tetap Semangat Kerja Sehari Dapat Rp100 Ribu, Demi Pengobatan Anak

Meski punya diabetes, seorang driver ojol tetap semangat kerja untuk pengobatan anak.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok Istimewa via Kompas.com
Driver ojol punya diabetes tetap bekerja demi pengobatan anak 

"Biasanya kalau HB-nya (hemoglobin) rendah, itu ketahuan dari sakit itu panas, batuk, pilek, mukanya pucat," imbuhnya.

Pernah suatu ketika, Fajar harus menunggu sampai empat hari di IGD karena stok darah yang cocok dengan anaknya kosong.

"Golongan darahnya itu susah, dia AB jarang banget."

"Sudah gitu harus kalau AB + belum tentu cocok, karena dia kan anak kecil, harus dicocokkan lagi," ujarnya.

Fajar mengatakan, tidak ada pengobatan lain selain tranfusi darah.

Rutinitas itu pun dilakukan sampai seumur hidup Fikar.

"Jadi obatnya itu transfusi doang di rumah sakit. Satu-satunya jalan itu memang transfusi saja, sampai sampai tua ya, sampai seumur hidup," ujarnya.

Fajar (32), seorang ayah yang bekerja sebagai ojek online untuk mencari uang demi anaknya, Fikar (3), yang menderita penyakit thalasemia atau kelainan darah
Fajar (32), seorang ayah yang bekerja sebagai ojek online untuk mencari uang demi anaknya, Fikar (3), yang menderita penyakit thalasemia atau kelainan darah (Dok Istimewa via Kompas.com)

Penyakit thalamesia membuat anaknya yang saat ini masih berusia 3 tahun harus menjalani tranfusi darah seumur hidup. 

Fajar sendiri menerima diagnosis anaknya mengidap penyakit thalasemia atau kelainan darah pada April 2023.

Ia menuturkan, anak keduanya tersebut memang sering kali jatuh sakit.

Saat diperiksa, hemoglobin Fikri terus menurun.

"Sebelumnya memang pernah transfusi, cuma tidak dicek (lanjutan) di rumah sakit. Sebelumnya cuma sekedar transfusi darah," kata Fajar.

Merasa ada yang tidak beres dengan anaknya, Fajar memutuskan pindah rumah sakit untuk melakukan pengecekan lebih mendalam.

"Terakhir pindah rumah sakit dicek itu HB (hemoglobin)-nya turun terus, enggak tahunya dia terkena thalasemia penyakit genetik keturunan. Kami sekeluarga kaget," kata Fajar.

Fajar menuturkan, keluarganya maupun keluarga sang istri tidak ada yang memiliki penyakit thalasemia.

Baca juga: Kisah Perjuangan Robby Sakera, Pembalap Asal Sampang yang Harumkan Nama Indonesia di Pentas Asia

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved