Berita Internasional
IDF Tetap Serang Rafah Meskipun Seluruh Dunia Menentang, Menteri Israel Sebut Yahudi Terancam
IDF akan tetap melancarkan serangan ke Palestina meski seluruh dunia menentang. Hal itu diungkap oleh Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer.
TRIBUNJATIM.COM - Menteri Israel sebut Yahudi terancam.
Bahkan, IDF akan tetap melancarkan serangan ke Palestina meski seluruh dunia menentang.
Hal itu diungkap oleh Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer.
Ia blak-blakan melontarkan pernyataan terbuka yang dinilai menantang bagi komunitas internasional atas niat mereka menginvasi Kota Rafah, Gaza Selatan, Palestina.
Baca juga: Kumpulan Merek Kurma Israel yang Dihindari Dibeli Beserta Ciri-cirinya, Simak Pula Kurma yang Aman
Dermer menyebut, pasukan pendudukan Israel (IDF) pada akhirnya akan menyerang kota Rafah demi memberantas Hamas, apapun risikonya.
“Bahkan jika seluruh dunia menentang Israel, termasuk Amerika Serikat”, kata Ron Dermer.
Dermer, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan dalam podcast online AS kemarin dengan menyinggung kalau serangan Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas mengancam eksistensi Yahudi.
“Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini, dan siapa pun yang tidak memahami hal ini tidak akan memahami bahwa keberanian eksistensial orang-orang Yahudi telah tersentuh” oleh tindakan tersebut. peristiwa 7 Oktober.
Dermer, yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, diperkirakan akan berangkat ke Washington awal pekan depan untuk membahas kekhawatiran pemerintahan Biden bahwa invasi semacam itu dapat menyebabkan lebih banyak korban sipil di saat kelaparan dan penyakit menyebar di Gaza.
Alasan Israel lancarkan invasi darat ke Rafah
Sebagaian warga Palestina terusir dari rumah mereka akibat pertempuran di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 kemarin.
Mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian yang penuh sesak.
Menanggapi rencana invasi darat Netanyahu, sekutu Israel, seperti Amerika Serikat (AS), menuntut agar Netanyahu membatalkan aksi tersebut.
Netanyahu mengirim dua delegasi untuk menemui Presiden AS, Joe Biden di Washington, D.C untuk membahas rencana invasi Rafah.
“Demi kepentingan kelanjutan pertempuran, dan atas permintaan Presiden AS, Joe Biden, Perdana Menteri, Netanyahu, akan mengirimkan Menteri Urusan Strategis, Ron Dermer, dan kepala Dewan Keamanan Nasional, Tzachi Hanegbi, ke Amerika Serikat," kata kantor Netanyahu dalam pernyataannya, dikutip dari Otoritas Penyiaran Israel dan Kan 11.
“Netanyahu menegaskan bahwa dia bertekad untuk bekerja di Rafah untuk sepenuhnya menghilangkan sisa brigade Hamas, sambil memberikan solusi kemanusiaan kepada penduduk sipil,” lanjut pernyataan Kantor PM Israel.
4 Pebulutangkis Indonesia Dapat Kenaikan Ranking BWF Usai Macau Open 2025, Alwi Farhan Posisi ke-23 |
![]() |
---|
Gempa Rusia Berdampak Potensi Tsunami di 10 Daerah Ini, Kep Talaud - Gorontalo, Ketinggian 0,5 Meter |
![]() |
---|
Sosok Pangeran Al Waleed Meninggal Usai 20 Tahun Koma, Sleeping Prince Ponakan Miliarder Arab Saudi |
![]() |
---|
Siapa Paling Terdampak Jika Selat Hormuz Ditutup? Jalur Minyak Rp 9.700 T, Ini Jawaban Alternatifnya |
![]() |
---|
Ini Dampak Bagi Asia Jika Iran akan Menutup Selat Hormuz Gegara Serangan AS terhadap 3 Lokasi Nuklir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.