Berita Internasional
Ini Dampak Bagi Asia Jika Iran akan Menutup Selat Hormuz Gegara Serangan AS terhadap 3 Lokasi Nuklir
Meski belum diputuskan secara resmi oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, wacana Selat Hormuz ditutup telah mendapatkan dukungan dari parlemen.
TRIBUNJATIM.COM - Muncul kabar Iran akan menutup Selat Hormuz.
Jika Selat Hormuz benar akan ditutup maka akan membawa dampak bagi negara lain.
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk kembali meningkat tajam setelah Iran mempertimbangkan opsi untuk menutup Selat Hormuz.
Langkah ini merupakan tanggapan atas serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga lokasi nuklir strategis Iran pada Sabtu (21/6/2025).
Meski belum diputuskan secara resmi oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, wacana ini telah mendapatkan dukungan dari parlemen.
Ancaman itu pun menggema hingga pasar global, memicu kekhawatiran akan krisis energi baru.
Baca juga: Daftar Negara Paling Rugi Jika Selat Hormuz Ditutup Imbas Perang Iran-Israel, Indonesia Terdampak?
Kenapa Selat Hormuz begitu penting?
Selat Hormuz membentang di antara Teluk Persia dan Teluk Oman, dan menjadi salah satu titik tersibuk dalam perdagangan energi dunia.
Di titik tersempitnya, lebar selat ini hanya sekitar 33 kilometer. Namun, jalur pelayaran yang benar-benar bisa dilalui kapal tanker raksasa hanya selebar dua mil di masing-masing arah, dan melewati perairan Iran serta Oman.
Menurut Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA), tak kurang dari 20 juta barel minyak—atau sekitar 20 persen dari pasokan minyak harian global—melewati jalur ini setiap hari.
Tak berlebihan jika disebut bahwa setiap ketegangan di selat ini bisa menggoyang ekonomi dunia.
Dampak langsung: Lonjakan harga minyak dunia
Jika skenario penutupan benar terjadi, pasar energi akan merespons dengan lonjakan harga yang drastis.
"Penutupan Selat Hormuz jelas akan menjadi pukulan besar secara ekonomi karena efek langsungnya terhadap harga minyak dunia," ujar Alex Younger, mantan Kepala Intelijen Inggris MI6, dalam wawancara dengan BBC.
Tak lama setelah serangan AS ke Iran, harga minyak mentah Brent sempat menembus angka 80 dollar AS (Rp 1.318.800) per barel—angka tertinggi sejak Januari lalu. Meski harga kembali stabil, kekhawatiran para investor belum surut.
TribunJatim.com
Iran
Selat Hormuz
Tribun Jatim
Israel
Amerika Serikat
TribunEvergreen
berita internasional
media sosial
China
jatim.tribunnews.com
4 Pebulutangkis Indonesia Dapat Kenaikan Ranking BWF Usai Macau Open 2025, Alwi Farhan Posisi ke-23 |
![]() |
---|
Gempa Rusia Berdampak Potensi Tsunami di 10 Daerah Ini, Kep Talaud - Gorontalo, Ketinggian 0,5 Meter |
![]() |
---|
Sosok Pangeran Al Waleed Meninggal Usai 20 Tahun Koma, Sleeping Prince Ponakan Miliarder Arab Saudi |
![]() |
---|
Siapa Paling Terdampak Jika Selat Hormuz Ditutup? Jalur Minyak Rp 9.700 T, Ini Jawaban Alternatifnya |
![]() |
---|
Israel dan Iran Masih Saling Serang, Akhirnya Gencatan Senjata Trump Goyah, Ini Kata Menlu Iran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.