Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Padahal Banjir, Pria Tetap Jalan Kaki 2 Km untuk Salat di Masjid Demak, Panggilan Hati: Sejak Dulu 

Kisah pria tetap jalan kaki 2 km untuk salat di Masjid Demak meski jalanan masih terendam banjir viral di media sosial.

via Kompas.com
Kisah pria tetap jalan kaki 2 km untuk salat di Masjid Demak meski jalanan masih terendam banjir viral di media sosial. 

"Info kambing kendit untuk dibawa ke Tanggul Norowito Karanganyar.

Yang kemaren sempet viral voice massage sebagai sedekah bumi wilayah tersebut agar terhindar marabahaya. Wallahua'ala bissowab," tulisnya, Rabu (20/3/2024).

Seperti diketahui, jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung menjadi salah satu penyebab banjir Demak dengan ketinggian air mencapai 3 meter.

Baca juga: Guncangan Gempa Tuban Terasa Sampai Ponorogo, Warga: Meja Goyang Sendiri

Kepala Desa Karanganyar, Agus Sudiarto yang mengaku terlibat langsung membantah apabila kambing tersebut digunakan untuk persembahan seperti informasi yang beredar luas di masyarakat.

Dia membenarkan bahwa kambing itu memang disembelih di dekat titik tanggul jebol, namun kegiatan itu sebagai bentuk shodaqoh.

"Didoakan, (kambing) disembelih terus dimakan bareng-bareng di situ lagi," ujar Agus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2024).

Agus menjelaskan, dalam prosesinya kambing disembelih, didoakan, kemudian dimasak dan didoakan lagi, lantas dimakan bareng-bareng di lokasi dekat tanggul jebol.

Menurutnya, hal itu memang dalam rangka musibah banjir yang terjadi untuk meminta keselamatan bagi semua masyarakat.

Namun yang terpenting adalah, bagaimana tanggul itu segera ditambal agar banjir segera teratasi.

"Itu memang dalam rangka banjir, apalagi cuma satu kambing.

Seribu kambing pun kalau tidak ditambal ya tetap banjir. Dalam rangka untuk keselamatan," ungkapnya.

Sementara, Bupati Demak Eisti'anah menyebutkan, kegiatan tersebut sebagai bentuk usaha lahir batin.

"Jadi begini, kita kan berusaha lahir dan batin begitu ya," katanya saat mengunjungi Pos pengungsian di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Rabu (20/3/2024).

Dia menyebutkan, tradisi sedekah bumi serupa juga memungkinkan dilakukan di wilayah lain apabila mengalami kesulitan dalam menangani banjir bentuk konkret.

"Mungkin juga akan kita lakukan di Karangrejo, karena kondisinya hampir sama," katanya.

"Kita sudah dua setengah hari, jadi dari malam Senin kita sudah membawa mobil ke sana itu tidak bisa.

Pagi kita dorong dari 10 personel Polres tidak bisa, ngadat," ungkapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved