Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Peluang Anies Baswedan Jadi Menteri Kabinetnya Prabowo-Gibran: Pembentukan Kabinet Kapan?

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan bereaksi soal peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Editor: Torik Aqua
Youtube
Momen Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat Debat Pilpres 2024 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan bereaksi soal peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Anies mengungkap soal peluang tersebut kepada awak media.

Pada kesempatan itu, Anies Baswedan minta ke awak media untuk menanyakan peluang itu beberapa bulan ke depan.

Menurutnya, pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran masih lama.

Baca juga: Kondisi Timnas Anies-Muhaimin, Bendera NasDem Mendadak Diturunkan, Surya Paloh Cipika-cipiki Prabowo

Sebab, saat ini peserta Pemilu 2024 (Pileg dan Pilpres) tengah dalam tahap mengajukan gugatan sengketa hasil Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya mau tanya, pembentukan kabinet kapan? masih lama, titip itu disimpan buat doorstop bulan-bulan berikutnya," ucap Anies seusai Ketum Partai NasDem, Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024) malam.

Ia mengingatkan pihaknya masih menunggu hasil sengketa di MK. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu baru memikirkan langkah ke depan.

"MK-nya belum selesai, kita tunggu MK. MK itu proses selesai baru dari situ kita bicara tentang langkah langkah ke depan," katanya.

Lagi pula, kata Anies, peluang NasDem bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran masih spekulatif.

Pasalnya, pihaknya masih menunggu siapa paslon yang dilantik pada 20 Oktober 2024. 

"Jadi, apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif, karena siapapun yang nanti terpilih akan dilantik, baru dilantik tanggal 20 Oktober. Dan baru bentuk kabinet sesudah dilantik,.

Jadi, membicarakan itu sekarang itu masih panjang, masih panjang," pungkasnya.

Kondisi Timnas AMIN

Kondisi terkini Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimim Iskandar (Timnas AMIN) terungkap.

Co-Captain Timnas AMIN, Sudirman Said membeberkan situasi terkini setelah Prabowo Subianto menjadi presiden terpilih.

Sementara itu, Timnas AMIN gagal membawa kemenangan bagi pasangan calon (paslon) 01 Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

Berkaitan dengan hal itu, kini Timnas AMIN dianggap tak lagi solid seperti sedia kala.

Baca juga: Prabowo Subianto Datangi Markas NasDem, Disambut Gandengan Surya Paloh Sambil Berbincang

Sudirman pun menepis kabar tersebut.

“Jadi saya ditanya oleh media, bagaimana sikap 01 terhadap berbagai persoalan."

"Saya bilang, Timnas tentu masih bekerja keras, terutama tim hukum, tim IT, dan saksi,” ucap Sudirman, Jumat (22/3/2024) dikutip dari WartaKotaLive.com.

Ia mengaku memang sebagian besar personel dari Timnas AMIN sudah tidak aktif.

Namun hal itu tidak bisa menjadi patokan bahwa Timnas AMIN tak lagi solid.

Sudirman mejelaskan jumlah personel Timnas AMIN sangat besar bahkan mencapai 700 orang.

Karena kegiatan sudah tidak lagi sebanyak dan sepadat seperti masa kampanye, otomatis banyak personel yang tidak aktif lagi.

“Pasti sebagian (personel) sudah tidak aktif lagi, misalnya tim kampanye sudah enggak (aktif), tim medsos untuk sementara slow karena tidak ada lagi campaign-campaign,” ucap Sudirman.

Sehingga dirinya membantah jika Timnas AMIN dianggap sudah menyerah.

“Jadi saya menjelaskan situasi saja, tapi mungkin di-frame seolah-olah lempar handuk, padahal enggak,” tegas Sudirman.

Penurunan Bendera NasDem

Sebelumnya sempat terjadi insiden penurunan Bendera Partai NasDem di Markas Timnas AMIN di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (21/3/2024) sekira pukul 11.15 WIB.

Penurunan bendera salah satu partai pengusung Anies-Muhaimin ini pun memicu munculnya opini publik tentang kesolidan Timnas AMIN.

Belakangan diketahui penyebabnya karena relawan AMIN kecewa terhadap sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang telah menerima hasil rekapitulasi Pilpres 2024.

Bahkan Surya Paloh secara pribadi telah mengucapkan selamat atas kemenangan Paslon 02 Prabowo-Gibran.

Sikap Surya Paloh ini dianggap berlawanan dengan sikap yang diambil Anies, Muhaimin dan tim pemenangannya.

Hingga akhirnya penurunan Bendera Partai NasDem itu dilakukan.

"Karena beliau (Surya Paloh) sudah berkoalisi, berkumpul dengan mereka (Prabowo-Gibran), bergabung gitu kan."

"Menurut berita bahwa NasDem ini sudah istilahnya menerima hasil keputusan dan mengucapkan selamat,” ujar pelaku penurunan Bendera Partai NasDem, Zacky Huda, relawan yang mengaku dari Barisan Anak Kolong (Barak) AMIN.

Surya Paloh Tetap Konsisten
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Hukum Tim Nasional Pemenangan (Timnas) AMIN, Ari Yusuf Amir memaklumi Surya Paloh punya langkah sendiri sebagai politisi. 

Ari Yusuf menyebut Surya Paloh tetap mendukung Timnas AMIN untuk melayangkan gugatan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Sebagai politisi, negarawan, sah-sah saja, tapi kalau sikap beliau untuk mendukung kita ke MK dan mendukung untuk hak angket, tetap (dilakukan)."

"Tapi (memang) sebagai politisi dia punya cara-cara sendiri,” ujar Ari Yusuf di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024). 

Hingga saat ini, kata Ari Yusuf, pihaknya masih menjalin komunikasi dengan Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim.

Melalui jalinan komunikasi tersebut, Partai NasDem menyebut Surya Paloh tetap konsisten dengan dukungannya dalam barisan AMIN. 

”Saya pikir sah-sah saja karena sampai saat ini bahkan kemarin saat saya dihubungi oleh sekjen Nasdem, (mereka) ikut bergabung dengan kita,” jelas Ari Yusuf.

Resmi Ajukan Gugatan
Kini, Anies-Muhaimin telah mendaftarkan gugatan perkara ke MK.

Keduanya mengajukan gugatan dengan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.

Gugatan itu diterima dengan nomor 01-01/AP3-PRES/Pan.MK/03/2024 tertanggal 21 Maret 2024 pukul 09.02 WIB.

Pendaftaran gugatan itu dipimpin oleh Ari Yusuf Amir dan tim hukum lainnya.

Adapun kedatangannya ke MK disertai dengan membawa tumpukan berkas perkara.

Sebagian artikel telah tayang di WartaKotaLive.com dengan judul  Timnas AMIN Diterpa Gosip tak Sedap Akibat Kalah di Pilpres 2024, Ini Kata Sudirman Said

Surya Paloh didatangi Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto digandeng oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Momen itu diketahui terjadi saat Prabowo Subianto berkunjung ke NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Dikutip dari Youtube Kompas TV, Prabowo Subianto beserta rombongan tiba di kantor NasDem pada 13.35 WIB,

Dirinya didampingi oleh sejumlah elite Partai Gerindra seperti Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani dan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Baca juga: Sempat Syok, Kini Prabowo Akui Semakin Diejek Semakin Dicintai Rakyat, Ungkit Sindiran Anies

Prabowo, Ahmad, dan Sufmi tampak kompak mengenakan kemeja berwarna putih.

Kedatangan Prabowo pun langsung disambut oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh yang didampingi oleh Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni.

Tampak, Surya Paloh langsung menggandeng lengan Prabowo untuk masuk ke gedung NasDem Tower.

Prabowo pun tampak berbincang singkat dengan Surya Paloh sembari menuju ke dalam gedung.

Keduanya pun tidak berbicara satu patah kata pun kepada awak media.

Mereka langsung masuk ke dalam gedung NasDem Tower dengan menaiki tangga.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang dalam Pilpres 2024 pada Rabu (20/3/2024) lalu.

Adapun Prabowo-Gibran meraih 96.214.691 suara dan unggul jauh capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang meraih 40.971.906 suara.

Mereka juga unggul hampir 70 juta suara dengan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang berada di peringkat tiga dengan raihan 27.040.878 suara.

Pasca pengumuman tersebut, Surya Paloh langsung mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Partai NasDem menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres," ungkap Surya Paloh, Rabu (20/3/2024), dikutip dari Kompas TV.

Partai NasDem juga mengucapkan selamat kepada seluruh partai politik peserta Pileg 2024 beserta tiga pasangan calon yang telah mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

"Partai NasDem juga mengucapkan selamat pada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024," ungkapnya.

Meski begitu, Surya Paloh menegaskan adanya berbagai catatan pada Pemilu 2024 ini.

"Partai NasDem tetap berkomitmen terus menerus memperbaiki kehidupan demokrasi dan politik kita."

"NasDem akan selalu siap terbuka serta telah menjalin komunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat sipil, akademisi, cendekiawan, guru besar, hingga media sebagai pilar demokrasi," ungkapnya.

Kemungkinan NasDem kembali usung Anies Baswedan

Anies Baswedan kini masuk dalam bursa Calon Gubernur Jakarta.

Menjawab kemungkinan itu, Partai NasDem menyebut kemungkinan itu akan diungkap usai penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 selesai.

Menurut Nasdem, Anies sendiri juga tak akan menjawab soal kemungkinannya menjadi Cagub Jakarta.

"Saya pikir Pak Anies tak akan menjawab (apakah mencalonkan diri kembali sebagai gubernur Jakarta) sebelum tanggal 20 (pengumuman hasil pemilu)," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Hermawi Taslim, saat ditemui di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: PKS Siap Jadi Oposisi Jika Anies-Cak Imin Dinyatakan Kalah di Pilpres 2024: Lihat Hasil Besok

Hermawi mengatakan, sikap Anies tentu juga akan ditentukan oleh partai koalisi perubahan yang selama ini mengusungnya sebagai capres.

"Tapi belum ada kepastian kalau kita juga menunggu hasil rekapitulasi, mana tahu dia menang jadi presiden," tutur Hermawi.

Namun, suara aspirasi yang terdengar, kata Hermawi, banyak yang meminta Anies untuk tidak dicalonkan sebagai cagub DKI Jakarta.

"Ada yang bilang juga janganlah Pak Anies sudah di atas (jadi capres) ngapain turun (jadi cagub), begitu masukan-masukan yang didapat," katanya.

Adapun tiga calon gubernur Jakarta yang saat ini digaungkan oleh Nasdem adalah Ahmad Sahroni, Wibi Andrino dan Okky Asokawati.

Tak ada nama Anies dalam cagub Jakarta yang dipilh oleh Nasdem.

Begitu juga oleh partai Koalisi Perubahan lainnya seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa.

"Kalau menurut PKS kemarin kan, Ketua DPWnya (Khoirudin dan juga), Mardani Ali Sera, dan ada beberapa. Kemarin Sekjen PKB bilang (yang dicalonkan) Ida Fauziyah, sama Hasbiyallah Ilyas Ketua DPW (PKB Jakarta)," tandas Hermawi.

Sosok dan biodata Anies Baswedan

Dilansir dari Kompas.com, Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah.

Kedua orang tuanya adalah pendidik. Anies lahir dari keluarga terpelajar.

Bapaknya Rasyid Baswedan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya Aliyah adalah guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.

Dia memiliki 2 orang adik, yakni Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan.

Aniesmulai mengenyam pendidikan pada usia 5 tahun di Taman Kanak-kanak (TK) Masjid Syuhada. Adapun pernah dibesarkan di Yogyakarta.

Menginjak usia 6 tahun, Anies masuk ke Sekolah Dasar (SD) Laboratori, Yogyakarta.

Pada masa kecilnya, Anies dikenal sebagai seseorang yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.

Setelah menyelesaikan pendidikan dari SD Laboratori, Anies melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta.

Berdasarkan rangkuman Kompas.com dari berbagi sumber memberitahukan, bahwa ketika Anies duduk di bangku SMP, dia aktif dalam dalam beberapa organisasi seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Dia juga menjabat pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai "seksi kematian", karena tugasnya mengabarkan kematian.

Kemudian, Anies Baswedan juga pernah menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.

Anies kemudia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Yogyakarta.

Baca juga: Peta Pencalonan Bisa Hasilkan Kejutan, SCG Sebut Ada Potensi Duet Prabowo-Anies di Pilpres 2024

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai menemui Pengasuh Ponpes Al-Qodiri Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023).
Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai menemui Pengasuh Ponpes Al-Qodiri Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/5/2023). (Tribun Jatim Network/Imam Nawawi)

Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 orang Ketua OSIS se-Indonesia.

Sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Anies ketika dia terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985.

Pada 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.

Hal tersebut membuatnya harus menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.

Setelah kembali ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik.

Anies bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia (TVRI) cabang Yogyakarta dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.

Deretan pendidikan dan pengalaman tersebut membuat Anies semakin aktif berkiprah dalam kegiatan akademik dan non-akademik sejak masa mudanya.

Oleh karena itu, setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Anies melanjutkan pendidikannya ke Universitas Gajah Mada (UGM), salah satu universitas terbaik di Indonesia dan banyak menyabet penghargaan.

Dia diterima bergabung di Fakultas Ekonomi pada 1989-1995.

Saat kuliah di UGM, Anies tetap aktif berorganisasi. Dia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam, lalu menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.

Di fakultasnya, Anies berhasil menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidangi kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada waktu itu.

Hal yang membanggakan lagi, dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada kongres tahun 1992 dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan di UGM.

Baca juga: Partai NasDem Jatim Gelar Khotmil Quran di Bulan Ramadan, Doakan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Baca juga: Survei Poltracking, Prabowo Subianto Ungguli Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Menempel

Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif memosisikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan oleh kongres pada 1993.

 Selama masa kepemimpinannya, dia memulai gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.

Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.

Ketika sedang duduk di bangku kuliah, tepatnya pada 1993, Anies mendapat beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah pada musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia.

Adapun beasiswa itu, dia mendapatkannya setelah memenangkan sebuah lomba menulis dengan tema tentang lingkungan.

Pada 1995, Anies mendapat gelar sebagai Sarjana Ekonomi (Bachelor of Science equivalent) dari Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta, Indonesia.

Kemudian, dia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (AS).

Biodata Anies Baswedan dan keluarga

Nama: Anies Baswedan

Agama: Islam

Istri : Fery Farhati Ganis, S.Psi, M.Sc

Anak : Ismail Hakim, Mikail Azizi, Kaisar Hakam dan Mutiara Annisa

Baca juga: Ziarah ke Makam Pencetus Nama Nahdlatul Ulama di Surabaya, Anies Baswedan Baca Tahlil dan Pimpin Doa

Kehidupan dan perjalanan karier Anies Baswedan

Foto swafoto bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Foto swafoto bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Dokumentasi/Partai Demokrat)

Setelah menyelesaikan pendidikan S1, dia menikah dengan perempuan bernama Fery Farhati Ganis, tepatnya pada 11 Mei 1996.

Fery bukanlah perempuan biasa, sebelum menikah dengan Anies, ternyata dia memiliki deretan profesi mentereng dan berhasil meraih banyak prestasi.

Setelah menikah dengan Anies, Fery turut mendukung suaminya dengan aktif dalam berbagai bidang.

Fery sendiri pernah menjabat sebagai Ketua PKK DKI Jakarta, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi DKI Jakarta, Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta, Penasihat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi DKI Jakarta, dan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta.

Fery juga sering diundang sebagai pembicara di berbagai lembaga dan organisasi. Dia menjadi ibu dari empat orang anaknya bernama Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan.

Meskipun sudah menikah, Anies tidak berhenti untuk menimba ilmu. Dia melanjutkan pendidikan S2.

Pada 1998, dia mendapat gelar sebagai Master of Public Management, Sekolah Urusan Publik dari Universitas Maryland.

Tak lelah menimba ilmu, kemudian dia juga melanjutkan pendidikan di Northern Illinois University, AS.

Tepat pada 2004, dia menyelesaikan pendidikannya dan mendapat gelar Doctor of Philosophy, Departemen Ilmu Politik dari Universitas tersebut.

Ketika sedang menimba ilmu S3, dia berkarier sebagai Research Assistant di Kantor Penelitian, Evaluasi, dan Studi Kebijakan, Northern Illinois University pada 2000 sampai 2004.

Setelah menyelesaikan pendidikan S3, Anies tetap berkiprah dalam banyak hal. Dia sering berkarier dan mendapat posisi bergengsi yang membuat dia semakin dikenal oleh publik.

Pada 2004-2005, Anies berkarier sebagai Research Manager, IPC Inc., Bannockburn, Illinois, USA.

Kemudian, dia melanjutkan kariernya sebagai Senior Researcher, Lembaga Survei Indonesia pada 2005 hingga 2007.

Bukan hanya itu, dia juga berkarier di National Advisor for decentralization and regional autonomy, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, selama satu tahun tepatnya pada 2006-2007.

 Kemudian, Anies melanjutkan kariernya di Research Director, Institut Indonesia, Pusat Analisis Kebijakan Publik, pada 2005 hingga 2009.

Pada 2007, Anies juga menjabat sebagai Rektor dan Presiden di Universitas Paramadina Presiden.

Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan itu disebut sebagai rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia, yakni ketika masih berusia 38 tahun.

Anies juga dikenal sebagai anggota Dewan Pemimpin Muda untuk Indonesia di Jakarta, sejak 2008 hingga sekarang.

Anies pun menjabat sebagai Dewan Penasehat Bina Antarbudaya di Jakarta, Indonesia sejak 2009 sampai sekarang.

Pada 2010-2013, dia menginiasi gerakan Indonesia mengajar dan menjabat sebagai Founder dan Chairman di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.

Kemudian, Anies mulai terjun dan berkarier dalam dunia pemerintahan di Indonesia.

Dia menjabat sebagai anggota Panitia Seleksi Komisaris KPU dan Bawaslu, selama satu tahun, tepatnya pada 2011 hingga 2012.

Sejak 2009, dia menjabat sebagai Dewan Manajer AMINEF di Jakarta hingga 2013.

Mulai September 2013, Anies diangkat sebagai Dewan Pengawas AMINEF di Jakarta, Indonesia hingga saat ini.

Puncak karier Anies terjadi pada 2014, dia terpilih sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Kabinet kerja masa kerja 2014 hingga 2019.

Selain deretan pendidikan dan karier menterang yang dipaparkan di atas, Anies juga berhasil mendapat banyak penghargaan dan mengikuti banyak konferensi bergengsi di luar negeri. 

PENDIDIKAN

  • SD IKIP Labrotori II, Yogyakarta ( 1982 )
  • SMP Negeri 5, Yogyakarta ( 1985 )
  • SMA, South Milwaukee, Senior High School (AFS Year Program), Wisconsin, Amerika ( 1988 )
  • SMA Negeri 2, Yogyakarta ( 1989 )
  • S1. Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta ( 1995 )
  • S2. University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat ( 1998 )
  • S3. Northern Illinois University, Department of Political Science, DeKalb, Illinois, Amerika Serikat ( 2005 )

KARIER

  • Redaktur dan Pembawa Acara "Tanah Merdeka" (Program TVRI Yogyakarta) ( 1989 - 1991 )
  • Program Koordinator di Center for Student and Community Development ( 1993 - 1994 )
  • Peneliti dan Koordinator Proyek di Pusat antar Universitas (PAU)
  • Studi Ekonomi UGM ( 1994 - 1996 )
  • Peneliti pada The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University (2000 - 2004)
  • Peneliti pada Center for Governmental Studies, Northern Illinois University ( 2000 - 2000 )
  • Research Manager di IPC, Inc., Chicago, Illinois, Amerika ( 2004 - 2005 )
  • Direktur Riset The Indonesian Institute, Center for Public Policy Analysis, Jakarta ( 2005 - 2009 )
  • Peneliti Utama di The Indonesian Survei Institute (LSI), Jakarta ( 2005 - 2007 )
  • National Advisor Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah pada Partnership for Governance Reform, Jakarta ( 2006 - 2007)
  • Rektor Universitas Paramadina ( 2007 - 2011 )
  • Pendiri dan Ketua Gerakan Indonesia Mengajar ( 2010 )
  • Presenter Program Save Our Nation, Metro TV ( 2010 )
  • Presenter Young Global Leaders Summit, Tanzania, Afrika ( 2010 )
  • Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja (2014-2016)
  • Gubernur DKI Jakarta (2017-2022)

PENGHARGAAN

  • AFS Intercultural Program, Milwaukee High School, Wisconsin, AS ( 1987 )
  • JAL Scholarsip ( 1993 )
  • Fulbright Scholarship ( 1997 )
  • ASEAN Student Awards Program (USAID-USIA-NAFSA) ( 1998 )
  • William P Cole III Fellowship, Universitas Maryland ( 1998 )
  • Indonesian Cultural Foundation Scholarship ( 1999 )
  • Gerald Maryanov Fellow, Northem Illions University ( 2004 )
  • William P Cole III Fellow di Maryaland School of Public Policy, ICF Scholarship ( 2005 )
  • Beasiswa Fulbright from The American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). (1997 - 1998).
  • William P. Cole III Fellowship from School of Public Policy, University of Maryland, USA (1998).
  • Beasiswa ICF in New York (1999-2003).
  • Gerald S. Maryanov Fellow from Northern Illinois University, USA (2004).
  • Top 100 Intelektual Publik from Foreign Policy Magazine (2008).
  • 20 Angka Masa Depan Dunia "20 Orang 20 Tahun" from Foresight Magazine, Tokyo, Japan (April 2010).
  • Pemimpin Global Muda from World Economic Forum at Tanzania (June 2010).
  • Nakasone Yasuhiro Awards (June 2010).
  • 500 Muslim Paling Berpengaruh (2010).
  • Pengunjung Internasional untuk Tahun Akademik 2010 - 2011 (Mei 2011).
  • Penghargaan Soegeng Sarjadi untuk Inisiatif Hak Asasi Manusia (Oktober 2011).
  • Anugerah Integritas Nasional from Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia (Agustus 2013).
  • Penghargaan Tokoh Inspiratif from Anugerah Hari Sastra Indonesia (Juli 2013).
  • Dompet Dhuafa Award 2013 from Dompet Dhuafa (Juli 2013).
  • Penghargaan emas from Rakyat Merdeka (Juni 2013).

Berita Jatim dan Tokoh Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.comdengan judul Anies Buka Peluang jadi Menteri Prabowo: Titip Itu Buat Doorstop Beberapa Bulan Lagi, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2024/03/22/anies-buka-peluang-jadi-menteri-prabowo-titip-itu-buat-doorstop-beberapa-bulan-lagi?page=all.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Acos Abdul Qodir

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved