Nasib Rumah Bersejarah di Bawean Diguncang Gempa, Penghuni Tak Berani Tinggal : Peninggalan Belanda

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Gempa yang terjadi di Pulau Bawean telah merusak sejumlah bangunan rumah warga di Pulau Bawean. Salah satunya adalah rumah tua ala Belanda. 

Hampir 30 desa di  dua kecamatan Pulau Bawean, yaitu Kecamatan Tambak dan Sangkapura terjadi kerusakan bangunan rumah warga. Mulai tembok retak, atap dan plafon runtuh dan ambruk. 

Salah satu rumah adat warga di desa Pudakit Barat mengalami kerusakan parah akibat dampak gempa Bumi. 

Rumah tersebut desain dan interior masih era Belanda juga rusak parah akibat guncangan dahsyat gempa bumi Bawean  dengan Magnitudo 6.5 SR.

Abdurrahman, pemilik rumah mengatakan, rumah mengalami rusak parah, bagian tembok luar dan dalam mengalami retak dan pecah.

Di dalamnya penuh dengan perabot kuno seperti lemari, gelas, piring dan lainnya. 

"Kaca dan perabot rumah yang memiliki nilai historis di rumahku juga banyak yang berjatuhan dan pecah akibat gempa bumi," kata Abdurrahman, Senin (25/3/2024). 

Akibatnya, keluarganya tidak berani masuk rumah, sehingga bersama tetangga tidur di halaman rumah dengan menyiapkan dapur umum untuk persiapan makan sahur dan berbuka puasa.

"Saya bersama tetangga ada 8 Kepala Keluarga saat ini tidur halaman rumah, untuk makan sahur kami siapkan dapur umum juga," katanya.

Baca juga: Nasib Warga Pulau Bawean Masih Rasakan Gempa di Hari ke-4, Bertahan di Tenda Khawatir Gempa Susulan

Diketahui , gempa Bumi Susulan magnitude 6.5 SR telah mengguncang Pulau Bawean pada Jumat (22/3/2023). Akibatnya, ratusan rumah warga porak poranda.