Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perampokan di Gresik

Penyebab Tewasnya Saksi Kasus Pembunuhan Agen Bank di Gresik Janggal? Tersangka Rampok Masih Misteri

Kematian saksi kasus pembunuhan agenk bank di Gresik menambah daftar misteri yang belum dipecahkan polisi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST TribunJatim.com
Penyebab Tewasnya Saksi Kasus Pembunuhan Agen Bank di Gresik Janggal? Tersangka Rampok Masih Misteri 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian saksi kasus pembunuhan agenk bank di Gresik menambah daftar misteri yang belum dipecahkan polisi.

Saksi itu tewas di saat tersangka kasus pembunuhan agenk bank di Gresik bernama Wardatun Toyyibah (28) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (16/3/2024) lalu belum terpecahkan.

Hingga kini tersangka yang diduga merampok korban belum juga terungkap.

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Diberitakan sebelumnya, Wardatun warga Desa Ima'an, Kecamtan Dukun, tewas dengan empat luka tusuk 10 hari lalu.

Tidak hanyak itu, uang senilai Rp 150 juta dan handphone milik suaminya hilang.

Dugaan sementara kasus ini adalah perampokan.

Sudah 10 hari kasus ini terjadi, polisi masih mendalami penyebab dan pelaku pembunuhan Wardatun.

Baca juga: Perampokan Sadis di Gresik, Istri Tewas di Kamar, Suami Tidur di Ruang Tamu Ngaku Tak Tahu Kejadian

Di tengah penyelidikan, satu saksi kasus pembunuhan dan dugaan perampokan Wardatun ditemukan tewas.

Ia adalah pemuda asal Desa Ima'an Gresik bernama Sobikhul Alim (20).

Ia ditemukan tewas di tengah ladang jagung Desa Wotan, Panceng Gresik pada Selasa (26/3/2024).

Ia tewas mengenakan jaket dan sarung.

Sobikhul merupakan satu di antara saksi kasus pembunuhan Wardatun.

Korban sempat dimintai keterangan polisi sebagai saksi.

"Kami hanya minta keterangan terhadap yang bersangkutan. Cuman ngobrol-ngobrol saja tidak sampai masuk berita acara pemeriksaan (BAP)," ujar Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Balita 2,5 Tahun Jadi Saksi Kunci Kasus Dugaan Perampokan di Gresik, Petugas Gunakan Metode Khusus

Namun, korban bukan lah saksi kunci yang mengetahui langsung aksi perampokan.

Saat dimintai keterangan oleh polisi, Sobikhul mengaku tidak mengetahui perampokan yang menewaskan Wardatun Toyibah dengan luka 4 tusukan tersebut.

"Jadi bukan saksi langsung yang mengetahui kejadian. Hasil pemeriksaan nihil informasi," jelasnya.

Komang menegaskan bahwa korban bukanlah saksi kunci maupun saksi yang mengetahui aksi dugaan perampokan.

Apalagi sampai beredar bahwa korban merupakan kompolotan perampokan di Desa Ima'an beberapa waktu lalu.

"Kita minta warga jangan berasumsi ataupun menduga-duga. Biarkan kita mencari fakta-fakta. Karena waktu kejadian itu (Dugaan Perampokan), kita cuma berupaya gali informasi ke yang bersangkutan sebagai upaya lidik di lapangan," tegasnya.

Lalu apa penyebab kematian Sobikhul?

Saat ini polisi bersama tim forensik RSUD Ibnu Sina sedang melakukan autopsi.

Hal itu untuk mengetahui penyebab kematian Sobikhul Alim.

"Kita tunggu hasil autopsi keluar untuk mengetahui penyebab kematiannya," pungkas Komang. 

Baca juga: Nasib Balita Anak Korban Perampokan dan Pembunuhan di Gresik, Jadi Saksi Kunci Kematian Ibunya

Sobikhul sendiri saat ditemukan tampak mengenakan sarung warna merah dan kaus warna hijau dengan posisi telentang, dan kepala berada di atas batu.

Tak jauh dari lokasi jasad korban, ada kendaraan sepeda motor Honda Revo warna hitam, yang diduga milik korban.

Sekretaris Desa Wotan, Roihan membenarkan penemuan jasad pria di lahan jagung desanya.

Ia menjelaskan, jasad tersebut pertama kali ditemukan warganya bernama Hartono bersama temannya, saat hendak ke wilayah Dukun melalui Jalan Desa Wotan-Desa Gedangan.

"Ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Lokasi jasad tidak jauh dari jalan, sehingga gampang terlihat orang yang lewat," ujarnya.

Baca juga: Sosok Wanita yang Jadi Korban Perampokan Sadis di Gresik, Baru Merayakan Ulang Tahun : Terakhir

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban sudah keluar rumah sejak Senin (25/3/2024) pagi.

Sehari-hari biasanya korban mengantarkan ibunya berjualan ke Pasar Wotan.

Petugas medis dan kepolisian sudah mendatangi lokasi penemuan jasad.

Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti tewasnya korban.

Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung memasangi garis polisi atau police line.

Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Disinggung apakah ada tanda-tanda kekerasan, Kapolsek Panceng, Iptu Nasuka belum bisa menyampaikan secara gamblang.

"Belum tahu, masih di rumah sakit," tukasnya.

Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Wardatun

NZ, balita berusia 2,5 tahun menjadi saksi kunci kasus pembunuhan Wardatun Toyyibah.

Saat Wardatun Toyyibah ditemukan tewas di dalam kamar, NZ juga berada dalam kamar yang sama.

NZ dalam kondisi selamat, hanya mengalami luka di kaki.

Balita tersebut mendapatkan pendampingan langsung oleh tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, dan tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Gresik.

NZ diduga mengetahui detik-detik pelaku menghabisi nyawa ibunya sendiri pada Sabtu (16/3/2024) dini hari.

Baca juga: Telanjur Mandikan Jasad Istri, Mahfud Kaget Uang Rp 160 Juta di Rumah Lenyap: Tak Kira Akhiri Hidup

Pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan untuk mengungkap misteri kasus dugaan perampokan dan pembunuhan di Gresik tersebut.

"Kami akan lakukan pemeriksaan terhadap anak korban (NZ). Karena anak korban masih balita, nanti penanganannya dengan metode khusus," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (18/3/2024).

Dia menambahkan, penanganan khusus tersebut akan dilakukan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik dan psikolog.

Mereka akan memberikan pendampingan sekaligus menggali keterangan dari anak korban yang masih berusia 2,5 tahun itu.

NZ merupakan saksi mahkota dalam kasus tersebut.

"Saksi anak korban selain berada dalam satu kamar dengan korban, anak ini juga mengalami luka di bagian kaki," tukasnya.

Lebih lanjut, keterangan anak korban bisa menjadi petunjuk khusus, lantaran mengetahui langsung peristiwa tersebut.

Sebelum peristiwa terjadi, korban tidur bersama anaknya, NZ.

Sedangkan, suami korban, Mahfud tidur terpisah di ruang tamu.

"Mengingat kondisi psikologis saksi yang masih balita, kami menerjunkan tim penyidik Polwan dalam kasus tersebut. keterangan anak korban perlu didukung dengan alat bukti lain. Serta dipadukan dengan data scientific yang telah dihimpun oleh tim penyidik," imbuhnya.

Pihaknya masih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti.

Sampai saat ini, sudah ada 10 orang yang diperiksa.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved