Megawati Bakal Betah di Korea Selatan, Dikabarkan Dapat Sodoran Kontrak Baru dari Red Sparks
Pevoli asal Indonesia, Megawati Hangestri akan tetap di Red Sparks. Hal itu setelah kabar Megawati mendapatkan sodoran kontrak baru
TRIBUNJATIM.COM - Pevoli asal Indonesia, Megawati Hangestri dikabarkan akan betah di Korea Selatan.
Hal itu setelah kabar Megawati mendapatkan sodoran kontrak baru dari klub voli Red Sparks.
Selain itupara pemain dari tim inti Volleyball Nations League (VNL) ikut ambil bagian.
Memang bursa transfer Liga Voli Putri Korea bergulir kencang jelang musim 2023/2024 berakhir.
Baca juga: Dulu Tak Suka Voli, Kini Sosok Megawati Hangestri Jadi Pevoli Indonesia yang Bersinar di Korea
Sejumlah media Korea Selatan mengabarkan Megawati Hangestri Pertiwi mendapatkan sodoran kontrak baru dari Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Diketahui, kontrak Megawati di tim Red Sparks akan berakhir April mendatang. Pevoli asal Jember, Jawa Timur ini akan kembali ke Tanah Air untuk berkompetisi di Proliga.
Hanya saja tim yang diperkuat Megawati untuk musim 2024/2025 belum diketahui.
Blue Locker Room, salah satu media di Negri Ginseng melaporkan, jika baru-baru ini Megawati diklaim mendapatkan tawaran kontrak baru dari Red Sparks.
Bukannya tanpa alasan mengapa opposite berjuluk Megatron ini mendapatkan tambahan masa bakti di klub asal Kota Daejeon ini.
Megawati menjelma menjadi salah satu elemeng penting Red Sparks lolos ke babak play-off Liga Voli Putri Korea.
Pencapaian ini menjadi kali pertama Red Sparks dalam tujuh tahun terakhir.
Sementara itu, Megawati masih memiliki peluang mengukir sejarah membawa Red Sparks juara Liga Voli Putri Korea.
Asalkan mampu melewati hadangan Pink Spiders di play-off, dan mengalahkan Hyundai Hillstate di laga final.
Oleh sebab itu sudah jadi hal yang wajar jika kemudian manajemen Red Sparks menyodorkan kontrak baru kepada pevoli yang pernah menjadi bagian Jakarta Pertamina Fastron tersebut.
"Saya mendengar dari manajemen (Red Sparks) bahwa (sudah) memberikan kontrak baru kepada Mega," terang Blue Locker Room, dalam video yang tayang di kanal YouTube, Minggu (17/3/2024).
Dalam pemberitaannya, selain Megawati, dua legiun asing Asia yang akan mendapatkan kontrak baru adalah dua pevoli Thailand, Guedpard Pornpun (IBK Altos) dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate).
Menariknya, jika Megawati terealisasi meneken kontrak baru di tim Red Sparks, maka persaingan di Liga Voli Putri Korea semakin panas.
Blue Locker Room menjelaskan soal regulasi Asia Quarter untuk Liga Voli Putri Korea yang ditambah dari 10 negara menjadi 64.
Satu di antaranya ialah China.
Sejumlah pevoli putri asal Negeri Tirai Bambu disebutkan sudah melamar untuk mengisi Asia Quarter Liga Voli Korea 2024/2025.
"Musim depan persaingan Asia Quarter semakin memanas dengan adanya pemain asal China yang melamar, isunya, beberapa pemain dunia akan berpartisipasi," lanjut keterangan Blue Locker Room.
Sebagai informasi, China merupakan core team dari kejuaraan dunia Volleyball Nations League (VNL) yang kali pertama digulirkan tahun 2018.
Artinya, tim voli putri China selalu bermain di VNL karena secara regulasi tidak bisa terdegradasi.
Situasinya menguntungkan bagi Liga Voli Korea, yang secara eksposur akan terus naik dengan kedatangan nama-nama besar pemain tim voli putri China.
Di sisi lain, Megawati memperoleh keuntungan karena selain menambah pengalaman, pevoli berusia 24 tahun ini mempertajam kualitas, baik dari segi defend maupun penyerangan.
Gaji Megawati di Red Sparks
Megawati Hangestri telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa sejak bergabung dengan Red Sparks pada musim debutnya di liga voli putri Korea Selatan.
Sebagai perwakilan dari Jember, Indonesia, ia telah menjadi faktor penentu dalam banyak kemenangan timnya dan bahkan telah beberapa kali meraih gelar MVP.
Meskipun tidak ada informasi yang spesifik tentang jumlah gaji Megawati di Red Sparks, menurut laporan dari media lokal Joongan Daily, pemain asing pada musim 2023/2024 menerima bayaran sebesar $100.000 atau sekitar Rp.1,59 miliar per musim.
Besaran gaji ini mungkin meningkat seiring dengan aturan terbaru KOVO, federasi voli Korea Selatan, yang menetapkan kenaikan gaji bagi pemain asing Asia hingga mencapai Rp 2,3 miliar per musim.
Kim Yeon Koung saat ini memegang rekor gaji tertinggi di liga voli Korea, menerima bayaran sebesar 775 juta won atau setara Rp. 9,1 miliar per musim sebagai bintang Pink Spiders yang dijuluki ratu voli Korea.
Selain gaji, para pemain juga menerima fasilitas khusus dari klub mereka, yang bervariasi tergantung pada kemampuan dan kebijakan klub.
Meskipun tidak ada informasi resmi tentang fasilitas yang diterima Megawati dari klubnya, dalam sebuah podcast di channel Yuna Nuna, Kim Yoon Sol -penerjemah Megawati di Red Sparks- mengatakan bahwa pemain asing biasanya mendapat fasilitas yang lebih mewah dibandingkan dengan atlet lokal.
Salah satu fasilitas yang disebutkan adalah apartemen dengan tiga kamar lengkap dengan dapur dan toilet.
Namun, Sol juga menyatakan bahwa pemain Korea biasanya tinggal bersama satu rumah untuk dua orang tanpa memiliki dapur.
Meskipun begitu, Megawati Hangestri telah membuktikan dirinya sebagai pemain yang berharga dalam timnya, tidak hanya dengan kinerja di lapangan tetapi juga dengan dedikasinya dalam meningkatkan permainannya dan membawa Red Sparks meraih kemenangan.
Keberhasilan dan ketangguhan Megawati di lapangan telah membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling disegani di liga voli Korea, dan kehadirannya telah memberi pengaruh positif bagi timnya serta menginspirasi para penggemar voli di seluruh dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
| Lagu Hampa Ari Lasso Ternyata Kisahkan Anaknya yang Meninggal di Kandungan, sang Penyanyi: Merinding |
|
|---|
| Skema Kuota Haji Tahun 2026 Berubah, Lebih Berkeadilan Berdasarkan Masa Tunggu |
|
|---|
| Sosok Penjual Bakso Babi yang Tak Pasang Label Non Halal Sejak Tahun 2016, Dulu Dagang Keliling |
|
|---|
| Tekan Angka Pengangguran, Pemkot Mojokerto Fasilitasi Ribuan Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi |
|
|---|
| Hukuman Kepsek Syamhudi setelah Habiskan Dana BOS Rp 25 M untuk Beli 11 Bus, Kini Terancam Miskin |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.