Berita Viral
Masjid di Lahat Digembok saat Ramadhan, Warga Bayar Denda daripada Salat Jamaah, Kades: Sudah Usaha
Sebuah masjid di Lahat malah digembok saat Ramadhan. Masjid itu berada di Desa Mandi Angin, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah masjid di Lahat malah digembok saat Ramadhan.
Masjid itu berada di Desa Mandi Angin, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat.
Penyebab masjid tersebut digembok pun terungkap.
Kepala desa atau kades setempat pun mengaku sudah berusaha.
Rupanya, masjid itu sudah dua tahun tak digunakan untuk salat tarawih para warga.
Diketahui, hal ini terjadi karena kurangnya tokoh agama di kawasan tersebut.
Kehilangan sosok guru ngaji dan lama tidak adanya marbot masjid, sejak dua tahun terakhir, desa ini tidak lagi melakukan salat tarawih berjamaah di masjid yang ada di desa.
Saat bulan Ramadhan tiba, masjid tergembok dan tidak ada aktifitas peribadatan.
Kondisi ini menarik anggota DPRD Lahat, Nopran Marjani SPdi. Jumat malam (29/3/2024), langsung lakukan pemantauan ke Desa Mandi Angin, untuk membuktikan kebenaran terkait informasi tersebut, melansir dari TribunSumsel.
Baca juga: Pulang Tarawih, Pedagang di Ponorogo Kaget Pintu Rumah Jebol, Uang dan Emas Senilai Rp50 Juta Amblas
Setiba di desa, persis ketika ibadah sholat Tarawih tengah berjalan, Nopran disambut oleh sejumlah bapak-bapak yang tengah asik nongkrong di pinggir desa.
Politisi Partai Gerindra Kabupaten Lahat ini pun, langsung menuju Masjid Mardhotillah yang tak begitu dalam masuk ke desa.
Kondisi masjid dalam keadaan tertutup, tak ada satu orangpun yang. menjalankan ibadah sholat tarawih.
"Saya kesini untuk memastikan laporan masyarakat, apa sebenarnya yang jadi persoalan masjid ini tidak menggelar solat tarawih. Apalagi kabarnya ini sudah berlangsung lama. Sehingga warga yang ingin sholat tarawih, terpaksa sholat ke masjid di desa lain," kata Nopran Marjani, Minggu (31/3/2024).
Dari hasil penelusuran, beragam alasan dilontarkan sejumlah warga kenapa Masjid Mardhotillah di Desa Mandi Angin tidak laksanakan sholat tarawih.
Nopran bahkan berkunjung ke kediaman kepala desa ini menanyakan perihal ini.
Baca juga: Pulang Tarawih, Warga Ponorogo Kaget Lampu di Rumahnya Mendadak Padam, Disorot Pakai Lampu Motor
Sejumlah alasan ia dapatkan, mulai dari banyaknya warga yang berkebun, sehingga jarang pulang ke desa, sudah berkurangnya tokoh agama yang jadi tetua penggerak warga beribadah, hingga tidak adanya anggaran untuk memberi honor marbot menghidupkan kondisi masjid di desa.
"Jika ini terus dibiarkan, anak-anak di desa ini nantinya bisa benar-benar kehilangan ketakwaan. Karena syair-syair Islam sudah tidak menyentuh generasi penerus," ucapnya.
Nopran berharap, kondisi ini jadi perhatian Pemkab Lahat dengan cara memberikan anggaran keagamaan melalui Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD, seperti honor bagi marbot, sehingga peribadatan terus menyentuh generasi penerus.
Jika dari kecil sudah terbiasa beribadah di masjid, ia yakin anak-anak di Kabupaten Lahat akan terbentengi dari hal-hal buruk yang menyesatkan.
"Ini bukan soal pribadi, tapi soal azaz manfaatnya dari suatu kebijakan. Jika Pemkab Lahat bisa menganggarkan honor bagi ratusan Pol PP Desa, seharusnya juga bisa menganggarkan honor bagi marbot dan guru mengaji di setiap desa," sampai anggota DPRD Lahat periode 2024-2029 dari Dapil Kecamatan Gumay Talang ini.
Sementara, Kades Mandi Angin, John Asmuni Beli membenarkan, dua tahun terakhir masjid di desanya kembali tak melaksanakan sholat tarawih berjamaah.
Kondisi ini beberapa tahun silam juga pernah terjadi, namun sempat aktif kembali, dan kini terulang lagi.
Hal ini menurutnya dikarenakan, tidak ada warga yang berkeinginan sepenuhnya menghidupkan masjid.
"Saya akui, desa kita ini sudah kehilangan tokoh-tokoh agama. Masyarakatnya bisa dibilang unik, tidak bisa dilembuti tidak bisa juga dikerasi. Saya sempat buat beragam program keagamaan, tapi hanya bisa berjalan sebentar. Pernah juga dibuat aturan, tidak berjamaah di masjid didenda Rp 10 ribu, nyatanya warga mala lebih memilih bayar denda," jelasnya.
John Asmuni Beli menyebut, solusi agar keagamaan di desanya hidup kembali, ialah dengan menempatkan seseorang yang bertugas menggerakkan peribadatan, seperti adanya marbot.
Namun dalam penggunaan ADD, tidak bisa memberikan honor bagi marbot.
"Pemerintah desa sudah berusaha, karena itu dengan kondisi ini kami berharap ada peran pemerintah daerah untuk mencarikan solusinya, dengan memberi anggaran untuk pembayaran marbot. Saya yakin, kondisi tidak hanya dialami oleh desa kami saja, melainkan juga banyak desa di Kabupaten Lahat," harapnya
Baca juga: Bagi-bagi Rp50 Ribu Buat Jemaah Tarawih, Sumber Uang Haji Sulaiman Disorot, Sosok Dermawan di Malang
Sementara itu, baru-baru ini viral di media sosial video yang memperlihatkan jemaah di salah satu masjid di Malang mendapat uang Rp50 ribu usai salat tarawih.
Peristiwa ini diketahui terjadi di Mesjid Jami' Al Ilyas Penjalinan Sayap Mas Gondanglegi Kulon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dari video yang beredar, diketahui setelah menyelesaikan sholat Tarawih, para jemaah mendapat uang tunai sebagai hadiah.
Melansir dari Banjarmasin Post, uang tunai tersebut diberikan secara langsung kepada jemaah yang masih duduk di atas sajadah.
Kejadian bagi-bagi uang untuk jemaah Sholat Tarawih itu menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun @sosmedkeras pada Kamis (29/3/2024).
Baca juga: Pantas Haji Sulaiman Bagi-bagi Rp 50 Ribu ke Jamaah Tarawih Masjidnya, Ternyata Punya Pabrik Rokok
Dalam video yang diunggah, terlihat seorang pria memegang tumpukan uang tunai pecahan Rp 50 ribu.
Uang itu kemudian dibagikan satu persatu kepada para jemaah Sholat Tarawih.
Uang-uang tersebut diletakkan di atas sajadah di bagian saf wanita.
Setiap jemaah yang melaksanakan tarawih masing-masing diberikan uang tunai sebesar Rp 50 ribu.
“Viral, Salat Tarawih Dapat Uang Rp50 Ribu!
Viral sebuah video di media sosial Tik Tok, jemaah salat tarawih dapat uang sebesar Rp 50 ribu,” papar akun tersebut.
Hadiah uang tunai Rp 50 ribu tersebut diberikan kepada siapa pun yang melaksanakan tarawih, bahkan jika mereka bukan warga di sekitar lokasi Mesjid.
Selain uang tunai, jemaah yang juga melakukan ibadah lainnya selain tarawih juga mendapat hadiah seperti baju, sarung, dan sembako.
“Diketahui bahwa lokasi dari video viral tersebut berlokasi di Mesjid Jami' Al Ilyas Penjalinan Sayap Mas Gondanglegi Kulon, Kabupaten Malang, Jawa Timur,” tanbah akun tersebut.
Pemberian hadiah kepada para jemaah di Mesjid tersebut disambut dengan antusiasme yang tinggi, yang juga meningkatkan semangat ibadah selama bulan tahun 1445 Hijriah.
Usai viral, beragam respons dari netizen ramai di kolom komentar.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
masjid di Lahat malah digembok saat Ramadhan
Desa Mandi Angin
Kabupaten Lahat
salat Tarawih
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sahroni Mundur Ditantang Salsa Erwina Hutagalung Juara Debat Se-Asia Pasific: Ane Mau Bertapa Dulu |
![]() |
---|
Edi Kaget Istri Beri Akta Cerai saat Mengaji di Rumah Mertua, Tak Tahu Ditalak |
![]() |
---|
Kisah Driver Ojol Riri Terima Pesanan Martabak dari Luar Pulau, Ternyata Salah Orderan |
![]() |
---|
Warga Terdampak Debu Tambang Cuma Diberi Ganti Rugi Sembako Rp200 Ribu, DPRD Tegur Perusahaan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Kasihan Immanuel Ebenezer Diborgol Pakai Baju Oranye: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.