Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pria 238 kali Nyaleg tapi Tak Pernah Terpilih, Ngaku Mau Jadi Teladan, ‘Tak Incar Kemenangan’

Pria ini sudah ratusan kali nyaleg namun selalu gagal. Namun, dia tak mempermasalahkan kekalahan tersebut.

Editor: Olga Mardianita
YouTube.com
Sosok pria India ini sudah 238 kali mendaftarkan diri sebagai calon legislatif tapi selalu gagal. Kendati demikian, dia mengaku tak menyesal nyaleg. 

Sudah modal Rp500 juta tapi anaknya gagal dalam Pileg 2024.

Alhasil 21 ketua RT dan 6 ketua RW dianggap tak sepaham dengan Kepala Desa dan dipecat.

Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten memecat 21 Ketua RT dan 6 Ketua RW diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024.

Diketahui, anak Kades Wanakerta ini bertarung merebut kursi di DPRD Kabupaten Tangerang pada pemilu 2024.

Hal ini disampaikan salah seorang Ketua RW 01 Pasar Rebo, Subroto yang mengaku Kades itu meminta Ketua RT dan Ketua RW yang berada di wilayahnya untuk mendukung anaknya maju pada pemilihan calon legislatif.

Tak hanya sebatas dukungan, Ketua RT dan RW ini diminta untuk mengajak warga untuk memilih anak Kades Wanakerta pada saat pencoblosan.

Namun, anak dari kepala desa mendapatkan suara sedikit.

Baca juga: Bayaran Krisdayanti Nyanyi Setara Gaji DPR RI? Terungkap Sumber Uang Sang Diva Jika Tak Lolos Nyaleg

Subroto (kanan) salah satu ketua RT yang diberhentikan Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024.
Subroto (kanan) salah satu ketua RT yang diberhentikan Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024. (Youtube Kompas TV)

Imbas dari kekalahan itu, Kades Wanakerta memberhentikan 21 Ketua RT dan 6 RW secara sepihak.

"Dari awal memang udah ancaman mau diberhentikan, dampaknya setelah pileg hasil suaranya tidak memuaskan, dampaknya sebanyak 21 RT dan 6 RW dipecat semua," jelas Subroto, dilansir Youtube Kompas TV, Sabtu (9/3/2024).

Sementera Kades Wanakerta, Tumpang Siagian membenarkan hal itu.

Tumpang mengatakan sebelum pemilu dirinya memanggil para ketua RT dan RW untuk mendata warga yang mempunya hak pilih.

Saat itu dirinya memberikan uang kepada sejumlah RT dan RW untuk diberikan kepada warga agar memilih anaknya sebagai caleg.

Adapun uang yang telah dikeluarkan Tumpang kepada Ketua RT dan RW sebesar Rp500 juta.

Namun alih-alih uang yang diberikan tersebut tak disampaikan Ketua RT dan RW ke warga, sehingga dirinya pun marah.

"Ketika itu ada 15 ribu hak pilih yang saya bayar untuk memilih anak saya, Rp50 ribu per amplop, tapi dari 15 ribu orang itu saya tutup menjadi 10 ribu orang berarti Rp500 juta, tapi kenapa uang yang dari saya kasihkan kenapa tidak dikasihkan ke warga saya, ada beberapa RT yang menyalahi aturan," klaimnya.

Kendati begitu, Tumpang akhirnya memecat 12 Ketua RT dan 3 Ketua RW di desanya.

"Kalau ketua RT dan RW tidak sepaham dengan Kepala Desa buat apa, kalau gak salah yang saya berhentikan RT 12 dan RW nya 3," pungkasnya.

----

Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved