Pilkada 2024
Mulai Fokus Pilkada 2024, PAN Pede Usung Kader Sendiri di 7 Daerah di Jawa Timur
Partai Amanat Nasional (PAN) mulai memetakan sejumlah daerah di Jawa Timur yang berpotensi mendorong kader internal untuk maju Pilkada 2024.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Amanat Nasional (PAN) mulai memetakan sejumlah daerah di Jawa Timur yang berpotensi mendorong kader internal untuk maju Pilkada 2024.
Berbekal hasil kursi Pemilu 14 Februari, PAN kini berhitung peluang di sejumlah kabupaten/kota.
Windiarto Kardono, Wakil Ketua Bidang Litbang DPW PAN Jatim mengungkapkan setidaknya terdapat beberapa daerah yang secara hitungan kursi, PAN bisa menyodorkan kader sendiri di Pilkada mendatang baik di posisi kepala daerah maupun wakil kepala daerah.
Peluang besar itu salah satunya terbuka di Kota Kediri. "Karena kita pemenang di Kota Kediri, PAN nomor satu sehingga peluangnya sangat besar," kata Windi kepada TribunJatim.com saat dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Dua Pekan Jelang Pilpres 2024, PAN Jatim Anggap Target Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran Realistis
Jika berkaca pada Pilkada sebelumnya, PAN cukup optimistis untuk bisa menang di Kota Kediri pada kontestasi mendatang. Mengingat Kota Kediri selama dua periode terakhir dipimpin oleh Abdullah Abu Bakar yang merupakan Ketua DPD PAN Kota Kediri.
Untuk Pilkada 2024 ini, Windi menyebut PAN memiliki banyak stok kader untuk dimunculkan dan didorong di Pilkada Kota Kediri. Hanya saja, hingga saat ini PAN Jatim belum membocorkan siapa saja kandidat yang memiliki peluang tersebut.
Meski cukup modal untuk bertarung, namun Windi menegaskan PAN tidak akan jumawa. Sehingga PAN juga akan membuka diri terhadap peluang kerjasama dengan berbagai parpol yang ada. "Tentu kami harus berkomunikasi dengan parpol lain," ungkapnya.
Selain di Kota Kediri, PAN juga mulai berhitung peluang di Blitar Raya yakni Kota Blitar dan Kabupaten Blitar. Untuk Kota Blitar, PAN memiliki persentase kursi sekitar 10 persen lebih di DPRD Kota Blitar.
Meski belum cukup menyokong pasangan sendiri, namun perolehan kursi itu membuat PAN cukup percaya diri dalam pembahasan bersama koalisi nantinya. "Tentu kita akan mendorong, agar kader kita yang berprestasi untuk bisa berkontestasi di Kota Blitar," ujar Windi.
Sedangkan di Kabupaten Blitar, PAN yang memiliki kursi di kisaran 10 persen juga cukup pede bisa mendorong kader turut berkontestasi bersama koalisi yang akan dibangun. Peluang di Pilkada Blitar juga dinilai terbuka, sebab PAN sebelumnya sukses mengantarkan kadernya yakni Rachmat Santoso sebagai Wakil Bupati Blitar.
Baca juga: PAN Jatim Siap All Out Menangkan Prabowo-Gibran, Pasangan yang Kombinatif
Selain sejumlah daerah itu, PAN juga berhitung peluang mendorong kader di Pilkada Kabupaten Kediri, Sumenep, Lamongan, Sidoarjo.
Di berbagai daerah tersebut Windi menilai peluang sangat terbuka mengingat perolehan kursi PAN yang cukup untuk membuka kerjasama politik dengan parpol lain.
"Kurang lebih ada 7 sampai 8 kabupaten/kota yang persentase kursi kita minimal 10 persen. Sehingga, kalau kita rembuk dengan partai koalisi saya kira wajar jika PAN akan mendorong kader untuk berkontestasi," terang Windi.
Perihal penentuan nama kandidat, Windi memastikan PAN akan melakukan seleksi ketat terhadap kader internal. Seluruh nama yang berpotensi akan dipelototi. Diantara kriteria yang berpeluang besar adalah figur dengan ketokohan kuat di daerah masing-masing.
Tak Ada Sengketa di MK, Besok KPU Tetapkan Pemenang Pilkada Serentak di 22 Daerah Jawa Timur |
![]() |
---|
Kemendagri Masih Kaji Kapan Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2024 |
![]() |
---|
Pilkada Serentak 2024, Mulai Besok KPU Kabupaten/Kota Sudah Bisa Tetapkan Paslon Terpilih |
![]() |
---|
Daftar 38 Bupati dan Wali Kota Terpilih dan Gubernur di Jatim yang Ditetapkan KPU |
![]() |
---|
PSI Jatim Syukuri Capaian di Pilkada 2024, Klaim 27 Calon yang Diusung Menang: Ini Kerja Keras Kader |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.