Gerindra Isyaratkan Lanjutkan Poros KIM di Pilkada Surabaya 2024, Siapa Sosok yang Diusung?

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPC Partai Gerindra Surabaya menjajaki sejumlah kemungkinan untuk menjaring calon di Pilkada Surabaya 2024.

Satu di antara peluang yang kini disiapkan adalah membangun koalisi bersama, berdasarkan partai pengusung di pemilihan presiden (pilpres).

Untuk diketahui, Gerindra membentuk poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024 dengan mengusung Prabowo-Gibran.

Bagi partai berlambang kepala Garuda ini, kerja sama antara Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut sangat memungkinkan diturunkan dalam Pilkada Surabaya 2024.

Apalagi, selama Pilpres 2024, komunikasi di tingkat daerah cukup intens dalam bingkai Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Surabaya.

Tak hanya selesai Pilpres 2024, komunikasi tersebut masih berlangsung hingga saat ini.

"Komunikasi masih baik antar ketua DPC. Kami memiliki kesepahaman dan harapan bagaimana koalisi di pilpres lalu bisa berlanjut di pilkada ke depan," kata Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso saat ditemui di Surabaya.

Berdasarkan hasil Pemilu 2024, gabungan koalisi empat partai tersebut telah memenuhi syarat pencalonan ke KPU (20 persen dari kursi DPRD). Yang mana, jumlah kursi Gerindra (8 kursi), Golkar (5 kursi), Demokrat (3 kursi), dan PAN (3 kursi) mencapai 19 kursi atau 38 persen kursi DPRD Surabaya.

Namun menurut Cahyo, koalisi tersebut tak hanya selesai mengikuti pendaftaran di KPU semata.

Lebih jauh, gabungan koalisi ini juga harus bisa memenangkan pilkada di Kota Pahlawan.

Karenanya, karakteristik figur yang diusung juga menjadi pertimbangan utama.

Baca juga: Bertebaran Banner Sugiri Sancoko di Ponorogo, Sinyal Maju Pilkada 2024? Kang Giri: Ikut Dawuh Kyai

"Tinggal siapa sosok yang akan diusung oleh koalisi ini, yang akan menjadi tolok ukur bersama seluruh partai," tandasnya.

Prinsipnya, Gerindra Surabaya telah mendapatkan arahan dari DPP untuk memprioritaskan kader internal sebagai kandidat yang diusung.

Memiliki 8 kursi atau meningkat 3 kursi dibanding perolehan Pemilu 2019, Gerindra memiliki nilai tawar untuk mencalonkan kader sendiri.