Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2024

Sosok Pendamping Khofifah di Pilgub Jatim 2024 Mengerucut ke 1 Nama : Tak Tergoyahkan

Sosok Pendamping Khofifah di Pilgub Jatim 2024 mengerucut ke 1 Nama dan tak tergoyahkan

Editor: Samsul Arifin
Kolase
Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak 

Survei ARCI ini dilakukan pada periode 15-23 Maret 2024 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Partisipan survei mencakup 1.200 responden dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Margin of error survei ini sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, menjelaskan bahwa dalam pertanyaan terbuka atau top of mind, Khofifah Indar Parawansa mendapat angka elektabilitas sebesar 39,2 persen.

Di bawah Khofifah, terdapat Emil Dardak dengan 16,7 persen, Anwar Sadad 9,5 persen, Tri Rismaharini 9,4 persen, dan Sarmuji 8,2 persen.

"Top of mind adalah pilihan kandidat Gubernur yang dipilih secara spontan oleh masyarakat Jawa Timur atau responden," kata Baihaki dalam paparan hasil surveinya, dikutip Kamis (28/3/2024).

Masuknya sejumlah ketua parpol pada bursa cagub ini, dinilai Baihaki lebih kepada pengenalan masyarakat terhadap figur.

Emil misalnya, merupakan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024, sehingga memiliki popularitas di masyarakat dan turut masuk di bursa pilgub.

Begitu pula dengan Sadad. Politisi yang pada Pemilu 2024 terpilih sebagai anggota DPR RI itu populer, utamanya di kawasan tapal kuda.

Salah satunya karena ditopang latar belakang Sadad yang merupakan Keluarga Ponpes Sidogiri.

Sehingga, Baihaki menyebut, tidak heran nama Sadad juga masuk bursa di top of mind.

Pasca Pileg dan Pilpres, Baihaki juga menilai Sadad relatif rajin melakukan berbagai kegiatan baik sebagai ketua partai maupun Wakil Ketua DPRD Jatim.

"Apa tujuannya, tentu saya kira Sadad cek ombak untuk Pilgub Jatim 2024," ujarnya.

Namun, melihat Gerindra yang sudah memberikan tiket pencalonan kepada Khofifah, Baihaki menilai peluang Sadad running lebih rasional di posisi cawagub. Peluang itu dinilai terbuka.

"Di bursa Cagub sudah mulai kompetitif, namun paling rasional saya melihat tentu untuk posisi menjadi wakil dari Khofifah," jelasnya.

Di samping nama Emil dan Sadad, juga ada nama Sarmuji selaku Ketua Golkar Jatim sekaligus wakil ketua Komisi VI DPR RI.

Dalam survei yang digelar oleh ARCI pada kategori top of mind, elektabilitas Sarmuji berada di angka 8,2 persen.

Dalam analisa Baihaki, Sarmuji juga memiliki peluang.

Risma berpeluang lawan Khofifah

Tri Rismaharini berpeluang melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.

Ketua Bidang Sosial DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) Fuad Benardi mengatakan, Tri Rismaharini akan maju di Pilgub Jawa Timur jika mendapat perintah dari Megawati.

Namun kemungkinan Tri Rismaharini maju di Pilgub bukan hanya di Jawa Timur.

Melainkan Tri Rismaharini juga berpeluang maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Soal Pilkada, bergantung dari Ibu Ketua Umum. Karena memang kalau saya melihat dari survei, perbincangan di sosmed, atau media mainstream, Bu Risma cukup tinggi elektabilitasnya di Jatim maupun di Jakarta," kata Fuad.

Masuknya nama Risma di Pilgub Jatim maupun DKI Jakarta bukanlah sebuah kejutan.

Mengingat, tingginya elektabilitas mantan Wali Kota Surabaya dua periode tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Jika maju di Pilgub DKI Jakarta, Risma kemungkinan akan menantang Ridwan Kamil.

Bahkan, di tengah munculnya komunikasi antara PDI P dengan Khofifah sekalipun, nama Risma masih masuk dalam bursa calon Gubernur dibeberapa lembaga survei.

"Jadi memang secara elektabilitas, atau ketokohan beliau di dua provinsi tersebut termasuk tinggi, bahkan termasuk lima besar," tandas Fuad.

Risma yang kini masih menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menjalin komunikasi dengan Megawati sebagai Ketua Umum.

"Sehingga, ya finalnya nanti di Ibu Ketua Umum," kata Anggota DPRD Jatim terpilih dari pemilu 2024 ini.

Peluang PDI Perjuangan untuk mencalonkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Timur masih cukup terbuka.

Memiliki 21 kursi berdasarkan pemilu 2024, partai berlambang kepala banteng ini hanya membutuhkan tambahan 3 kursi untuk mendaftarkan pasangan calon ke KPU.

Hingga saat ini, baru empat partai di Jawa Timur yang telah memberikan rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Gubernur Jatim.

Yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.

Praktis, selain PDI P masih ada PKB, NasDem, PKS, PPP, dan PSI yang belum menentukan pilihan.

Jumlah kursi gabungan partai tersebut lebih dari cukup untuk mengusung calon baru di luar poros Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Said Abdullah mengakui sudah bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Menurutnya, ada pembicara politik dalam pertemuan yang berlangsung bulan lalu ini.

"Saya menemui dengan ikhtiar, dengan hormat Ibu Khofifah karena kami respek kepada Ibu Khofifah dan pembicaraan kami sangat cair, sangat lancar dengan Ibu Khofifah," kata Said, Selasa (9/4/2024).

Said mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya membahas banyak hal dengan Khofifah.

Mulai dari ekonomi nasional hingga kondisi geopolitik.

Said Abdullah juga mengatakan, partainya memiliki banyak stok kader sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024.

Namun, Said menyebut, nama kader yang diusung akan diajukan jika ada titik temu dengan Khofifah.

"Jika nanti kami berbicara dengan para partai politik dan mbakyu Khofifah ada titik temu, maka stok kami untuk calon wakil gubernur yah banyak," kata Said.

Nama Risma memang masuk dalam bursa calon Gubernur berdasarkan sejumlah lembaga survei.

Survei terbaru Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), Rabu (27/3/2024) misalnya, mengungkap nama Risma masuk dalam daftar calon potensial.

Untuk kategori kesukaan misalnya, Risma masuk di empat besar dengan persentase 51,2 persen dan berada di bawah Khofifah (76,5 persen), Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak (71,2 persen), dan Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad (53,8 persen ).

Dari sisi popularitas, Risma juga mendapat persentase tinggi dengan 78,5 persen dan di bawah Khofifah (98,7 persen), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (98,6 persen), serta Emil Dardak (91,6 persen).

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved