Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Pasca Diterjang Banjir Bandang, Trenggalek Masih Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem

Pasca diterjang banjir, Kabupaten Trenggalek masih berpotensi diterjang cuaca ekstrem setidaknya hingga 28 April 2024.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Rumah Warga di Desa Munjungan, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek Terkikis Derasnya Aliran Sungai Bungur 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pasca diterjang banjir, Kabupaten Trenggalek masih berpotensi diterjang cuaca ekstrem setidaknya hingga 28 April 2024.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan dalam peralihan musim hujan ke musim kemarau potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi.

"Berdasarkan pantauan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Sidoarjo, terdapat gangguan gelombang Ekuatorial Rossby dan MJO (Osilasi Maden Julian) hingga tanggal 28 April," kata Triadi, Kamis (25/4/2024).

Kondisi tersebut mendorong terbentuknya awan-awan konvektif yang masif di Jawa Timur termasuk Trenggalek yang memperbesar potensi terjadinya cuaca ekstrem.

Untuk itu, masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem.

"Potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih yang disertai petir dan angin kencang masih ada," lanjut Triadi.

Untuk itu diharapkan masyarakat lebih mengantisipasi terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.

Baca juga: PTSL 2024 Sasar 10 Kecamatan di Trenggalek, Desa Dongko Dapat Jatah Paling Banyak

BPBD Trenggalek sendiri telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana hidrometeorologi, mulai dari daerah rawan bencana tanah longsor di Kecamatan Bendungan, hingga daerah rawan banjir di Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Munjungan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut Triadi telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait salah satunya dengan operator Bendungan Tugu untuk mengatur pembatasan debit air yang dialirkan ke sungai ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi dengan durasi yang lama.

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved