Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Fraksi PKB Trenggalek Syukuran Gelar Pahlawan Nasional, Minta Perjuangan Marsinah Dilanjutkan

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Trenggalek menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar pahlawan nasional

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
INSPIRATOR - Tasyakuran penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil, KH Abdurrahman Wahid, dan Marsinah. Tasyakuran dilaksanakan di Aula DPRD Trenggalek, Jalan A Yani, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (14/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Acara Tasyakuran F-PKB DPRD Trenggalek.
  • Peristiwa Dipperingati Penganugerahan 3 Pahlawan Nasional (Syaikhona Kholil, Gus Dur, Marsinah).
  • Tokoh Fokus PKB Gus Dur (Pendiri PKB) dan Marsinah (Tokoh Buruh).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Trenggalek menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada tiga tokoh yaitu Syaikhona Kholil, KH Abdurrahman Wahid, dan Marsinah.

Tasyakuran tersebut digelar di aula DPRD Trenggalek, Jalan A Yani, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jumat (14/11/2025).

Tak hanya anggota F-PKB, nampak pimpinan DPRD Trenggalek, anggota fraksi lain, serta sekretariat dewan juga nampak hadir dalam tasyakuran tersebut.

Ketua F-PKB DPRD Trenggalek, Sukarodin menuturkan dalam tasyakuran tersebut F-PKB mendoakan Syaikhona Kholil, Gus Dur, Marsinah, serta seluruh pahlawan nasional.

Baca juga: Dongkrak Pariwisata Tahun 2026, Pemkab Trenggalek Ajukan Utang Rp 70 Miliar

"Beliau-beliau adalah tokoh yang harus kita teladani dan sumber inspirasi kita dari PKB dan secara umum seluruh warga Indonesia," kata Sukarodin, Jumat (14/11/2025).

Pesan Politis di Balik Gelar Marsinah

Menurut Sukarodin, Marsinah adalah tokoh buruh yang sangat tepat jika diangkat menjadi pahlawan nasional. Namun seyogyanya, perjuangan Marsinah harus dilanjutkan dan tidak hanya berhenti pada penobatan Marsinah sebagai pahlawan nasional tersebut.

"Ditetapkannya Marsinah sebagai pahlawan nasional tidak hanya berhenti di situ, tapi keberpihakan kita terhadap buruh harus ditingkatkan terutama UMR, lalu untuk BPJS ketenagakerjaan satu pun tidak boleh ada pekerja yang terlewatkan, harus punya semua," kata Anggota DPRD Trenggalek dari Dapil Gandusari, Karangan, Suruh tersebut.

Sedangkan Syaikhona Kholil merupakan guru yang telah melahirkan banyak ulama dari penjuru Nusantara bahkan KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama merupakan murid dari Syaikhona Kholil.

"Saat itu ada istilah ngetan, tolabul ilmi dimulai dari Banten lalu Jawa Tengah ke Jatim Surabaya dan terakhir menyebrang ke Bangkalan untuk menuntut ilmu ke Syaikhona Kholil termasuk KH Hasyim Asy'ari yang gurunya juga adalah Syaikhona Kholil," jelasnya.

Tokoh terakhir yaitu Gus Dur merupakan inspirator dan pembela kaum termarjinalkan dan yang lain. Ketokohan ulama asal Jombang tersebut tercermin dari makam Gus Dur yang tidak pernah sepi dari peziarah yang mendoakannya.

Dari tradisi ziarah tersebut, Gus Dur juga memberikan jalan nafkah terutama bagi ratusan masyarakat di sekitar makam.

Baca juga: Alasan Komisi III DPRD Trenggalek Dukung Pembentukan 4 UPTD PUPR, Total Kebutuhan Anggaran Rp 2 M

"Sedangkan untuk teman-teman PKB karena Gus Dur adalah pendiri PKB maka wajib beliau kita doakan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi yang hadir dalam doa bersama tersebut mengapresiasi tasyakuran yang dilaksanakan F-PKB.

"Tasyakuran ini adalah kegiatannya teman Fraksi PKB memperingati tokoh-tokoh yang sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi pahlawan, ada tiga tokoh yang jadi idola teman PKB yaitu Syaikhona Kholil, Gus Dur, dan Marsinah. Kita mengucapkan apresiasi acara ini yang menurut kami bagus " ucap Doding

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved