Diiringi Konvoi Pendukung, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftarkan Diri Ikut Pilkada Lewat PKB

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Mantan Wali Kota Malang M Anton mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Malang dalam Pilkada Malang 2024.

Abah Anton, sapaan akrabnya datang ke kota di kantor DPC PKB Kota Malang, Jalan Ketapang No 2, Kasin, Kota Malang, Senin (29/4/2024).

Kedatangannya diiringi konvoi para pendukung yang sebelumnya berkumpul di Kantor PCNU Kota Malang.

Anton tiba di DPC PKB sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah turun dari mobilnya, Anton jalan menuju pintu masuk DPC PKB Kota Malang didampingi para tokoh agama dan masyarakat. 

Pekikan salawat mengiringi langkah Anton masuk ke Kantor DPC PKB Kota Malang. Anton diterima Ketua DPC PKB Kota Malang, Fatchullah.

Baca juga: Dua Wanita Pejalan Kaki di Kota Malang Jadi Korban Pelaku Eksibisionisme, Pelaku Masih Berkeliaran

Anton mengatakan, keputusan dirinya mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Malang adalah dorongan masyarakat.

Anton mengatakan, ia mendengar banyak harapan dari masyarakat agar dirinya bisa melanjutkan program dan kepemimpinannya terdahulu.

Meskipun Anton mengatakan tidak memiliki angka survei terhadap seberapa banyak dukungan masyarakat pada dirinya, ia tetap meyakini banyak warga ingin merasakan kembali program di bawah kepemimpinannya sebagai wali kota.

"Bagaimana melanjutan pembangunan yang waktu itu belum selesai. Masyarakat ingin sekali agar program-program yang pernah dirasakan oleh masyarakat dan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat.  Yang jelas sekali, masyarakat berkeinginan, pada waktu itu ada program yang memberikan dampak positif dan memberikan perubahan," ujar Anton, Senin (29/4/2024).

Anton berulang kali mengatakan bawhwa masyarakat ingin ia melanjutkan program di bawah jabatannya sebagai wali kota. Ia juga menegaskan bahwa nanti akan membentuk koalisi rakyat. Koalisi ini akan menampung segala aspirasi masyarakat, baik sebagai subyek atau obyek.

"Kami akan bentuk koalisi rakyat, yang nantinya masyarakat menjadi subyek atau obyek secara transparan membangun kota ini," ujarnya.

Baca juga: Pawai Budaya Bertemakan Kolonial-Milenial Meriahkan HUT Kota Malang ke-110

Mengenai kasus hukum yang pernah diterimanya akibat skandal korupsi berjamaah pada 2018, Anton mengatakan bahwa prosesnya mendaftar telah melewati tahapan seperti pemeriksaan SKCK hingga keterangan dari pengadilan.

Ia enggan membahas isu lebih jauh. 

Anton hanya menegaskan bahwa yang ia lakukan saat ini, mendaftarkan diri, bagian dari dorongan masyarakat. Termasuk tokoh agama dan masyarakat yang ia klaim mengharapkan dirinya menjadi wali kota kembali di Kota Malang.