Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jijik Sama Mantu Jokowi, Pria Tak Terima Lapak Jualannya Digusur: Dibangun Uang Rakyat Bukan Bobby

Aksi pria protes tak terima lapak jualannya digusur, mengaku jijik sama mantu Jokowi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/inimedanbungg
Aksi pria protes lapaknya digusur, hadang mobil Satpol PP 

TRIBUNJATIM.COM - Mengaku jijik sama mantu Jokowi, seorang pria protes tak terima lapak jualannya digusur.

Aksi pria pemilik Warung Kopi (Warkop) DKI di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, itu pun jadi sorotan warga.

Ia mengaku jika fasilitas publik trotoar dibangun pakai uang rakyat bukan Bobby Nasution.

Sontak pria bernama Rakesh itu pun kembali viral di sosial media.

Diketahui sebelumnya, Rakesh sempat viral karena melawan petugas pada saat pandemi Covid-19.

Kali ini Rakesh kembali viral karena tidak terima lapak jualannya ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan.

Penertiban tersebut dilakukan karena jualan Rakesh berada di trotoar jalan.

Dimana trotoar jalan tersebut difungsikan untuk pejalan kaki.

Berdasarkan unggahan di akun Instagram @inimedanbungg, Rakesh terlihat hanya memakai celana panjang dan tidak pakai baju.

Dalam video tersebut, Rakesh berhenti di tengah mobil Satpol PP Medan.

Lantas ia meminta para petugas untuk turun dan menemui dirinya.

"Turun kau, aku mau cakap sama kau. Kami warga Medan mau cari makan. PBB naik, jualan di angkringan enggak boleh," teriaknya kepada petugas Satpol PP.

Kemudian petugas Satpol PP tersebut pun menanyakan soal siapa yang membangun trotoar.

Namun sayangnya, saat hendak melanjutkan pembicaraan, Rakesh terlihat semakin berteriak.

Baca juga: Protes UKT Rp8 Juta, Mahasiswi Nangis Ortu Cuma Buruh, Wakil Rektor Justru Pamer Gelang Ratusan Juta

"Itu kau tengok di area Carrefour lebih ramai gusur sekarang. Ini dibangun uang rakyat bukan Bobby Nasution (Wali Kota Medan)," teriak Rakesh lagi.

Karena ucapan tersebut, petugas Satpol PP itu pun terlihat tersulut emosi.

"Yang lain diam, iya tahu, terus," jawab petugas Satpol PP menentang Rakesh.

Rakesh juga mengaku jijik dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Bukan hanya itu, Rakesh juga mengatakan petugas pemerintah bodoh.

"Petugas pemerintah bodoh, aku jijik dengan Bobby. Kami juga enggak perlu pemimpin macam kau," ucap Rakesh sambil menunjuk anggota Satpol PP tersebut.

Rakesh saat mendatangi mobil Satpol PP Kota Medan yang sedang menertibkan jualan di area trotoar Jalan Gatot Subroto
Rakesh saat mendatangi mobil Satpol PP Kota Medan yang sedang menertibkan jualan di area trotoar Jalan Gatot Subroto (Instagram)

Bahkan Rakesh mengaku, petugas Satpol PP tersebut yang memaki dirinya terlebih dahulu.

"Apa, kau pikir aku takut sama kau, kau yang an****! Kau yang maki aku deluan. Ini uang rakyat. Kami mau cari makan," jelas Rakesh.

Dalam video tersebut, petugas Satpol PP akhirnya terlihat mengalah.

Ia meminta Rakesh untuk tenang.

"Udah-udah, kalau mau cari uang ada tempatnya, bukan di trotoar," jelasnya.

Hingga saat ini, Tribun Medan masih berupaya konfirmasi ke Satpol PP dan Rakesh akan permasalahan tersebut.

Sebelumnya, aksi pria duduk di kubangan sebagai bentuk protes jalan rusak bekas galian IPAL di Palembang, Sumatera Selatan, juga menuai sorotan publik.

Sambil pakai dasi dan jas, ia protes jalan rusak akibat bekas galian Instalasi Pengolahan Air Limbah Sei Selayur Kalidoni, Palembang.

Aksi viral di sosial media setelah di-posting di akun Instagram-nya, @ryankiemas.

Dia menyampaikan protes jalan rusak dengan cara unik, yakni duduk di kubangan persis di tengah jalan.

Ia duduk dalam genangan air di jalan berlubang di depan Kopi Roda atau tidak jauh dari SD 44 Palembang.

Tampak dirinya menggunakan celana pendek, lengkap dengan setelan dasi dan jas, namun tak memakai kaos. 

Sontak saja dengan penampilan uniknya, aksi protes yang disampaikan pria tersebut langsung menarik perhatian publik. 

Dilihat di sejumlah akun info Palembang yang ikut mem-posting ulang videonya, netizen banyak yang mendukung aksi parodi mempertanyakan kapan jalan rusak tersebut diperbaiki.

Dia mempertanyakan mengapa pemimpin Palembang bisa memasang spanduk besar di pinggir jalan ada dananya.

Sedangkan jalan rusak sudah lama rusak, tapi tak kunjung diperbaiki.

"Kepada pemerintah yang terhormat, jalan ini rusak galo banyak wong yang lewat nyampak.

Kamu pasang banner besak puluhan juga ado duetnyo, tapi beneri jalan dak pacak padahal nak nyalon lagi.

(Kepada pemerintah yang terhormat, jalan ini rusak semua banyak orang yang mau melintas jatuh.

Kamu pasang banner (spanduk) besar puluhan juta ada uangnya, tapi perbaiki jalan tidak bisa padahal mau mencalonkan diri lagi)," ujar pemuda dalam video tersebut.

Baca juga: Kepalanya Dipukuli Kepsek, Siswa SMA sempat Ngeluh Sakit sebelum Meninggal, Saraf sampai Rusak

Dari puluhan komentar netizen di video tersebut, hampir semuanya mengkoreksi kinerja pemerintah yang tidak cepat memperbaiki kerusakan jalan.

Mereka berharap agar keluhan masyarakat cepat direspons pemerintah karena banyak jalan rusak lainnya, bukan cuma karena dampak bekas galian IPAL saja.

Ada juga jalan rusak lainnya seperti di Talang Betutu dan Sematang Borang.

Diketahui, hujan deras Senin (22/4/2024) siang hingga sore, membuat jalan yang berlubang tersebut terisi air.

Hal ini pun cukup menganggu aktivitas pengguna jalan.

Apalagi kubangan air tersebut cukup dalam sehingga sering disindir warga dengan sebutan 'kolam'.

Viral pria di Palembang protes jalan rusak bekas galian IPAL
Viral pria di Palembang protes jalan rusak bekas galian IPAL (Instagram/ryankiemas)

Sementara itu, Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, angkat bicara terkait viral di sosial media aksi seorang pria yang protes jalan rusak di depan Kopi Roda seputar kawasan Segaran.

Ratu Dewa menyebut, tanggung jawab perbaikan jalan rusak tersebut ada pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW).

Karena proyek IPAL tersebut adalah proyek nasional.

"Ini sesuai komitmen pihak balai jalan nasional yang akan bangun," ujar Ratu Dewa, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Pengunjung Protes Parkir Liar Tarik Tarif Rp10.000 Plus THR, Satpam Bak Kabur Didatangi Pemkot

Meski komitmen membangun jalan rusak tersebut ada pada BPPW, namun Ratu Dewa menyebut sebagi wujud tanggung jawab Pemkot, pagi ini dilakukan perbaikan dan pemeliharaan sementara.

"Sementara menunggu perbaikan permanen oleh Balai Besar, Pemkot lakukan perbaikan dan pemeliharaan sementara dulu yang akan ditinjau oleh Sekda pagi ini," ujar Ratu Dewa.

Ratu Dewa juga menyebut, parodi yang dibuat tentang perbaikan jalan rusak tersebut sebenarnya video pesanan lawan politik yang mencari celahnya.

"Ini akunnya suruhan pihak besan," ujarnya.

Ratu Dewa mengatakan, itulah upaya cepat yang dilakukan menanggapi keluhan masyarakat dengan melakukan perbaikan dan pemeliharaan sementara menunggu perbaikan jalan permanen.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Palembang, Ahmad Bastari, hingga kini belum memberikan keterangan terkait rencana perbaikan jalan rusak di Palembang yang konstruksinya disebut mulai dikerjakan usai Lebaran.

Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, angkat bicara terkait video viral pria yang duduk di kubangan untuk menyindir soal jalan rusak bekas galian IPAL di Palembang
Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, angkat bicara terkait video viral pria yang duduk di kubangan untuk menyindir soal jalan rusak bekas galian IPAL di Palembang (SRIPOKU.COM/ANDYKA WIJAYA - Instagram/ryankiemas)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved