Haji 2024
Kisah Pemulung Naik Haji dari Ponorogo, Mimpi 26 Tahun Lalu Jadi Penyemangat, Nabung 3 Ribu per Hari
Rasa senang bercampur haru hingga tak bisa berkata apa-apa dirasakan Supartono. Bagaimana tidak, dia dipanggil bisa menunaikan haji tahun 2024.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Rasa senang bercampur haru hingga tak bisa berkata apa-apa dirasakan Supartono.
Bagaimana tidak, dia dipanggil bisa menunaikan haji tahun 2024.
Terlebih, pria yang berusia 61 tahun ini pekerjaan sehari-harinya adalah pemulung. Bagaimama ceritanya pemulung naik haji?
Wartawan Tribunjatim.com mendatangi rumahnya di Jalan Sekar Taman, Kelurahan Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.
Saat tiba di rumahnya, Supartono baru saja sampai dari Puskesmas Ponorogo Selatan. Saat itu, dia habis melaksanakan senam haji di Puskesmas Ponorogo Selatan.
Baca juga: Bertebaran Banner Dukungan untuk Ipong Muchlissoni di Pilkada Ponorogo, Rematch Ipong vs Sugiri?
Uniknya, saat kemana-mana, bapak dua orang anak ini tetap membawa gerobak yang biasa dibuat mulung.
“Ya sambil berjalan, sambil ambil sampah. Menjaga kebersihan juga,” ungkap Supartono membuka percakapan, Sabtu (4/5/2024).
Mbah Tono—sapaan akrab—Supartono lalu berkisah bahwa menunaikan ibadah haji adalah mimpinya. Dia sempat tak percaya bahwa mimpinya akan terwujud.
Apalagi melihat kondisinya yang hanya seorang pemulung.
“Saya ini orang tidak tahu apa-apa. Saya SD saja tidak lulus. Alhamdulillah Ya Allah saya diberikan jalan untuk haji,” kata Mbah Tono sambil mengusap air matanya.
Mbah Tono mengaku tekad kuatnya untuk menjalan rukun islam ke 5 saat bermimpi di tahun 1998. Suatu ketika di tahun 1998 dia bermimpi digandeng seseorang keliling kabah.
“Saya terbangun saat itu. Langsung berdoa kepada Gusti Pangeran Yang Maha Agung untuk bisa menunaikan ibadah haji,” ujar Mbah Tono.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Dapat WTP 12 Kali Berturut-turut, Bupati Kang Giri: Ini Kewajiban
Tidak sekedar berdoa, Mbah Tono juga mulai mewujudkan impiannya itu. Dia mulai menabung setiap hari dengan berbagai nominal.
“Kadang Rp 3 ribu rupiah per hari. Kadang Rp 5 ribu. Paling banyak pernah menabung Rp 15 ribu,” papar Mbah Tono saat ditemui di rumahnya.
Saat 1998, Mbah Tono menyebutkan bahwa dirinya tidak sekedar sebagai pemulung. Semua pekerjaan dia lakoni. Seperti tukang sapu, tukang bangunan dan lain-lain.
“Selain untuk haji juga membiayai anak sekolah. Walaupun saya tidak lulus SD. Anak saya harus bisa lulus kuliah,” kisahnya.
Mbah Tono menjelaskan bahwa ketika tabungannya di rumah cukup, dia membuka rekening haji. Pria yang mempunyai 4 orang cucu ini membuka rekening haji tahun 2011.
“Ketika membuka rekening haji itu saya tidak berhenti. Saya terus kerja apapun. Termasuk tetap mulung kesana kemari,” tambah Mbah Tono.
Hingga, kata dia, tahun 2024 ini terpanggil untuk bisa menunaikan ibadah haji. “Maturnuwun Gusti Pangeran (Terimakasih Allah SWT),” pungkas Mbah Tono.
2 Jamaah Haji Asal Tulungagung Masih Belum Bisa Pulang dari Tanah Suci, Alami Sakit |
![]() |
---|
Kloter Terakhir Haji Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air Sore ini, Bakal Disambut Pejabat dan PPIH |
![]() |
---|
Tuntas Pengecekan Barang Bawaan, Jamaah Haji asal Sampang Diperkirakan Sabtu Siang Tiba di Madura |
![]() |
---|
Pesawat Garuda Batal Terbang, Kepulangan Ratusan Jemaah Haji Embarkasi Makassar pun Tertunda |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Jombang Meninggal di Pesawat saat akan Mendarat di Bandara Juanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.